tag:blogger.com,1999:blog-22786918809734336932024-03-13T07:05:23.267-07:00ninis_ugninis_ughttp://www.blogger.com/profile/12516048044246319260noreply@blogger.comBlogger36125tag:blogger.com,1999:blog-2278691880973433693.post-8802156014634807712011-05-28T11:35:00.001-07:002011-05-28T11:41:45.994-07:00PENGUKURAN KINERJA MANAJEMENPENDAHULUAN<br /> Pengukuran dilakukan dengan membandingkan kinerja keuangnan sesungguhnya dibandinghkan dengan kinerja keuangan yang dianggarkan. Sistem pengukuran demikian sering disebut dengan sistem pengukuran kinerja tradisional. Asumsi yang digunakan dalam sistem pengukuran tradisional adalah bahwa pekaerja dapat mengerjakan sesutu yang telah ditetapkan sebelumnya untuk mencapai tujuan perusahaan tanpa ada keharusan untuk melakukan inovasi. Untuk memenangkan persaiangn global, sistem pengukuran yang hanya mempertimbangkan asep keuangan semata tidak dapat mencerminkan kinerja menejemen sesungguhnya, sehingga diperlukan sistem pengukuran yang tidak hanya mempertimbangkan ukuran-ukuran keuangan tetapi jug ukuran non keuangan.<br /><br />Infotmasi yang digunakan dalam pengendalian<br /> Seorang menejer fungsinya adalah menjamin bahwa pekerjaan yang ada pada organisasi dilakukan secara efisien dan efektif. Menejer tidaklah mengendalikan biaya secara langsung. Yang dilakukan menejer adalah berupaya mempengruhio tindakan yang bertanggung jawab atas pengeluaran biaya. Dengan demikian dalam pengnedalin menejemen menejer bekerja melalui orang lain dengan berbagai cara berikut ini :<br />1. Memilih pegawai<br />2. Memastikan pegawai dilatih secara layak memutuskan dimana pegawai tersebut cocok pada organisasi pemberdayaan pegawai<br />3. Mengatasi masalah menjamin bahwa lingkungan pekerjaan memuaskan<br />4. Pemberdayaan pegawai<br />5. Memberikan nasihat dan saran<br />6. Mengatasi masalah<br />7. Menjamin bahwa lingkungan pekerjaan memuaskan<br /><br />Untuk menjalankan tugas-tugas diatas menejer membutuhkan informasi yaitu<br />Informasi informal<br /> Bayak informasi yang digunakan menejer adalah informasi informal menejer menerimanya melalui pengamatan, percakapan, telepon, rapat, memo, pertemuan-pertemuan sehingga sama sekali berbeda dewngan informasi yang diperoleh dari laporan formal<br />Informasi pengendalian tugas<br /> Kebanyakan informasi yang ada pada suatu organisasi adalah informasi pengendalin tugas. Sistem pengendalian produksi menyediakn informasi yang menjadwalkan pengiriman bahan baku, penggunaan tenaga kerja dan sumber daya lain, sehingga produk yang sebenarnya dan jumlah yang bghenar dapat diperoleh pada akhir proses, sistem ini juga mengendalikan pemesanan gaji penyimpanan dan aktifitas lain. Informasi pengendalina menejemen terutama merupakan ringkasan dari pengendalian tugas. Karena pesatnya perkembangan komouter dan biaya pertransaksi yang semakin rendah masalah utama dalam memperoleh informasi menejemen yang bermanfaat telah menjadikan sebagian kecil dari informasi yang t5ersedia mudah digunakan oleh menejer<br /><br />Laporan anggaran<br /> Anggaran yang disetujui merupakan media pengendalian aktivitas pusat pertanggung jawaban yang ada, dan suatu laporan yang membandingklan pendapatan sesungguhnya denagn biaya yang dianggarkan merupakan keuangn yang penting. Walaupun anggaran merupakan pedoman penting bagi menejer pusat pertanggung bjawaban, anggaran hanyalah merupakan pedoman. Juika menejer menemukan cara yang lebih baik dalam mencapai tujuan atau jika keadaan berubah dari asumsi awal menejer boleh tidak menggunakan anggaran<br /><br />Informasi non keuangan<br /> Informasi non keuangan tertentu merupakan indikator penting tentang bagaimana strategi yang dipilioh diterapkan hal ini mengacu pada beberapa cara: variabel penting, faktor-faktor strategi, faktor kesuksesan kunci, faktor kesuksesan kritis atau indikator kinerja kunci<br /><br />SISTEM PENGUKURAN KINERJA<br /> Sistem pengukuran kinerja memiliki sasaran inplementasi strategi. Dalam menetapkan sistem pengukursn kinerja, manejemn puncak meilih serangkaian ukuran-ukuran yang menunjukan strategi perusahaan. kuran-ukuran ini dapat dilihat sebgai faktor kesuksesan kritis saat ini dan masa depan. Jika faktor-faktor ini diperbaiki, maka perusahaan telah menerapkan strateginya. Kesuksesan suaatu strategi tergantung pada strateginya itu sendiri. Sistem pengukuran kinerja secara rinfkas merupakan mekanisme perbaikan lingkungan organisasi agar bberhasil dalam menerapkan strategi perusahaan.<br /> Ukuran keuangan kesuksesan perusahaan, laba dan pendapatan, menunjukan hasil keputusan masa lalu yang telah diambil oleh perusahaan. Karena dunia usaha telah menggunakan ukuran pendapatan dan biaya untuk jangka waktu yang lama, ukuran ini cukup baik. Namun beberapa tahun terakhir menunjukan adanya peningkatan kebutuhan untuk menggunakan pengukuran non keuangan.<br /><br />Manfaat Pengukuran Kinerja Manajemen<br />1. Mengelola operasi organisasi secara efektif & efisien melalui pemotivasian karyawan secara maksimum<br />2. Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan karyawan<br />3. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan dan untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan karyawan<br />4. Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan mereka menilai kinerja mereka<br />5. Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan<br /><br />Balanced Scorecard <br /> Balance scoredcard merupakan conton sistem pengukuran kinerja. Balance scorecard diperkenalkan oleh Kaplan dan norton. Ia menekankan keseimbangan antara ukuran strategis dalam upaya mencapai keselarasan tujuan, sehingga mendorong bawahan untuk bertindak sesuai dengan tujuan perusahaan. Untuk mendukung keselarasan tujuan Balance scoredcard merupakan alat dalam mempokouskan organisasi, meningkatkan komunikasi, menetapkan tujuan organisasi, dan menyediakan umpan balik bagi manajemen.<br /> Setiap ukuran dalam Balance scorecard menekankan aspek strategi perusahaan. Dalam membuat Balance scorecsrd, eksekitif harus memilih seperangkat ukuran yang :<br />1. Menunjukan faktor kritis secara akurat yang akan menentukan kesuksesan strategi perusahaan.<br />2. Menunjukan hubungan diantara ukuran individual sebagai penyebeb<br />3. Menyediakan pandangan yang lebih luas tentang status terkini perusahaan.<br /><br />Hasil & ukuran pemicu<br /> Ukuran ini merupakan indokator yang menunjukan kepada manajemen apa yang telah terjadi sebaliknya ukuran pemicu adalah indikator terdepan yang menunjukan kemajuan bagian-bagian penting dari penenerapan suatu strategi.<br /><br />Ukuran keuangan & non keuangannon keuangan,<br /> Dengan menyadari pentingnya ukuran banyak organisasi yang msih gagal memasukan ukuran non keuangan kedalm kinerja manajemen puncak perusahaan terutama karena ukuran ini cendrung sedikit canggih dari pada ukuran keuangan dan manajemen puncak kurang akrab dengan penggunaann ukuran tersebut.<br /> <br />Ukuran internal & ukuran eksternal <br /> Perusahaan harus melakukan keseimbanagn diantara ukuran-ukuran eksternal, seperti manufaktur. Alasan untuk ini adalah banyak perusahaan sering mengorbankan pengembangan untuk hasil eksternal atau mengabaikan hasil eksternal¸dengan menyakinkan bahwa ukuran internal sudah cukup.<br /><br />Balanced scorecard memiliki 4 perspektif :<br />1. perspektif keuangan<br /> Kinerja keuangan mengukur kinerja perusahaan dalam memperoleh laba dan nilai pasar. Ukuran keuangan biasanya diwujudkan dalam profitabilitas, pertumbuhan dan nilai pemegang saham. Alat ukur yang biasa digunakan adalah return on investement dan residual income.<br /><br />2. perspektif kepuasan pelanggan<br /> Kepuasan pelanggan ini diukur dari bagaimana perusahaan dapat memuaskan pelannggan. Alat ukur yang bias digunakan adalah market share, custemer retension, customer acquisition, customer satisfaction dan custumer profitability.<br /><br />3. perspektif proses bisnis internal<br /> Dalam perspektif ini kinerja perusahaan diukur dsri magaimana perusahaan dapat meghasilkan prodek atau jasa secara efisien dan efektif. Ukuran yang biasa digunakan adalah kualitas, response time, cost dan pengnalan produk baru.<br /><br />4. perspekif pertumbuhan & pembelajaran<br /> Perspektif ini menekankan pada magaimana perusahaan dapat berinovasi dan terus tumbuh dan berkembang agar dapat bersaing dimasa sekarang maupun dimasa datang. Oleh karena itu sumber daya ditutut untuk produktif dan terus belajar agar mempunyai kemampuan dalam berinovasi dan mengembangkan produk baru yang memiliki value bagi custumer. Alat ukur yang biasa dipakai adalah employee satisfactiondan information sytem availebel.<br /><br />Penerapan Balanced Score Card<br />Penerapan balanced scorecard dapat diikhtisarkan menjadi 4 langkah :<br />1. Menentukan strategi<br />Membuat suatu jaringan antara strategi dan tindakan operasional akibatnya adalah perlu proses penentuan Balance scorecared dengan menetukan strategi organisasi. Pada tahapan ini penting dipahami bahwa tujuan organisasi dijelaskan ssecara eksplisit dan target yang ingindicapai telah dikembangkan. <br /><br />2. Menentukan ukuran dari strategi<br />Langkah berikutnya adalah mengmbangkan ukuran-ukuran dalam mendukung strategi yang telah diterapkan. Organisasi harus fokus pada ukuarn-ukuarn penting dari strategi.<br /><br />3. Menyatukan ukuran yang sudah ditetapkan ke dalam sistem manajemen<br />Balance scorecard harus disatukan dengan struktur formal dan informal organisasi, budaya, dan prakktik-praktik sumber dayanya. <br /><br />4. Menelaah ukuran dan hasil secara rutin<br />Sekali balance scoredcard bejalan maka secara konsisten harus ditelah oleh manajemen puncak. Aspek penting dari telaah ini adalah:<br />1. Telah memberitahukan manajemen apakah strategi telah diterapkan<br />2. Telaah dijunkan bahwa manajemen serius terhadap ukuran-ukuran yang ada.<br />3. Telaah telah tetap menggariskan ukuran tegrhadap strategi yang berubah<br />4. Telaah memperebaiki pengukuran<br /><br />Keunggulan Balanced Scorecard :<br />1. Merupakan konsep pengukuran yang komprehensif<br />2. Merupakan konsep yang adaptif & responsif terhadap lingkungan bisnis<br />3. memberikan fokus terhadap tujuan menyeluruh perusahaan<br /><br />Kelemahan Balanced Scorecard :<br />1. Kurangnya hubungan antara ukuran & hasil non keuangan<br />2. Fixation on financial results<br />3. Tidak adanya mekanisme perbaikan<br />4. Ukuran-ukurannya tidak diperbaharui<br />5. Pengukuran terlalu berlebihan<br />6. Kesulitan dalam menentukan trade offninis_ughttp://www.blogger.com/profile/12516048044246319260noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2278691880973433693.post-25069519346330535212011-05-28T11:12:00.000-07:002011-05-28T11:18:34.193-07:00Perusahaan - perusahaan yang masuk dalam daftar LQ45Nama : Niswatun Amaro<br />NPM : 20207788<br />Kelas : 4EB05<br />Sumber : <br />http://www.kilasberita.com/kb-finance/bursa-a-valas/15125-bumi-terdepak-dari-indeks-lq-45<br />http://www.detikfinance.com/read/2009/08/03/073801/1176105/6/-bakrie-7-masuk-lq45-8-saham-terdepak<br />http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/indek-lq-45-definisi-kriteria-dan.html<br /><br /> Perusahaan - perusahaan yang masuk dalam daftar LQ45<br />LQ45 merupakan suatu forum yang didalamnya berisi perusahaan – perusahaan yang saham – sahamnya memiliki tingkat likuiditas dan kapitalisasi pasar yang tinggi. Tidak sembarang perusahaan yang dapat masuk dalam kriteria LQ45. Perusahaan – perusahaan yang ingin masuk dalam daftar LQ45 harus memiliki berbagai kriteria yang harus dipenuhi, antara lain :<br />1. Saham tersebut harus masuk dalam rangking 60 besar dari total transaksi saham di pasar regular (yang dilihat adalah rata-rata nilai transaksi selama 12 bulan terakhir). <br />2. Saham tersebut juga harus masuk ke dalam jajaran teratas dalam peringkat berdasarkan kapitalisasi pasar (yang dilihat adalah rata-rata kapitalisasi pasar selama 12 bulan terakhir). <br />3. Saham tersebut harus tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama miniman 3 bulan. <br />4. Keadaan keuangan perusahaan dan prospek pertumbuhan dari perusahaan pemilik saham harus baik begitu juga frekuensi dan jumlah hari perdagangan transaksi di pasar regulernya juga harus baik. <br /> Duduk di jajaran LQ45 merupakan suatu kehormatan bagi sebuah perusahaan karena itu berarti pelaku pasar modal sudah mengakui dan percaya bahwa tingkat likuiditas dan kapitalisasi pasar dari perusahaan ini baik. Namun bagi yang sudah berada di dalamnya harus tetap bekerja keras untuk mempertahankannya, karena saham-saham ini akan dipantau setiap 6 bulan sekali dan akan diadakan review yang biasanya berlangsung pada awal Februari dan awal Juli. Saham yang masih berada dalam kriteria akan tetap bertahan dalam jajaran LQ 45 sedangkan yang sudah tidak memenuhi kriteria akan diganti dengan yang lebih memenuhi syarat. Pemilihan saham – saham LQ45 harus wajar, oleh karena itu BEI mempunyai komite penasihat yang terdiri dari para ahli di BAPEPAM, Universitas dan Profesional di bidang pasar modal.<br />Terdapat pula faktor – faktor yang berperan dalam pergerakan indeks LQ45, yaitu :<br />1. Tingkat suku bunga SBI sebagai dasar portofolio investasi di pasar keuangan Indonesia.<br />2. Tingkat toleransi investor terhadap resiko.<br />3. Saham – saham penggerak indeks yang merupakan saham berkapitalisasi pasa besar di BEI.<br />Adapula faktor – faktor yang berpengaruh terhadap naiknya indeks LQ45, yaitu :<br />1. Penguatan bursa global dan regional menyusul penurunan harga minyak mentah dunia.<br />2. Penguatan nilai tukar rupiah yang mampu mengangkat indeks LQ45 ke zona positif.<br /> Tujuan dari indeks LQ45 adalah sebagai pelengkap IHSG dan khususnya untuk menyediakan sarana yang obyektif dan terpercaya bagi analisis keuangan, manajer investasi, investor dan pemerhati pasar modal lainnya dalam memonitori pergerakan harga dari saham – saham yang aktif diperdagangkan.<br />Daftar saham LQ-45 periode Februari-Juli 2009:<br />1. Adaro Energy (ADRO)-- Baru <br />2. AKR Corporindo (AKRA) <br />3. Aneka Tambang (ANTM) <br />4. Astra Agro Lestari (AALI) <br />5. Astra International (ASII) <br />6. Bakrie Sumatra Plantations (UNSP) <br />7. Bank Central Asia (BBCA) <br />8. Bank CIMB Niaga (BNGA) <br />9. Bank Danamon Indonesia (BDMN) <br />10. Bank International Indonesia (BNII) <br />11. Bank Mandiri (BMRI) <br />12. Bank Negara Indonesia (BBNI) <br />13. Bank Pan Indonesia (PNBN) <br />14. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) <br />15. Barito Pacific (BRPT) -- Baru <br />16. Bayan Resources (BYAN) -- Baru <br />17. Berlian Laju Tanker (BLTA) <br />18. Bisi International (BISI) <br />19. Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) <br />20. Ciputra Development (CTRA) <br />21. Elnusa (ELSA) -- Baru <br />22. Holcim Indonesia (SMCB) <br />23. Indah Kiat Pulp & Paper (INKP) <br />24. Indika Energy (INDY) -- Baru <br />25. Indo Tambangraya Megah (ITMG) <br />26. Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) -- Baru <br />27. Indofood Sukses Makmur (INDF) <br />28. Indosat (ISAT) <br />29. International Nickel Indonesia (INCO) <br />30. Jasa Marga (JSMR) -- Baru <br />31. Kalbe Farma (KLBF) -- Baru <br />32. Lippo Karawaci (LPKR) <br />33. Medco Energi International (MEDC) <br />34. Mitra Rajasa (MIRA)<br />35. Perusahaan Gas Negara (PGAS) <br />36. PP London Sumatera (LSIP)<br />37. Sampoerna Agro (SGRO) <br />38. Semen Gresik (SMGR) <br />39. Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) <br />40. Telekomunikasi Indonesia (TLKM) <br />41. Timah (TINS) <br />42. Tunas Baru Lampung (TBLA) <br />43. Unilever Indonesia (UNVR) -- Baru <br />44. United Tractors (UNTR) <br />45. Wijaya Karya (WIKA) -- Baru<br /><br />Daftar saham LQ 45 periode 3 Agustus 2009 hingga 29 Januari 2010: <br /><br />1. (AALI) PT Astra Agro Lestari Tbk. <br />2. (ADRO) PT Adaro Energy Tbk. <br />3. (ANTM) PT Aneka Tambang Tbk. <br />4. (ASII) PT Astra International Tbk. <br />5. (BBCA) PT Bank Central Asia Tbk. <br />6. (BBNI) PT Bank Nasional Indonesia Tbk. <br />7. (BBRI) PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. <br />8. (BDMN) PT Bank Danamon Indonesia Tbk. <br />9. (BISI) PT BISI International Tbk. <br />10. (BLTA) PT Berlian Laju Tanker Tbk. <br />11. (BMRI) PT Bank Mandiri Tbk. <br />12. (BNBR) PT Bakrie & Brothers Tbk. <br />13. (BRPT) PT Barito Pacific Tbk. <br />14. (BTEL) PT Bakrie Telecom Tbk. <br />15. (BUMI) PT Bumi Resources Tbk. <br />16. (DEWA) PT Darma Henwa Tbk. <br />17. (ELSA) PT Elnusa Tbk. <br />18. (ELTY) PT Bakrieland Development Tbk. <br />19. (ENRG) PT Energi Mega Persada Tbk. <br />20. (GGRM) PT Gudang Garam Tbk. <br />21. (INCO) PT International Nickel Tbk. <br />22. (INDF) PT Indofood Tbk. <br />23. (INDY) PT Indika Energy Tbk. <br />24. (INKP) PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. <br />25. (INTP) PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk. <br />26. (ISAT) PT Indosat Tbk. <br />27. (ITMG) PT Indo Tambangeraya Megah Tbk. <br />28. (JSMR) PT Jasa Marga Tbk. <br />29. (KLBF) PT Kalbe Farma Tbk. <br />30. (LPKR) PT Lippo Karawaci Tbk. <br />31. (LSIP) PT London Sumatera Tbk. <br />32. (MEDC) PT Medco Energi International Tbk. <br />33. (MIRA) PT Mitra Rajasa Tbk. <br />34. (PGAS) PT Perusahaan Gas Negara Tbk. <br />35. (PNBN) PT Bank Pan Indonesia Tbk. <br />36. (PTBA) PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. <br />37. (SGRO) PT Sampoerna Agro Tbk. <br />38. (SMCB) PT Holcim Indonesia Tbk. <br />39. (SMGR) PT Semen Gresik Tbk. <br />40. (TINS) PT Timah Tbk. <br />41. (TLKM) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. <br />42. (TRUB) PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk. <br />43. (UNSP) PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk. <br />44. (UNTR) PT United Tractors Tbk. <br />45. (UNVR) PT Unilever Indonesia Tbk.ninis_ughttp://www.blogger.com/profile/12516048044246319260noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2278691880973433693.post-18628844682841092222011-05-28T11:03:00.000-07:002011-05-28T11:27:59.870-07:00hak guna patenNama : Niswatun Amaro<br />NPM : 20207788<br />Kelas : 4EB05<br /><br />A.Hak Guna Paten<br />Pengertian Hak Guna Paten<br /> Hak guna paten merupakan peluang bagi wirausahawan untuk masuk dalam usaha dengan memanfaatkan pengalaman, pengetahuan dan dukungan dari pemberi hak guna paten. Sering wirausahawan memulai usaha baru kecil kemungkinan bahwa usahanya akan berhasil. Dengan hak guna paten, wirausahawan akan dilatih dan didukung dalam pemasaran usaha dan akan menggunakan nama yang telah mempunyai citra yang mapan.<br />Orang yang menghadapi situasi yang mendesak untuk memiliki usahanya sendiri mungkin akan merasa bahwa hak guna paten adalah pemecahan yang paling mudah. Akan tetapi terdapat beberapa resiko penting pada hal tersebut diatas.<br /><br />Definisi Hak Guna Paten<br /> Hak guna paten dapat didefinisikan sebagai persetujuan dimana perusahaan atau distributor tunggal dari produk yang mempunyai merk dagang memberikan hak ekslusif kepada perusahaan, distributor atau pengecer independen dengan imbalan pembayaran royalti dan menyesuaikan diri dengan prosedur operasi standar. Orang yang menawarkan hak guna paten disebut pemberi hak guna paten (franchisor) dan merupakan orang yang berpengalaman dalam bisnis selama beberapa puluh tahun serta memiliki pengetahuan mengenai apa yang berhasil dan apa yang tidak. Franchise adalah orang yang memberi hak guna paten dan diberikan kesempatan untuk masuk dalam usaha baru dalam peluang besar untuk berhasil.<br /><br />Keuntungan Hak Guna Paten<br /> Keuntungan dari hak guna paten adalah bahwa wirausahawan tidak perlu pusing dengan hal yang berkaitan memulai usaha baru. Pemberi hak guna paten akan memberikan rencana operasi bisnis dengan arah yang jelas.<br /><br /> Tujuan dari pemberian hak usaha adalah bahwa pemberi hak dapat mendapatkan manfaat dari ekspansi cepat dan luas tanpa meminjam atau menanggung resiko finansial penting. Jika pemberi hak memberikan peluang kuat untuk berhasil, dia juga akan menerima manfaat dari royalti yang diterima dari penerima hak guna paten.<br /><br />Jenis-jenis Hak Guna Paten<br />Jenis-jenis hak guna paten (franchise) :<br />a. Franchise untuk mendistribusikan hasil produksi.<br />b. Franchise yang menawarkan nama, citra, metode menjalankan usaha, dll.<br />c. Franchise yang menawarkan jasa seperti agen pribadi, konsultasi pajak dan real estate.<br /><br /> Suatu jenis hak guna paten bisa ditemukan dalam industri mobil. Disini, perusahaan manufaktur menggunakan hak franchise untuk mendistribusikan hasil produksi mereka melalui dealer mobil atau sepeda motor. Dealer tersebut berfungsi sebagai toko eceran dari perusahaan mobil.<br /><br /> Jenis hak guna paten paling umum adalah jenis yang menawarkan nama, citra, metode menjalankan usaha, dll seperti MC. Donald, Dunkin Donuts dll.<br /><br />B. Resiko Investasi Dalam Usaha Franchising<br /> Usaha franchise melibatkan banyak resikoyang harus diketahui oleh para wirausahawan sebelum mereka mempertimbangkan investasi tersebut. Kita mendengar keberhasilan Mc.Donald namun setiap ada yang berhasil namun pasti ada yang gagal. Usaha franchising membutuhkan kerja keras dan tidak cocok untuk pekerja pasif.<br />Langkah-langkah yang bisa diambil untuk menurunkan atau meminimisasi resiko investasi dalam franchising :<br />1. Melakukan evaluasi diri wirausahawn biasanya melakukan evaluasi sendiri untuk meyakinkan bahwa memasuki ventura franchising adalah tepat bagi dirinya.<br />2. Meneliti franchise tidak setiap usaha hak guna paten untuk anda. Wirausahawan harus mengevaluasi usaha hak guna paten untuk memutuskan mana yang paling tepat.<br /><br />C. Persetujuan Hak Guna Paten<br />Ada beberapa persetujuan dalam hak guna paten :<br />a. franchising : sistem pemasaran yang mencakup 2 pihak, yang terikat dalam perjanjian legal, dimana salah satu pihak di dalam kontrak yang menspesifikasikan metode yang harus diikuti dan dipenuhi pihak lain<br />b. franchising produk dan merek<br />c. franchising format : franchisee mendapat seluruh sistem pemasaran dan petunjuk dari franchisor<br />d. master license/sebagai penerima izin utama : (perusahaan / pribadi bertindak sebagai agen penjual untuk menemukan franchisee baru<br />Pengembangan areal : perusahaan / pribadi mendapat hak resmi untuk membuka beberapa gerai dalam area yang ditentukan.<br /><br />D.Pemasaran Langsung<br /> Pemasaran langsung merupakan proses penyampaian pesan maupun produk kepada pelanggan, melalui berbagi media. Pemasaran langsung adalah aktifitas total dengan mana penjual mempengaruhi transfer barang dan jasa pada pembeli, mengarahkan usahanya pada pemerhati dengan menggunakan satu media atau lebih untuk tujuan mengumpulkan tanggapan melalui telepon, pos atau kunjungan dari calon pelanggan.<br /><br />E.Teknik Alternatif Pemasaran Langsung<br />Ada beberapa teknik dalam pemasaran langsung , yaitu : <br />a. kiriman pos langsung<br />b. telemarketing<br />c. penjualan door to door. <br />Selain itu ada teknik alternatifnya, yaitu : <br />a. Periklanan terklasifikasi<br />b. Periklanan display<br />c. Kiriman pos langsung<br />d. Katalog penjualan<br />e. Pemasaran tanggapan langsung media.<br /><br />F. Bentuk-Bentuk Kepemilikan Perusahaan :<br />Meskipun bentuk kepemilikan bisnis berbeda-beda pada setiap negara, ada beberapa bentuk yang dianggap umum:<br />a. Perusahaan perseorangan<br />Perusahaan perseorangan adalah bisnis yang kepemilikannya dipegang oleh satu orang. Pemilik perusahaan perseorangan memiliki tanggung jawab tak terbatas atas harta perusahaan. Artinya, apabila bisnis mengalami kerugian, pemilik lah yang harus menanggung seluruh kerugian itu.<br />b. Perusahaan persekutuan <br />Persekutuan adalah bentuk bisnis dimana dua orang atau lebih bekerja sama mengoperasikan perusahaan untuk mendapatkan profit. Sama seperti perusahaan perseorangan, setiap sekutu (anggota persekutuan) memiliki tanggung jawab tak terbatas atas harta perusahaan. Persekutuan dapat dikelompokkan menjadi firma dan persekutuan komanditer.<br />1. Firma adalah perserikatan dagang antara beberapa perusahaan atau sering juga disebut Fa, adalah sebuah bentuk persekutuan untuk menjalankan usaha antara dua orang atau lebih dengan memakai nama bersama. Pemiliki firma terdiri dari beberapa orang yang bersekutu dan masing-masing anggota persekutuan menyerahkan kekayaan pribadi sesuai yang tercantum dalam akta pendirian perusahaan<br />2. Persekutuan Komanditer (commanditaire vennootschap atau CV) adalah suatu persekutuan yang didirikan oleh seorang atau beberapa orang yang mempercayakan uang atau barang kepada seorang atau beberapa orang yang menjalankan perusahaan dan bertindak sebagai pemimpin.<br />Berdasarkan perkembangannya, bentuk perseroan komanditer adalah sebagai berikut:<br />a. Persekutuan komanditer murni<br />Bentuk ini merupakan persekutuan komanditer yang pertama. Dalam persekutuan ini hanya terdapat satu sekutu komplementer, sedangkan yang lainnya adalah sekutu komanditer.<br />b. Persekutuan komanditer campuran<br />Bentuk ini umumnya berasal dari bentuk firma bila firma membutuhkan tambahan modal. Sekutu firma menjadi sekutu komplementer sedangkan sekutu lain atau sekutu tambahan menjadi sekutu komanditer.<br />c. Persekutuan komanditer bersaham<br />Persekutuan komanditer bentuk ini mengeluarkan saham yang tidak dapat diperjualbelikan dan sekutu komplementer maupun sekutu komanditer mengambil satu saham atau lebih. Tujuan dikeluarkannya saham ini adalah untuk menghindari terjadinya modal beku karena dalam persekutuan komanditer tidak mudah untuk menarik kembali modal yang telah disetorkan.<br />a. Pemilikan tunggal / perseorangan (firma) : Dimiliki dan dijalankan oleh 1 orang, Pemilik tidak perlu membagi laba<br />b. Kongsi : Ada perjanjian tertulis, Dimiliki 2 orang atau lebih, Umur perusahaan terbatas, Pemilikan bersama atas harta, Ikut serta dalam manajemen dan pembagian laba<br />c. Perusahaan Perseroaan : Perusahaan dengan badan hukum, Kewajiban pemilik saham terbatas pada jumlah saham yang dimiliki, Pemilikan dapat berpindah tangan, Eksitensi relatif lebih stabil/permanen.<br /><br />G. Go Publik<br /> Go publik terjadi ketika perusahaan menawarkan dan menjual sebagian sahamnya kepada masyarakat melalui pendaftaran Bapepam.<br /><br />H. Keuntungan Dan Kerugian Go Publik<br />a. Keuntungan dari go publik : <br />diperoleh modal baru dan masyarakat lebih mengenal perusahaan. <br />b. Kerugiannya :<br /> ada kecenderungan terbukanya rahasia perusahaan dan mahalnya biaya.<br /><br />I. Proses Go Public<br />Emisi Melalui Bursa Efek Reguler<br /> Perusahaan yang bermaksud untuk menawarkan efeknya kepada masyarakat melalui bursa efek reguler, harus melalui prosedur : persiapan penyampaian letter of intent, dan pernyataan, pendaftaran emisi, penelaahan bapepam, pemberian izin, pasar perdana dan pencatatan efek dibursa efek. Berikut ini merupakan uraian langkah-langkah tersebut :<br />1. Persiapan sebelum perusahaan menyampaikan maksud untuk go public kepada bapepam, perusahaan perlu melakukan konsultasi baik pihakl intern perusahaan itu sendiri, bapepam, maupun instansi lainnya.<br />Tahap awal konsultasi tentunya dilakukan antara Dewan Direksi dan Dewan Komisaris mengenai rencana untuk go publik. Pada kesempatan ini sudah dapat diperkirakan jenis efek yang akan diemisikan oleh perusahaan. Juga tidak kalah pentingnya adalah konsultasi dengan para pemegang perseroan. Karena pada dasarnya suatu emisi efek harus mendapatkan persetujuan dari pemegang sahamnya, yaitu yang tercemin dalam Rapat Umum Pemegang Saham.