Rabu, 21 April 2010

tugas 3, resume 2

RESUME
Sulastri1
Sangsang Sangabakti2
Jurnal, Universitas Gunadarma, 2010.
PERAN MOTIVASI KERJA DAN KEPUASAN KERJA DALAM MENURUNKAN STRES KERJA

Pendahuluan
Persaingan perekonomian yang pesat di Indonesia menyebabkan persaingan semakin tajam. Dengan demikian tingginya persaingan dunia bisnis menyebabkan perusahaan mempunyai tuntutan yang besarterhadap karyawannya, untuk itu agar para karyawan mengimbangi tuntutan perusahaan tersebut maka dibutuhkan adanya motivasi dalam diri karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji mengji apakah motivasi kerja dan kepuasan kerja memiliki peranan dalam menurunkan stres kerja.
Landasan Teori
Motivasi adalah suatu yag dapat memberikan dorongan atau daya penggerak yang dapat meningkatkan gairah kerja seseorang agar bekerja efektifdan terintegrasi dengan segala daya upaya kearah tercapainya suatu tujua tertentu / untuk mencapai suatu kepuasan.
Motivasi kerja adalah kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan memelihara perilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja.
Faktor yang mempengaruhi motivasi kerja :
1. Faktor Individu yang meliputi sikap dan minat serta kemampuan.
2. Faktor organisasi yang meliputi peraturan dan misi organisasi.
3. Faktor Pekerjaaan yang meliputi tugas kerja.
Metode Penelitian
Dalam penelitian ini beberapa variabel yang dikaji adalah vaiabel preditor satu (X1) : motivasi kerja, variabel preditor dua (X2) : kepuasan kerja dan variabel kriterium (Y) : stress kerja. Subjek dalam penelitian ini adalah karyawan PT. X yang berlokasi di Jakarta.
Hasil dan Pembahasan
Hasil pengujian regresi menunjukan bahwa koefesian relasi (R) memiliki nilai 0.186 dan koefesien F bernilai 1.193 dengan taraf signifikansi sebesar (p ≥ 0.05). Karena taraf signifikasi tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku (p ≤ 0.05)maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi kerja (X1) dan kepuasan kerja (X2) dengan stress kerja (Y).
Skala stress kerja terbukti memiliki nilai ME yang jauh lebih kecil dari nilai MH, bahkan selisih lebih dari 2SD atau MH ≥ ME + 2SD. Hal tersebut embuktikan bahwa karyawan PT. X tidak menunjukan tingkat stress yang berlebihan
Kesimpulan dan saran
Pengujian peranan motivasi kerja (X1) dan kepuasan kerja (X2) dalam menurunkan stress kerja (Y) menunjukan bahwa koefesien korelasi (R) memiliki nilai 0.186 ; Koefesie peranan (R2) sebesar 0.035 atau 3.5% dan koefesien F bernilai 1.193 dengan taraf siqnifikansi sebesar 0.153 (p ≥ 0.05). Karena taraf signifikasi tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku (p ≤ 0.05) maka dapat dikatakan bahwa motivasi kerja (X1) dan kepuasan kerja (X2) tidak memiliki peanan yang signifikan terhadap stress kerja. Oleh karna itu, hipotesis pertama dalam penelitian yaitu “terdapat peranan yang signifikan antara motivasi kerja (X1) dan kepuasan kerja (X2) dalam menurunkan stress kerja (Y)” dinyatakan gugur.
Saran yhang dapat diberikan bagi karyawan PT. X sebaiknya mempertahankan ritme kerja yang ada dengan penekanan pada faktor-faktor pemicu timbulnya stres kerja karena sudah tampak bahwa stress kerja memiliki hubungan langsung terhadap kepuasan kerja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar