PENDAHULUAN
Pengukuran dilakukan dengan membandingkan kinerja keuangnan sesungguhnya dibandinghkan dengan kinerja keuangan yang dianggarkan. Sistem pengukuran demikian sering disebut dengan sistem pengukuran kinerja tradisional. Asumsi yang digunakan dalam sistem pengukuran tradisional adalah bahwa pekaerja dapat mengerjakan sesutu yang telah ditetapkan sebelumnya untuk mencapai tujuan perusahaan tanpa ada keharusan untuk melakukan inovasi. Untuk memenangkan persaiangn global, sistem pengukuran yang hanya mempertimbangkan asep keuangan semata tidak dapat mencerminkan kinerja menejemen sesungguhnya, sehingga diperlukan sistem pengukuran yang tidak hanya mempertimbangkan ukuran-ukuran keuangan tetapi jug ukuran non keuangan.
Infotmasi yang digunakan dalam pengendalian
Seorang menejer fungsinya adalah menjamin bahwa pekerjaan yang ada pada organisasi dilakukan secara efisien dan efektif. Menejer tidaklah mengendalikan biaya secara langsung. Yang dilakukan menejer adalah berupaya mempengruhio tindakan yang bertanggung jawab atas pengeluaran biaya. Dengan demikian dalam pengnedalin menejemen menejer bekerja melalui orang lain dengan berbagai cara berikut ini :
1. Memilih pegawai
2. Memastikan pegawai dilatih secara layak memutuskan dimana pegawai tersebut cocok pada organisasi pemberdayaan pegawai
3. Mengatasi masalah menjamin bahwa lingkungan pekerjaan memuaskan
4. Pemberdayaan pegawai
5. Memberikan nasihat dan saran
6. Mengatasi masalah
7. Menjamin bahwa lingkungan pekerjaan memuaskan
Untuk menjalankan tugas-tugas diatas menejer membutuhkan informasi yaitu
Informasi informal
Bayak informasi yang digunakan menejer adalah informasi informal menejer menerimanya melalui pengamatan, percakapan, telepon, rapat, memo, pertemuan-pertemuan sehingga sama sekali berbeda dewngan informasi yang diperoleh dari laporan formal
Informasi pengendalian tugas
Kebanyakan informasi yang ada pada suatu organisasi adalah informasi pengendalin tugas. Sistem pengendalian produksi menyediakn informasi yang menjadwalkan pengiriman bahan baku, penggunaan tenaga kerja dan sumber daya lain, sehingga produk yang sebenarnya dan jumlah yang bghenar dapat diperoleh pada akhir proses, sistem ini juga mengendalikan pemesanan gaji penyimpanan dan aktifitas lain. Informasi pengendalina menejemen terutama merupakan ringkasan dari pengendalian tugas. Karena pesatnya perkembangan komouter dan biaya pertransaksi yang semakin rendah masalah utama dalam memperoleh informasi menejemen yang bermanfaat telah menjadikan sebagian kecil dari informasi yang t5ersedia mudah digunakan oleh menejer
Laporan anggaran
Anggaran yang disetujui merupakan media pengendalian aktivitas pusat pertanggung jawaban yang ada, dan suatu laporan yang membandingklan pendapatan sesungguhnya denagn biaya yang dianggarkan merupakan keuangn yang penting. Walaupun anggaran merupakan pedoman penting bagi menejer pusat pertanggung bjawaban, anggaran hanyalah merupakan pedoman. Juika menejer menemukan cara yang lebih baik dalam mencapai tujuan atau jika keadaan berubah dari asumsi awal menejer boleh tidak menggunakan anggaran
Informasi non keuangan
Informasi non keuangan tertentu merupakan indikator penting tentang bagaimana strategi yang dipilioh diterapkan hal ini mengacu pada beberapa cara: variabel penting, faktor-faktor strategi, faktor kesuksesan kunci, faktor kesuksesan kritis atau indikator kinerja kunci
SISTEM PENGUKURAN KINERJA
Sistem pengukuran kinerja memiliki sasaran inplementasi strategi. Dalam menetapkan sistem pengukursn kinerja, manejemn puncak meilih serangkaian ukuran-ukuran yang menunjukan strategi perusahaan. kuran-ukuran ini dapat dilihat sebgai faktor kesuksesan kritis saat ini dan masa depan. Jika faktor-faktor ini diperbaiki, maka perusahaan telah menerapkan strateginya. Kesuksesan suaatu strategi tergantung pada strateginya itu sendiri. Sistem pengukuran kinerja secara rinfkas merupakan mekanisme perbaikan lingkungan organisasi agar bberhasil dalam menerapkan strategi perusahaan.
Ukuran keuangan kesuksesan perusahaan, laba dan pendapatan, menunjukan hasil keputusan masa lalu yang telah diambil oleh perusahaan. Karena dunia usaha telah menggunakan ukuran pendapatan dan biaya untuk jangka waktu yang lama, ukuran ini cukup baik. Namun beberapa tahun terakhir menunjukan adanya peningkatan kebutuhan untuk menggunakan pengukuran non keuangan.