<br /> Didalam konsultasi ini, calon emiten selanjutnya dapat menghubungi bapepam untuk mendapatkan informasi tersebut, yang dapat diperoleh dari ketua bapepam. Sekretaris bapepam atau biro fungsional di Bapepam. <br />Namun sesuai dengan fungsinya penjelasan mengenai emisi efek secara umum ditangani oleh biro pendaftaran emisi dan akuntansi. Konsultasi ini umumnya sangat bermanfaat terutama untuk mengetahui persyaratan apa saja yang harus dipenuhi serta kemungkinan mencari tahu apakah perusahaan akan mengalami problem dengan instansi tekhnis dimana perussahaan berada sehubungan dengan rencana emisi tersebut.<br />2. Penyampaian letter of intent dan pernyataan pendaftaran emisi merupakan tahap selanjutnya yang harus dipenuhi oleh calon emiten setelah melakukan konsultasi dalam tahap persiapan adalah penyampaian “ letter of intent” kepada bapepam yang berupa pernyataanresmi dari calon emiten mengenai maksudnya untuk melaksanakan emisi efek.<br />Setelah menyampaikan letter of intent serta jawaban/tanggapan dari Bapepam berikan, langkah selanjutnya adalah calon emiten menghubungi dan menunjuk lembaga penunjang emisi seperti penjamin emisi, akuntan publik, notaris, konsultan hukum dan perusahaan penilai (jika diperlukan).<br /> Tahap selanjutnya adalah mengajukan pernyataan pendaftaran emisi efek kepada Ketua Bapepam melalui penjamin pelaksana emisi (underwriter) adalah lembaga perantara emisi yang akan menjamin penjualan/emisi efek tersebut. Selanjutnya emiten bersama-sama dengan penjamin pelaksana emisi menyusun jadwal sementara kegiatan emisi efek yang akan dibicarakan bersama dengan Bapepam setelah pernyataan pendaftaran emisi efek diserahkan.<br />3. Penelaahan Bapepam setelah pernyataan pendaftaran emisi berikut lampirannya diterima, maka bapepam segera melakukan penelaahan. Adapun penelaahan yang dilakukan bapepam lebih ditekankan pada penelitian atas kesesuaian/kelengkapan deokumen yang disampaikan. Bapepam pada prinsipnya tidak melakukan penelaahan secara fisik atas calon emiten.<br /> Selain Penelahaan terhadap kesesuaian/kelengkapan dokumen pendaftaran emisi, bapepam juga mengajukan pertanyaan tertulis kepada emiten serta dapat menghubungi pihak-pihak lain yang terkait. Jika dipandang perlu.<br />Dalam rangka pelaksanaan penelaahan tersebut dengan maksud memperlancar proses emisinya, Bapepam juga mengadakan penelaahan bersama antara emiten, lembaga penunjang dan bapepam. Pertemuan ini meliputi pertemuan koordinasi dan pertemuan yang menyangkut bidang tertentu (pertemuan teknis).<br /> Yang dibicarakan dalam pertemuan koordinasi antara lain mengenai hal-hal yang bersifat umum seperti hal-hal yang perlu dilaksanakan agar rencana emisi dapat dilaksanakan tepat pada waktunya seperti byang dijadwalkan. Selain itu juga dibicarakan masalah-masalah yang dihadapi dalam proses emisi serta cara penyelesaiannya. Pertemuan koordinasi dihadiri oleh wakil dari emiten, seluruh biro dilingkungan bapepam, dan sekretaris bapepam.<br />4. Pemberian izin emisi setelah bapepam melakukan penelaahan seperti diuraikan diatas dan seluruh dokumen emisi telah lengkap serta memenuhi ketentuan yang berlaku, maka tahap selanjutnya adalah dengar pendapat terbatas yang dilaksanakan antara bapepam dengan emiten dan lembaga penunjang emisi. Jika dalam dengar pendapat terbatas tersebut tidak diketemukan hal-hal yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku, selanjutnyaketua bapepam atas nama menteri keuangan memberi izin emisi.<br />5. Pasar perdana setelah izin emisi efek diberikan ketua bapepam atas nama menteri keuangan maka tahapberikutya adalah pemasaran efek tersebut secara langsung dari emiten melalui perjanjian emisi efek dan agenpenjual (yang terdiri dari anggota bursa) kepada masyarakat atau pemodal dalam pasar perdana (harga saham yang dijual pada pasar perdana) dilakukan atas dasar kesepakatan emiten dan penjamin emisi efek.<br /> Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, harga penawaran perdana tidak boleh dibawah nominal. Dalam hal ini bapepam tidak turut serta penentuan harga tersebut.<br />Dalam pasar perdana, fungsi prospektus benar-benar dapat dirasakan manfaatnya. Sebagai sumber informasi utama, prospektus akan dipergunakan oleh pemodal untuk mempertimbangkan pembelian saham yang ditawarkan pada pasar perdana. Selain itu, untuk lebih memperluas informasi emisi tersebut, prospektus ringkas juga dibuat dengan tujuan untuk di iklankan melalui surat kabar.<br />6. Pencatatan efek di bursa setelah emiten memperoleh izin emisi sebagaimana terlihat dalam tahapan emisi tersebut diatas, maka emiten selanjutnya mempunyai kewajiban untuk melakukan pencatatan sahamnya di bursa efek dengan batasan waktu selambatnya 90 hari sejak surat izin emisi efek diterbitkan.<br /><br />Emisi Melalui Bursa Paralel<br /> Secara garis besar proses emisi melalui bursa efek (reguler) berlaku sepenuhnya dalam proses emisi bursa paralel kecuali beberapa persyaratan emisi. Dapat pula dikatakan bahwa umumya proses emisi dibursa paralel lebih ringan daripada bursa reguler karena pada bursa paralel dibutuhkan persyaratan yang lebih ringan. Beberapa berbedaan tersebut yaitu:<br />1. Evaluasi dari penjamin emisi sebagai tambahan atas dokumen emisi yang berlaku pada emisi melalui bursa efek (reguler), dalam rangka emisi melalui bursa paralel dipersyaratkan juga bahwa setiap penyampaian persyaratan pendaftaran emisi efek harus dilampiri pula dengan laporan dari penjamin emisi kepada ketua bapepam.<br />Laporan hasil evaluasi yang telah dilakukan oleh penjamin emisi meliputi hasil penilaian atas keadaan dan kemampuan calon emiten. Penilaian ini selain meliputi keadaan dan prospek perusahaan termasuk juga mengenai kewajaran dan kelengkapan persyaratan emisi. Dalam rangka proses emisi ini apabila dianggap perlu bapepam dapat melakukan pemeriksaan ulang terhadap calon emiten.<br />2. Persyaratan modal disetor didalam emisi melalui bursa paralel, persyaratan mengenai modal disetor lebih ringan yaitu sekurang-kurangnya Rp. 100.000.000.<br />3. Persyaratan laporan keuangan didalam emisi efek melalui bursa paralel, persyaratan mengenai laporan keuangan kompharatif (2 tahun) lebih ringan, yaitu cukup disajikan dalam bentuk pendek, disertai dalam laporan akuntan publik/akuntan negara dengan pendapat wajar tanpa syarat. Apabila emiten adalah perusahaan yang baru berdiri, maka hanya perlu menyampaikan laporan keuangan interim atau laporan keuangan pendirian.<br /><br />J. Pilihan Lain Selain Go Publik<br /> Dua alternatif yang sering digunakan oleh perusahaan ventura adalah penempatan privat dan pinjaman atau kredit perbankan. Penempatan surat berharga privat terutama dengan lembaga investasi perusahaan asuransi, perusahaan investasi atau dana pensiun adalah metode alternatif untuk mendapatkan dana dengan usaha minimum.<br /> Dana-dana tersebut biasanya diperoleh dalam bentuk hutang jangka menengah atau hutang jangka panjang, yang sering membawa beban suku bunga mengembang atau saham preferen dengan pembayaran deviden tertentu. Disamping itu sebagian besar transaksi juga melakukan akad perjanjian terbatas. Perjanjian tersebut biasanya tidak dimaksudkan untuk menghambat operasi ventura, tetapi melindungi investor dan kemungkinan liquidasi menguntungkan pada waktu mendatang.<br /> Perjanjian liquidasi biasanya berisi persyaratan yang memungkinkan investor mendapatkan registrasi penjualan atau disposisi sekuritasnya pada suatu waktu. Selain penempatan modal privat, pinjaman bank adalah cara umum untuk mendapatkan dana tambahan. Akan tetapi dana tambahan ini berbentuk hutang, bukan equitas, dan karenanya harus mempunyai jaminan dari suatu perusahaan atau jaminan dari wirausahawan yang berada dibelakang perusahaan.<br /> Jaminan ini biasanya berbentuk kontrak, piutang dagang, mesin, persediaan, tanah atau bangunan, atau berupa aktiva berujud. Pembiayaan hutang lainnya bisa diperoleh dari lembaga keuangan bukan bank, seperti perusahaan asuransi, leasing, pedagang pemasok, dll.ninis_ughttp://www.blogger.com/profile/12516048044246319260noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2278691880973433693.post-35993961921473936132011-05-28T10:49:00.000-07:002011-05-28T11:03:43.212-07:00akuntansi perbankan syariahNama : Niswatun Amaro<br />NPM : 20207788<br />Kelas : 4EB05<br /><br />Latar belakang<br /><br /> Perbankan syariah muncul di Indonesia tahun 1992 yang merupakan hal baru dalam kerangka mekanisme sistem perbankan pada umumnya. Krisis moneter yang mengguncang Indonesia tahun 1997 membuat perbankan konvensional lumpuh yang disebabkan oleh kredit. Kredit yang semulanya lancar akhirnya menjadi macet sedangkan perbankan syariah yang tertuang dalam “UU No 10/98” yang mengakuan adanya dua sistem perbankan yaitu konvensional dan sisten syariah. Semakin berkembangnya perbankan syariah di Indonesia dirasakan semakin perlunya sosialisasi atas apa dan bagaimana operasional Bank Syariah, karena operasional perbankan syariah sangat berbeda dengan perbankan konvensional. Hal ini sangat mendasar pada Bank Syariah adalah penerapan konsep bagi hasil, tata cara perhitungan bagi hasil serta pengaruhnya prinsip bagi hasil terhadap laporan keuangan. <br /> Dari hasil analisa, Bank Syariah yang merupakan prinsip revenue sharing dalam distribusi pendapatannya, yang dinilai leboh cocok diterapkan pada saat ini dibandingkan prinsip profit sharing yang dinilai kurang kompetitif. Prinsi revenue sharing, distribusi pendapatan kepada nasabah jumlahnya lebih besar dibandingkan prinsip profit sharing. Tetapi dilihat dari kemaslahatannya prinsip profit sharing merupakan yang paling sesuai dengan prinsip syariah Islam.<br /> Dalam membantu proses perkembangan perbankan syariah di Indonesia kami mencoba membantu para praktisi dibidang perbankan dan para akademisi dengan menerbitkan buku dengan judul “AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH”, yang berisikan tentang gambaran umum Bank Syariah di Indonesia, operasional perbankan syariah serta pencatatan atas akuntansi dan Laporan Keuangan Perbankan Syariah. Lembaga keuangan bank syariah masih menggunakan PSAK 59 sedangkan Lembaga<br />Keuangan bukan bank atau lembaga keuangan syariah, Ikatan Akuntan Indonesia menerbitkan<br /><br />PSAK Syariah No. 100 s/d 1007, meliputi :<br />PSAk No. 100 : Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian laporan Keuangan Syariah.<br />PSAK No. 101 : Penyajian Laporan Keuangan Syariah<br />PSAK No. 102 : Akuntansi Murabahah<br />PSAK No. 103 : Akuntansi Salam<br />PSAK No. 104 : Akuntansi Istishna<br />PSAK No. 105 : Akuntansi Murabahah<br />PSAK No. 106 : Akuntansi Musyarakah<br />PSAK No. 107 : Akuntansi Ijarah<br />PSAK No. 108 : Akuntansi untuk Penyelesai Utang piutang<br /><br />Pengertian Bank Syariah<br /> Bank Islam atau selanjutnya disebut dengan Bank Syariah, adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Bank syariah juga dapat diartikan sebagai lembaga keuangan/perbankan yang operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan Al-Qur’an dan Hadits Nabi SAW. Antonio dan Perwataatmadja membedakan menjadi dua pengertian, yaitu Bank Islam dan Bank yang beroperasi dengan prinsip syariah Islam. Bank Islam adalah bank yang beroperasi dengan prinsip syariah Islam dan bank yang tata cara beroperasinya mengacu kepada ketentuan-ketentuan Al- Qur’an dan Hadits.<br />Prinsip Dasar Perbankan Syariah<br /> Batasan-batasan bank syariah yang harus menjalankan kegiatannya berdasar pada syariat Islam, menyebabkan bank syariah harus menerapkan prinsip-prinsip yang sejalan dan tidak bertentangan dengan yariat Islam. Adapun prinsip-prinsip bank syariah adalah sebagai berikut :<br />1. Prinsip Titipan atau Simpanan (Al-Wadiah)<br /> Al-Wadiah dapat diartikan sebagai titipan murni dari satu pihak ke pihak lain, baik individu maupun badan hukum, yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja si penitip menghendaki (Syafi’I Antonio, 2001).<br />Secara umum terdapat dua jenis al-wadiah, yaitu:<br />a. Wadiah Yad Al-Amanah (Trustee Depository)<br />b. Wadiah Yad adh-Dhamanah (Guarantee Depository)<br /><br />2. Prinsip Bagi Hasil (Profit Sharing)<br /> Sistem ini adalah suatu sistem yang meliputi tatacara pembagian hasil usaha antara penyedia dana dengan pengelola dana. Bentuk produk yang berdasarkan prinsip ini adalah:<br />a. Al-Mudharabah<br />b. Al-Musyarakah<br /><br />3. Prinsip Jual Beli (Al-Tijarah)<br /> Prinsip ini merupakan suatu sistem yang menerapkan tata cara jual beli, imana bank akan membeli terlebih dahulu barang yang dibutuhkan atau mengangkat nasabah sebagai agen bank melakukan pembelian barang atas nama bank, kemudian bank menjual barang tersebut kepada nasabah dengan harga sejumlah harga beli ditambah keuntungan (margin).<br /><br />4. Prinsip Sewa (Al-Ijarah)<br /> Al-ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang atau jasa, melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan hak kepemilikan atas barang itu sendiri. Al-ijarah terbagi kepada dua jenis: (1) Ijarah, sewa murni. (2) ijarah al muntahiya bit tamlik merupakan penggabungan sewa dan beli, dimana si penyewa mempunyai hak untuk memiliki barang pada akhir masa sewa.<br /><br />5. Prinsip Jasa (Fee-Based Service)<br /> Prinsip ini meliputi seluruh layanan non-pembiayaan yang diberikan bank.<br /><br />Asumsi Dasar Perbankan Syariah<br /> Sesuai dengan PSAK no.59 tentang akuntansi bank syariah, asumsi dasar konsep akuntansi bank syariah adalah konsep kelangsungan usaha (going concern) dan dasar akrual, perhitungan pendapatan untuk tujuan bagi hasil menggunakan dasar kas.<br /><br />Sistem Operasional Bank Syariah<br /> Pada sistem operasi bank syariah, pemilik dana menanamkan uangnya di bank tidak dengan motif mendapatkan bunga, tapi dalam rangka mendapatkan keuntungan bagi hasil. Dana nasabah tersebut kemudian disalurkan kepada mereka yang membutuhkan (misalnya modal usaha), dengan perjanjian pembagian keuntungan sesuai kesepakatan.<br /><br /><br />Perbedaan Bank Syariah dengan Bank Konvensional<br /> Bank konvensional dan bank syariah dalam beberapa hal memiliki persamaan, terutama dalam sisi teknis penerimaan uang, mekanisme transfer, teknologi komputer yang digunakan, persyaratan umum pembiayaan, dan lain sebagainya. Perbedaan antara bank konvensional dan bank syariah menyangkut aspek legal, struktur organisasi, usaha yang dibiayai, dan lingkungan kerja.<br />Secara garis besar perbandingan bank syariah dengan bank konvensional dapat dilihat pada tabel berikut:<br /><br /><br />Perbandingan Bank Syariah dengan Bank Konvensional<br />Bank Syariah<br />• Melakukan investasi-investasi yang halal saja.<br />• Berdasarkan prinsip bagi hasil, jual beli, atau sewa.<br />• Berorientasi pada keuntungan (profit oriented) dan kemakmuran dan kebahagian dunia akhirat<br />• Hubungan dengan nasabah dalam bentuk hubungan kemitraan.<br />• Penghimpunan dan penyaluran dana harus sesuai dengan fatwa Dewan Pengawas Syariah<br /><br />Bank Konvensional<br />• Investasi yang halal dan haram.<br />• Memakai perangkat bunga.<br />• Profit oriented<br />• Hubungan dengan nasabah dalam bentuk hubungan kreditur-debitur.<br />• Tidak terdapat dewan sejenis.<br /><br />Karakteristik bank Syariah<br />• Azas utama : kemitraan, keadilan, transparansi, dan universal<br />• Pelarangan riba<br />• Tidak mengenai konsep time-value of money<br />• Konsep uang sebagai alat tukar bukan komoditas<br />• Kegiatan tidak boleh spekulatif<br />• Tak oleh menggunakan dua harga untuk satu barang<br />• Tak boleh dua transaksi dalam satu akad<br />• Konsep bagi hasil<br />• Tak membedakan secara tegas antara sector moneter dan riil<br />• Dapat memperoleh imbalan atas jasa perbankan lain yang tak bertentangan dengan prinsip syariah<br />• Syarat transaksi sesuai dengan prinsip syariah :<br /> Tak mengandung unsure kedzoliman<br /> Bukan riba<br /> Tidak membahayakan pihak sendiri dan pihak orang lain<br /> Tidak ada penipuan<br /> Tidak mengandung materi yang diharamkan<br /> Tidak mengandung unsur judi.<br />• Kegiatan bank syariah, antara lain sebagai :<br /> Manajer investasi<br /> Investor<br /> Penyedia jasa keuangan dan lalu lintas pembayaran<br /> Pengemban fungsi social<br />• Pemakaian dan kebutuhan informasi<br /> Sama seperti dinyatakan KDPPLK umum : investor, karyawan, kreditur, pemasok, pelanggan, pemerintah, masyarakat.<br /> Pemilik dana investasi<br /> Pembayar zakat, infaq dan sodaqah<br /> Dewan pengawa syariah<br /><br />Unsur laporan keuangan bank syariah<br />Unsur Neraca<br />1) Aktiva = kewajiban + Investasi tidak terikat + ekuitas<br /> Dana investasi tidak terikat dengan criteria bahwa bank :<br />• Punya hak menggunakan, menginvestasikan dan mencampur dana<br />• Keuntungan atau kerugian sesuai nisbah<br />• Tidak berkewajiban mengembalikan dana jika rugi<br /><br />Unsure Laporan Laba Rugi<br /> Pada dasarnya sama dengan yang berlaku umum, ditambah<br />• Alokasi keuntungan atau kerugian kepada pemilik investasi tidak terikat<br />• Tidak dapat diperlakukan sebagai beban atau pendapatan.<br /><br /><br />PSAK Akuntansi Perbankan Syariah<br />Tujuan : mengatur pelakuan akuntansi ( pengakuan, pengukuran, penyajian, pengungkapan ) transaksi khusus bank syariah.<br /><br />Ruang lingkup :<br /> Bank umum syariah<br /> BPR syariah<br /> Kantor cabang syariah bank konvensional<br /><br />Akuntansi Penghimpunan Dana<br />Ada beberapa penghimpunan dana menurut akuntansi perbankan syariah, yaitu :<br />a) Wadiah<br />Adalah titipan dari satu pihak lain, baik individu maupun badan hokum yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja si penyimpan menghendaki.<br />Tujuan : untuk menjaga keselamatan barang dari kemusnahan, kecurian dsbnya.<br />Barang : sesuatu yang berharga seperti uang, barang, dokumen, surat berharga, dll.<br /><br />Rukun transaksi wadiah ;<br />o Barang yang dititipkan <br />o Orang yang menitipkan/penitip<br />o Orang yang menerima titipan<br />o Ijab qabul<br /><br />Wadiah terdiri dari 2 macam, yaitu ;<br />1) Wadiah Yad Al Amanah, karakteristik :<br />o Barang titipan murni<br />o Tidak boleh digunakan oleh penerima titipan<br />o Titipan dikembalikan harus dalam keadaan utuh baik nilai maupun fisiknya<br />o Dikenakan biaya titipan<br /><br />2) Wadiah Yad Ad Dhamanah, karakteristiknya :<br />o Pengembangan dari wadiah Yad Al Amanah<br />o Penerima titipan diizinkan menggunakan dan mengambil manfaatnya<br />o Kehilangan/kerusakan merupakan tanggung jawab dari penyimpan<br />o Semua keuntungan dari titipan hak penerima titipan<br /><br />Giro Wadiah<br /> Giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lain atau dengan pemindahbukuan.<br /> Dalam fatwa dewan syariah nasional ditetapkan ketentuan tentang Giro Wadiah, sebagai berikut :<br />o Bersifat titipan<br />o Titipan bias diambil kapan saja<br />o Tidak ada imbalan yang diisyaratkan, kecuali dalam bentuk pemberian yang bersifat sukarela dari pihak bank.