Manfaat Pengukuran Kinerja Manajemen
1. Mengelola operasi organisasi secara efektif & efisien melalui pemotivasian karyawan secara maksimum
2. Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan karyawan
3. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan dan untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan karyawan
4. Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan mereka menilai kinerja mereka
5. Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan
Balanced Scorecard
Balance scoredcard merupakan conton sistem pengukuran kinerja. Balance scorecard diperkenalkan oleh Kaplan dan norton. Ia menekankan keseimbangan antara ukuran strategis dalam upaya mencapai keselarasan tujuan, sehingga mendorong bawahan untuk bertindak sesuai dengan tujuan perusahaan. Untuk mendukung keselarasan tujuan Balance scoredcard merupakan alat dalam mempokouskan organisasi, meningkatkan komunikasi, menetapkan tujuan organisasi, dan menyediakan umpan balik bagi manajemen.
Setiap ukuran dalam Balance scorecard menekankan aspek strategi perusahaan. Dalam membuat Balance scorecsrd, eksekitif harus memilih seperangkat ukuran yang :
1. Menunjukan faktor kritis secara akurat yang akan menentukan kesuksesan strategi perusahaan.
2. Menunjukan hubungan diantara ukuran individual sebagai penyebeb
3. Menyediakan pandangan yang lebih luas tentang status terkini perusahaan.
Hasil & ukuran pemicu
Ukuran ini merupakan indokator yang menunjukan kepada manajemen apa yang telah terjadi sebaliknya ukuran pemicu adalah indikator terdepan yang menunjukan kemajuan bagian-bagian penting dari penenerapan suatu strategi.
Ukuran keuangan & non keuangannon keuangan,
Dengan menyadari pentingnya ukuran banyak organisasi yang msih gagal memasukan ukuran non keuangan kedalm kinerja manajemen puncak perusahaan terutama karena ukuran ini cendrung sedikit canggih dari pada ukuran keuangan dan manajemen puncak kurang akrab dengan penggunaann ukuran tersebut.
Ukuran internal & ukuran eksternal
Perusahaan harus melakukan keseimbanagn diantara ukuran-ukuran eksternal, seperti manufaktur. Alasan untuk ini adalah banyak perusahaan sering mengorbankan pengembangan untuk hasil eksternal atau mengabaikan hasil eksternal¸dengan menyakinkan bahwa ukuran internal sudah cukup.
Balanced scorecard memiliki 4 perspektif :
1. perspektif keuangan
Kinerja keuangan mengukur kinerja perusahaan dalam memperoleh laba dan nilai pasar. Ukuran keuangan biasanya diwujudkan dalam profitabilitas, pertumbuhan dan nilai pemegang saham. Alat ukur yang biasa digunakan adalah return on investement dan residual income.
2. perspektif kepuasan pelanggan
Kepuasan pelanggan ini diukur dari bagaimana perusahaan dapat memuaskan pelannggan. Alat ukur yang bias digunakan adalah market share, custemer retension, customer acquisition, customer satisfaction dan custumer profitability.
3. perspektif proses bisnis internal
Dalam perspektif ini kinerja perusahaan diukur dsri magaimana perusahaan dapat meghasilkan prodek atau jasa secara efisien dan efektif. Ukuran yang biasa digunakan adalah kualitas, response time, cost dan pengnalan produk baru.
4. perspekif pertumbuhan & pembelajaran
Perspektif ini menekankan pada magaimana perusahaan dapat berinovasi dan terus tumbuh dan berkembang agar dapat bersaing dimasa sekarang maupun dimasa datang. Oleh karena itu sumber daya ditutut untuk produktif dan terus belajar agar mempunyai kemampuan dalam berinovasi dan mengembangkan produk baru yang memiliki value bagi custumer. Alat ukur yang biasa dipakai adalah employee satisfactiondan information sytem availebel.
Penerapan Balanced Score Card
Penerapan balanced scorecard dapat diikhtisarkan menjadi 4 langkah :
1. Menentukan strategi
Membuat suatu jaringan antara strategi dan tindakan operasional akibatnya adalah perlu proses penentuan Balance scorecared dengan menetukan strategi organisasi. Pada tahapan ini penting dipahami bahwa tujuan organisasi dijelaskan ssecara eksplisit dan target yang ingindicapai telah dikembangkan.
2. Menentukan ukuran dari strategi
Langkah berikutnya adalah mengmbangkan ukuran-ukuran dalam mendukung strategi yang telah diterapkan. Organisasi harus fokus pada ukuarn-ukuarn penting dari strategi.
3. Menyatukan ukuran yang sudah ditetapkan ke dalam sistem manajemen
Balance scorecard harus disatukan dengan struktur formal dan informal organisasi, budaya, dan prakktik-praktik sumber dayanya.
4. Menelaah ukuran dan hasil secara rutin
Sekali balance scoredcard bejalan maka secara konsisten harus ditelah oleh manajemen puncak. Aspek penting dari telaah ini adalah:
1. Telah memberitahukan manajemen apakah strategi telah diterapkan
2. Telaah dijunkan bahwa manajemen serius terhadap ukuran-ukuran yang ada.
3. Telaah telah tetap menggariskan ukuran tegrhadap strategi yang berubah
4. Telaah memperebaiki pengukuran
Keunggulan Balanced Scorecard :
1. Merupakan konsep pengukuran yang komprehensif
2. Merupakan konsep yang adaptif & responsif terhadap lingkungan bisnis
3. memberikan fokus terhadap tujuan menyeluruh perusahaan
Kelemahan Balanced Scorecard :
1. Kurangnya hubungan antara ukuran & hasil non keuangan
2. Fixation on financial results
3. Tidak adanya mekanisme perbaikan
4. Ukuran-ukurannya tidak diperbaharui
5. Pengukuran terlalu berlebihan
6. Kesulitan dalam menentukan trade off
Tidak ada komentar:
Posting Komentar