<br /><br />Karakteristik Giro Wadiah :<br />o Harus dikembalikan utuh seperti semula<br />o Dapat dikenakan biaya titipan<br />o Dana wadiah hanya dapat digunakan seijin penitip<br /><br />Tabungan Wadiah <br />Adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang telah disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek atau alat pembayaran yang dapat dipersamakan dengan itu.<br />Ketentuan tabungan wadiah sesuai fatwa dewan syariah nasional :<br />o Bersifat simpanan<br />o Simpanan bias diambil kapan saja<br />o Tidak ada imbalan yang diisyaratkan<br />b)Mudharabah<br /> Adalah perjanjian atas suatu jenis perkongsian, dimana pihak pertama menyediakan dana, dan pihak kedua bertanggung jawab atas pengelolaan usaha.<br />Hasil usaha dibagikan sesuai nisbah yang disepakati bersama secara awal. Prinsip ini dikenal sebagai “qiradh” atau “muqaradah”.<br /><br />Rukun mudharabah, yaitu :<br />o Shahibul maal/rabulmal<br />o Mudharib<br />o Amal<br />o Ijab qabul<br /><br />Mudharabah dilihat dari segi kuasa yang diberikan kepada pengusaha dibagi menjadi 2, yaitu :<br />1) Mudharabah Muthlaqah<br />Pihak penguasa diberi kuasa penuh untuk menjalankan proyek tanpa larangan apapun urusan yang berkaitan dengan waktu, tempat, jenis, perusahaan dan pelanggan. Diaplikasikan pada tabungan dan deposito.<br /><br />2) Mudharabah Muqaidah<br />Pemilik dana membatasi syarat kepada mudharib dalam pengelolaan dana seperti hanya untuk bidang tertentu, cara, waktu, dan tempat tertentu saja. Dalam investasi bank berkedudukan sebagai agen dan menerima imbalan berupa fee.<br /><br />Karakteristik Mudharabah :<br />o Dana mudharabah<br />o Keuntungan<br />o Peranan bank dalam hal pencampuran harta dan bermudharabah dengan pihak ketiga, merupakan hal penting dalam bidang operasinya.<br /><br />Tabungan mudharabah<br />Ketentuan tabungan mudharabah sesuai fatwa dewan syariah nasional adalah :<br />o Dalam transaksi nasabah bertindak sebagai shahibul maal dan bank bertindak sebagai mudharib.<br />o Modal harus dinyatakan dengan jumlahnya, dalam bentuk tunai bukan piutang.<br />o Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan dituangkan dalam akad pembukaan rekening.<br /><br />Deposito Mudharabah<br /> Adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dan bank yang bersangkutan.<br /><br />Jenis Deposito berjangka :<br />o Deposito berjangka biasa<br />o Deposito berjangka otomatis<br /><br />c)Murabahah<br /> Adalah menjual barang dengan harga jual sebesar harga perolehan ditambah keuntungan yang disepakati dan penjual harus mengungkapkan harga perolehan barang tersebut kepada pembeli.<br /><br />Karakteristik Murabahah :<br />o Proses pengadaan<br />o Penjual ingin mewakilkan<br />o Uang muka<br />o Diskon<br />o Cara pembayaran<br />o Kesulitan keuangan<br />o Kontrak perjanjian<br /><br />Murabahah dapat dilakukan berdasarkan pesanan atau tanpa pesanan :<br /><br />o Dalam murabahah berdasarkan pesanan, penjual melakukan pembelian barang setelah ada pemesanan dari pembeli<br />Murabahah berdasarkan pesanan dapat bersifat mengikat atau tidak mengikat pembeli untuk membeli barang yang dipesannya<br />Dalam murabahah pesanan mengikat pembeli tidak dapat membatalkan pesanannya. Jika aset murabahah yang telah dibeli oleh penjual, dalam murabahah pesanan mengikat, mengalami penurunan nilai sebelum diserahkan kepada pembeli maka penurunan nilai tersebut menjadi beban penjual dan akan mengurangi nilai akad<br />o Dalam murabahah tanpa pesanan, penjual melakukan pembelian barang tanpa memperhatikan ada pemesanan dari pembeli.<br /><br />Rukun Murabahah :<br />o Pelaku<br />o Objek jual beli<br />o Ijab qabul <br /><br /><br />d) Salam<br /> Adalah akad jual beli muslam fiih (barang pesanan) dengan pengiriman di kemudian hari oleh muslam illaihi (penjual) dan pelunasannya dilakukan oleh pembeli pada saat akad disepakati sesuai dengan syarat-syarat tertentu. <br /><br />Rukun Salam :<br />o Transaktor<br />o Objek akad salam berupa barang dan harga yang diperjual belikan dalam transaksi salam<br />o Ijab qabul<br /><br /><br />Alur transaksi Salam dan Salam Paralel<br />o Pertama, negosiasi dengan persetujuan kesepakatan antara penjual dengan pembeli terkait transaksi salam yang akan dilaksanakan.<br />o Kedua, setelah akad disepakati pembeli melakukan pembayaran terhadap barang yang diinginkan sesuai dengan kesepakatan yang sudah dibuat.<br />o Ketiga, pada transaksi salam, penjual mulai memproduksi tahapan penanaman produk yang diinginkan pembeli.<br />o Keempat, setelah menyepakati transaksi salam kedua tersebut baik langsung melakukan pembayaran kepada petani.<br />o Kelima, dalam jangka waktu tertentu berdasarkan kesepakatan dengan bank, petani mengirim produk salam kepada petani sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan<br />o Keenam, bank menerima dokumen penyerahan produk salam kepada nasabah dari petani.<br /><br />e) Istishna<br /> Adalah akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan (pembeli, mustashni') dan penjual (pembuat, shani'). <br /><br />Istishna' paralel adalah suatu bentuk akad istishna' antara pemesan (pembeli, mustashni') dengan penjual (pembuat, shani'), kemudian untuk memenuhi kewajibannya kepada mustashni', penjual memerlukan pihak lain sebagai shani'. <br /> <br />Berdasarkan akad istishna', pembeli menugaskan penjual untuk menyediakan barang pesanan (mashnu') sesuai spesifikasi yang disyaratkan untuk diserahkan kepada pembeli, dengan cara pembayaran dimuka atau tangguh. <br /> <br />Spesifikasi dan harga barang pesanan disepakati oleh pembeli dan penjual di awal akad. Ketentuan harga barang pesanan tidak dapat berubah selama jangka waktu akad. <br /> <br />Barang pesanan harus memenuhi kriteria: <br />a) memerlukan proses pembuatan setelah akad disepakati; <br />b) sesuai dengan spesifikasi pemesan (customized) bukan produk massal; dan <br />c) harus diketahui karakteristiknya secara umum yang meliputi jenis, spesifikasi teknis, kualitas, dan kuantitasnya. <br /><br />Pada dasarnya istishna' tidak dapat dibatalkan, kecuali memenuhi kondisi: <br />a) kedua belah pihak setuju untuk menghentikannya; atau <br />b) akad batal demi hukum karena timbul kondisi hukum yang dapat menghalangi pelaksanaan atau penyelesaian akad. <br /> <br />Pembeli mempunyai hak untuk memperoleh jaminan dari penjual atas: <br />a) jumlah yang telah dibayarkan; dan <br />b) penyerahan barang pesanan sesuai dengan spesifikasi dan tepat waktu. <br /><br />Suatu kelompok akad istishna', dengan satu atau beberapa pembeli, harus diperlakukan sebagai satu akad istishna' jika: <br />a) kelompok akad tersebut dinegosiasikan sebagai satu paket; <br />b) akad tersebut berhubungan erat sekali, sebetulnya akad tersebut merupakan bagian dari akad tunggal dengan suatu margin keuntungan; dan <br />c) akad tersebut dilakukan secara serentak atau secara berkesinambungan. <br /><br />Rukun Istishna<br />o transaktor<br />o objek akad meliputi barang dan harga barang istishna<br />o ijab dan qabul<br /><br />Biaya perolehan Istishna terdiri dari 2 macam, yaitu : <br />a) biaya langsung yaitu bahan baku dan tenaga kerja langsung untuk membuat barang pesanan; dan <br />b) biaya tidak langsung adalah biaya overhead, termasuk biaya akad dan praakad. <br /><br /> Biaya praakad diakui sebagai beban tangguhan dan diperhitungkan sebagai biaya istishna' jika akad disepakati. Namun jika akad tidak disepakati, maka biaya tersebut dibebankan pada periode berjalan. <br /> Biaya perolehan istishna' yang terjadi selama periode laporan keuangan, diakui sebagai aset istishna' dalam penyelesaian pada saat terjadinya. <br /> Beban umum dan administrasi, beban penjualan, serta biaya riset dan pengembangan tidak termasuk dalam biaya istishna'. <br /><br />Biaya istishna' paralel terdiri dari 3 macam, yaitu : <br />a) biaya perolehan barang pesanan sebesar tagihan produsen atau kontraktor kepada entitas; <br />b) biaya tidak langsung adalah biaya overhead, termasuk biaya akad dan praakad; dan <br />c) semua biaya akibat produsen atau kontraktor tidak dapat memenuhi kewajibannya, jika ada. <br /> <br /> Biaya perolehan istishna' paralel diakui sebagai aset istishna' dalam penyelesaian pada saat diterimanya tagihan dari produsen atau kontraktor sebesar jumlah tagihan.ninis_ughttp://www.blogger.com/profile/12516048044246319260noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-2278691880973433693.post-83439472256840624292011-05-28T10:32:00.000-07:002011-05-28T10:47:00.813-07:00“Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Siklus Cash Flow Pada PT.Mustika Ratu,Tbk.”Nama : Niswatun Amaro<br />NPM : 20207788<br />Kelas : 4EB05<br /><br />a)Latar Belakang Masalah<br /> Pada Kondisi sekarang ini penanganan dalam hal cash flow merupakan suatu aktifitas dalam perusahaan yang tidak mungkin dapat dilepaskan. Pada perusahaan haruslah berhati-hati dalam melakukan aktifitas yang berhubungan dengan cashflow. artinya, Arus kas ibaratnya seperti darah segar ditubuh kita oleh karena itu sebagai pimpinan perusahaan atau orang yang bertanggung jawab di bidang keuangan, anda harus mencermati aliran kas tersebut. Dalam situasi yang tidak menentu dan cenderung spekulatif ini keberadaan prosedur yang baik sangat diperlukan setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya.<br /><br /> Kas merupakan parameter kinerja perusahaan yang mendapat perhatian utama dari investor dan kreditur. Evolusi laporan cash flow memberikan contoh yang menarik tentang bagaimana kebutuhan para pemakai laporan keuangan akhirnya terpenuhi. Laporan tersebut dibuat pada tahun-tahun yang silam dalam suatu analisis sederhana yang disebut “Laporan Dari Mana Datang dan Ke Mana Pergi,” laporan cash flow menyajikan ikhtisar terinci mengenai semua arus kas masuk dan arus kas keluar, atau sumber dan penggunaan kas selama suatu periode, yang mana menjawab semua pertanyaan dari investor dan kreditor. Kreditor akan memeriksa laporan arus kas dengan seksama karena mereka mengkhawatirkan kemampuan perusahaan untuk melunasi pinjaman. Akhirnya, laporan cash flow berguna bagi manajemen dan kreditor jangka pendek dalam menilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan operasi kas.<br /><br /> Penerapan prosedur di setiap perusahaan umumnya berbeda, hal ini tergantung dari besar kecilnya perusahaan sera jenis perusahaan itu sendiri. Pada perusahaan besar pengendalian yang baik dan efisiensi dapat dilakukan dengan menerapkan keseluruhan sistemnya secara komputerisasi walaupun inventaris dalam instalasi computer cukup mahal tetapi untuk peningkatan dan pengembangan perusahaan yang akan datang maka investasi itu harus seimbang dengan manfaat yang akan dihasilan. Dengan system informasi akuntansi yang baik dan tepat akan mempertahankan kelangsungan hidup suatu perusahaan dan secara otomatis penyelewangan akan dapat dihindari.<br /><br /> Mengingat begitu pentingnya arti dan fungsi system informasi akuntansi terutama pada siklus cashflow dalam suatu perusahaan, melatarbelakangi penulis untuk mengadakan penelitian dengan judul “Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Siklus Cash Flow Pada PT.Mustika Ratu,Tbk.”<br /><br />b)Rumusan Masalah<br />Dalam penelitian ini penulis merumuskan masalah sebagai berikut :<br /> “Bagaimana analisa dan rancang sistem informasi akuntansi atas siklus cash flow pada PT. Mustika Ratu,Tbk?”<br /><br />c)Batasan Masalah<br />Dalam penulisan skripsi ini, penulis memberikan batasan penelitian sebagai berikut :<br />1. Mempersiapkan spesifikasi desain sistem dengan membuat rancang bangun sistem menggunakan flowchart dan Diagram Arus Data (DFD).<br />2. Penulis hanya membuat laporan cash flow.<br />3. Siklus cash flow yang dibahas meliputi operating activity.<br />4. Penulis tidak membahas mengenai masalah perpajakan, prosedur retur, prosedur discount dan prosedur pengisian kas kecil (petty cash).<br /><br />d)Tujuan dan Manfaat Penelitian<br />Tujuan dari penulisan skripsi adalah sebagai berikut :<br />1. Menganalisa data & informasi mengenai siklus cash flow PT. Mustika Ratu,Tbk, beserta data dan informasi pendukungnya, sesuai dengan batasan yang diberikan.<br />2. Merancang sistem informasi akuntansi siklus cash flow pada PT. Mustika Ratu, Tbk.<br />Manfaat yang dapat diperoleh sebagai berikut :<br />1. Terkumpulnya data dan informasi tentang siklus cash flow, yang mana dapat membantu pihak manajemen untuk menerapkan sistem informasi akuntansi yang baik.<br />2. Terancangnya suatu sistem informasi akuntansi siklus cash flow yang baru, sehingga dapat membantu pihak manajemen dalam mengambil keputusan melalui data yang didapat dari sistem informasi akuntansi tersebut.<br />e)Tinjauan Pustaka<br />Sistem Informasi Akuntasi<br /> Sistem informasi akuntansi adalah susunan berbagai formulir catatan, peralatan, termasuk komputer dan perlengkapannya serta alat komunikasi, tenaga pelaksananya, dan laporan yang terkoordinasikan secara erat yang didisain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen.<br />Sistem informasi akuntansi juga berperan sebagai pengaman harta kekayaan perusahaan. Dengan adanya unsur-unsur pengendalian atau pengecekan dalam sistem akuntansi, berbagai kecurangan, penyimpangan, dan kesalahan, dapat dihindarkan atau dilacak sehingga dapat diperbaiki. Karena bentuk perusahaan beragam, sasaran sistem informasi akuntansi juga beragam, meskipun intinya tetap sama, yaitu menyajikan informasi.<br />Cash Flow<br /> Cash flow (aliran kas) merupakan “sejumlah uang kas yang masuk dan yang keluar sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap periode.<br />Menurut Weygandt (2001:207) pengertian dari statement of cash flow adalah sebagai berikut: “ The statement of cash flow classifies the cash inflows and cash outflows as resulting from investing, financing, and operating activities. “Laporan arus kas memberikan gambaran kas masuk dan kas keluar sebagai hasil dari aktivitas investing, financing, and operating.”<br />Tujuan utama laporan cash flow adalah menyediakan informasi yang relevan mengenai penerimaan dan pembayaran kas sebuah perusahaan selama satu periode. Untuk meraih tujuan ini, laporan cash flow melaporkan (1) kas yang mempengaruhi operasi selama satu periode, (2) transaksi investasi, (3) transaksi pembiayaan, dan (4) kenaikan atau penurunan bersih selama satu periode.<br />Arus kas pada aktivitas operasi, terbagi menjadi dua bagian yakni cash inflow dan cash outflow. <br />1.Cash inflow terdiri dari:<br />a.Transaksi penjualan<br />b.Transaksi penerimaan kas hasil penjualan<br />c.Penghapusan piutang<br />d.Retur dan potongan penjualan<br />2.Cash outflow terdiri dari:<br />a.Gaji dan upah<br />b.Biaya produksi tak langsung<br />c.Biaya umum dan administrasi<br />d.Biaya penjualan<br />e.Biaya bahan baku<br />Flowcart<br /> Flowchart adalah suatu teknik analisa yang digunakan untuk menjabarkan beberapa aspek suatu sistem informasi secara jelas dan tepat dari sudut logika. Flowchart menggunakan standard berupa simbol-simbol yang menggambarkan prosedur pemrosesan transaksi dan aliran data yang digunakan suatu sistem perusahaan.<br />Jenis Flowchart yaitu:<br />1. Flowchart sistem (System Flowchart) adalah diagram yang berisi simbol-simbol yang mewakili suatu data file dan proses yang membentuk suatu sistem,<br />2. Flowchart program (Program Flowchart) adalah diagram yang berisi simbol-simbol yang mewakili suatu proses yang dibentuk oleh satu program. <br />3. Flowchart Skematik (Schematic Flowchart) adalah mirip dengan Flowchart Sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur. Flowchart Skematik ini bukan hanya menggunakan simbol-simbol flowchart standar, tetapi juga menggunakann gambar-gambar komputer, peripheral, form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem.<br />4. Flowchart Paperwork atau Flowchart Dokumen (Document Flowchart) adalah menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem. Flowchart Paperwork sering disebut juga dengan Flowchart Dokumen.<br />5. Flowchart Proses (Process Flowchart) adalah teknik penggambaran rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem.<br />Simbol-simbol flowchart dibagi menjadi 4 kategori, yaitu :<br />1. Simbol input-output mewakili alat atau media yang menyediakan input atau catatan output dari pemrosesan operasional.<br />2. Simbol pemrosesan menggambarkan jenis alat yang dipakai untuk memproses data baik secara manual maupun komputerisasi.<br />3. Simbol penyimpanan mewakili peralatan yang digunakan untuk menyimpan data.<br />4. Simbol aliran dan tambahan, menggambarkan aliran data dan benda, mewakili tanda mulai dan akhir suatu operasi dalam flowchart.<br /><br />Simbol flowchart<br /> <br />Annotation. Simbol ini digunakan untuk memberikan atau mencatat keterangan.<br /> <br />Dokumen. Simbol ini digunakan untuk menggambarkan semua jenis dokumen, yang merupakan formulir yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi. Nama dokumen dicantumkan ditengah simbol.<br /> <br />Catatan. Simbol ini digunakan untuk menggambarkan catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat data yang direkam sebelumnya di dalam dokumen atau formulir.<br /> <br />On page connector. Simbol ini digunakan untuk Penghubung pada halaman yang sama. <br /> <br />Disk Magnetik. Simbol ini digunakan untuk memasukkan data kedalam komputer<br /> <br />Off page connector. Simbol ini digunakan untuk Penghubung pada halaman yang berbeda <br /> <br />Kegiatan manual. Simbol ini digunakan untuk menggambarkan kegiatan manual. Uaraian singkat kegiatan manual dicantumkan di dalam simbol.<br /> <br />Arsip sementara. Simbol ini digunakan untuk menunjukkan tempat penyimpanan dokumen. Arsip sementara adalah tempat penyimpanan dokumen yang dokumennya akan diambil kembali dari arsip tersebut di masa yang akan datang untuk pengolahan lebih lanjut terhadap dokumen tersebut. Digunakan simbol :<br />A = menurut abjad<br />N = menurut nomor urut<br />T = menurut kronologis, menurut tanggal<br /> <br />Arsip permanen. Simbol ini digunakan untuk menggambarkan arsip permanen yang merupakan tempat penyimpanan dokumen yang tidak akan diproses lagi dalam sistem akuntansi yang bersangkutan.<br /> <br />On line computer process. Simbol ini digunakan menggambarrkan pengolahan data dengan komputer secara on-line.<br /> <br />Mulai/berakhir (terminal). Simbol ini digunakan untuk menggambarkan awal dan akhir sebuah sistem akuntansi.<br /><br />Data Flow Diagram (DFD)<br /> Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu bagan yang menggambarkan arus data dalam suatu perusahaan. DFD menggambarkan suatu aliran data dari sumber pemberi data (input) ke penerima data (output). Aliran data tersebut perlu diketahui agar si pembuat sistem mengetahui persis kapan sebuah data harus disimpan, kapan harus ditanggapi (proses), dan kapan harus didistribusikan ke bagian lain.<br /> Beberapa fungsi DFD adalah :<br />a. Untuk membuktikan bahwa dalam suatu perusahaan tersebut dijalankan suatu sistem.<br />b. Untuk rencana pembuatan sistem yang baru.<br /><br />Simbol Data Flow Diagram<br /> <br />Terminal. Simbol ini digunakan untuk menggambarkan awal dan akhir sebuah sistem akuntansi.<br /> <br />Proses. Simbol ini digunakan untuk menggambarkan pemrosesan data dalam sistem.<br /> Arus data. Simbol ini digunakan untuk menggambarkan data dalam sistem.<br /><br />Data store. Simbol ini digunakan sebagai tempat untuk menyimpan atau mengambil data dalam suatu sistem.ninis_ughttp://www.blogger.com/profile/12516048044246319260noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2278691880973433693.post-24765636595222208772011-05-20T01:55:00.000-07:002011-05-20T01:59:27.561-07:00PENETAPAN HARGA TRANSFER DAN PERPAJAKAN INTERNASIONALNama : Niswatun Amaro<br />NPM : 20207788<br />Kelas : 4EB05<br />Sumber : Choi Federick D.S dan Gary K.Meek.2005.Akuntansi internasional.edisi kelima.jakarta-salemba empat.<br /><br /> PENETAPAN HARGA TRANSFER DAN PERPAJAKAN INTERNASIONAL<br /><br />Konsep Awal <br /> Rumitnya hukum dan aturan yang menentukan pajak bagi perusahaan asing dan laba yang dihasilkan diluar negeri sebenarnya berasal dari beberapa konsep dasar. Konsep ini mencakup istilah :<br />1. Netralis pajak, berarti pajak tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan alokasi sumber daya<br />2. Equitas pajak, berarti wajib pajak yang menghadapi situasi yang mirip serupa semestinya membayar pajak yang sama tetapi terdapat ketidaksetujuan antar bagaimana menginterprestasikan konsep ini.<br /><br />Keanekaragaman Sistem Pajak Nasional<br /> Pengelolaan yang efektif atas potensi pajak memerluka pemahaman atas sistem pajak nasional yang sangat berbeda dari suatu negara ke negara lain.<br />Macam-Macam Pajak<br />Lima macam pajak yaitu :<br />1. Pajak penghasilan perusahaan<br />2. Pajak pungutan<br />3. Pajak pertambahan nilai<br />4. Pajak perbatasan <br />5. Pajak transfer<br /><br /><br />Beban Pajak<br /> Ketika semakin banyak perusahaan yang mengurangi tarif pajak perusahaan marginal, banyak pula negara yang memperluas dasar pajak perusahaan. Dalam dunia nyata tarif pajak efektif jarang sekali sama dengan tarif pajak nominal. Dengan demikian tidaklah tepat untuk mendasarkan perbandingan antarnegara pada tarif pajak wajib saja. Lagipula tarif pajak yang rendah tidak selalu berarti beban pajak yang lebih rendah. Secara internasional beban pajak harus selalu ditentukan dengan mengamati tarif pajak efektif.<br /><br />Sistem Administrasi Pajak<br />Untuk penyederhanaan terdapat dua sistem yaitu :<br />1. Sistem klasik<br />2. Sistem terintegrasi<br /><br />Insentif pajak luar negeri<br /> Banyak negara menawarkan insentif pajak untuk menarik investasi luar negeri. Insentif dapat berupa hibah tunai bebas pajak yang digunakan untuk biaya aktiva tetap dari proses industri baru atau pengampunan untuk membayar pajak selama beberapa periode waktu.<br />Kompetensi Pajak Yang Membahayakan<br /> Tren diseluh dunia yang mengarah pada penurunan tarif pajak penghasilan perusahaan merupakan dampak langsung kompetisi pajak. Kompetisi yang dilakukan oleh negara surga pajak akan bermanfaat jika dapat membuat pemerintah menjadi lebih efesien. Sedangkan dampaknya berbahaya jika mengalihkan pendapatan pajak bagi pemerintah yang sebenarnya memerlukan pendapatan tersebut untuk menyediakan jasa yang dibutuhkan oleh kalangan usaha.<br />Pemajakan Terhadap Sumber Laba Dari Luar Negeri dan Pemajakan Ganda<br /> Kebanyakan negara menerapkan prinsip seluruh dunia dan mengenakan pajak terhadap laba atau pendapatan perusahaan dan warga negara di dalamnya, tanpa melihat wilayah negara. Gagasan yang mendasarinya adalah bahwa anak perusahaan asing sebuah perusahaan lokal hanyalah suatu perusahaan lokal yang kebetulan beroperasi di luar negeri.<br /><br />Kredit Pajak Luar Negeri<br /> Kredit pajak luar negeri dapat dihitung sebagai kredit langsung atas pajak penghasilan yang dibayarkan atas laba cabang atau anak perusahaan dan setiap pajak yang dipungut pada sumbernya seperti deviden, bunga, dan royalti yang dikirimkan kembali kepada investor domestik. Kredit pajak juga dapat diperkitakan jika jumlah pajak penghasilan luar negeri yang dibayarkan tidak terlampau jelas.<br /><br />Pembatasan Kredit Pajak<br />Pembatasan kredit pajak luar negeri tersendiri berlaku untuk pajak AS atas sumber pajak penghasilan luar negeri untuk masing-masing jenis penghasilan berikut ini :<br />1. Pendapatan pasif<br />2. Pendapatan jasa keuangan<br />3. Pendapatan pajak pungutan yang tinggi<br />4. Pendapatan transportasi<br />5. Deviden untuk masing-masing perusahaan luar negeri dengan porsi kepemilikan sebesar 10% hingga 50%<br /><br />Perjanjian Pajak<br /> Perjanjian pajak mempengaruhi pajak pungutan atas deviden, bunga dan royalti yang dibayarkan oleh perusahaan di suatu negara kepada pemegang saham asing. Perjanjian ini biasanya memberikan pengurangan timbal balik atas pajak pungutan deviden dan seringkali mengecualikan royalti dan bunga dari pajak pungutan.<br />Pertimbangan Mata Uang Asing<br /> Keuntungan atau kerugian dalam mata uang asing yang secara umum dilokasikan antara sumber AS dan sumber luar negeri dengan mengacu pada tempat kedudukan pembayar pajak yang di dalam buku akuntansinya mencerminkan aktiva atau kewajiban dalam mata uang asing.sumber keuntungan atau kerugian adalah amerika serikat.<br /><br />Dimensi Perencanaan Pajak<br />Pengamatan atas masalah perencanaan pajak dimulai dengan dua hal dasar :<br />1. Pertimbangan pajak seharusnya tidak pernah mengendalikanstrategi usaha<br />2. Perubahan hukum pajak secara konstan membatasi manfaat perencanaan pajak dalam jangka panjang<br /><br /><br />Pertimbangan Organisasi<br /> Jika operasi luar negeri pada awalnya diramalkan akan mendatangkan kerugian mungkin akan menguntungkan secara pajak apabila diorganisasikan secara cabang pada tahap awal. Jika anak perusahaan diorganisasikan di sebuah negara surga pajak yang tidak mengenakan pajak sama sekali, maka penangguhan pajak akan semakin terlihat menarik.<br /><br />Perusahaan Luar Negeri Yang Dikendalikan Dan Laba Subbagian F<br /> Amerika Serikat menutup lubang kelemahan ini dengan Perusahaan Luar Negeri yang dikendalikan dan provisi laba Subbagian F. Laba Subbagian F mencakup beberapa pendapatan penjualan dan jasa dengan pihak berhubungan istimewa.<br /><br />Induk Perusahaan Di Luar Negeri<br />Induk perusahaan ini yang menyangkut pajak antara lain :<br />1. Mempertahankan manfaat tingkat pajak pungutan atas deviden, bunga, royalti, dan pembayaran serupa lainnya.<br />2. Menunda pajak AS atas laba luar negeri hingga laba tersebut direpatriasikan ke induk perusahaan AS (yaitu dengan menanamkan kembali laba tersebut di luar negeri)<br />3. Menunda pajak AS atas keuntungan dari penjualan saham anak perusahaan operasi luar negeri<br /><br />Perusahaan Penjualan Luar Negeri<br /> Amerika Serikat menciptakan perusahaan penjualan luar negeri FSC untuk mendorong ekspor dan memperbaiki posisi neraca pembayaran AS yang makin memburuk. Berdasarkan provisi FSC sebagian laba dari ekspor AS yang dilakukan oleh FASC dikecualikan oleh pajak penghasilan AS.<br />Keputusan Pendanaan<br /> Sebagaimana yang ditunjukan oleh diagram berikut perusahaan afiliasi pendanaan luar negeri juga dapat digunakan untuk mengalihkan laba dari negara dengan pajak tinggi yang menjadi lokasi induk perusahaan atau perusahaan afiliasike negara yang yurisdiksi pajak rendah tempat perusahaan afiliasi yang memberikan pendanaan.<br /><br /><br />Penggabungan Kredit Pajak<br /> Laba yang digabungkan dari banyak sumber memungkinkan kelebihan kredit yang dihasilkan dari negara dengan tarif pajak tinggi untuk mengurangi laba yang diterima dari wilayah dengan tarif pajak rendah.kelebihan kredit pajak dapat diperluas untukpajak-pajak yang dibayarkan berkaitan dengan deviden yang dibagikan oleh perusahaan luar negeri lapis kedua dan ketiga dalam suatu jaringan perusahaan multinasional.<br /><br />Alokasi Akuntansi Biaya<br /> Alokasi biaya internal diantara kelompok perusahaan merupakan sarana lain untuk menggeser laba dari negara dengan pajak tinggi negara dengan pajak rendah. Yang paling umum adalah alokasi beban overhead perusahaan kepada perusahaan afiliasi di negara-negara dengan pajak tinggi.<br /><br />Lokasi Dan Penentuan Harga Transfer<br /> Lokasi sistem produksi dan distribusi juga menawarkan keuntungan pajak. Laba bagi sistem perusahaan secara keseluruhan dapat ditingkatkan dengan menentukan harga transfer yang tinggi atas komponen yang dikirimkan dari anak perusahaan di negara-negara dengan tingkat pajak yang relatif rendah danharga transfer rendah atas komponen-komponen yang dikirimkan dari anak perusahaan yang berada di negara-negara dengan tarif pajak yang relatif tinggi.<br /><br />Penentuan Harga Transfer Internasional : VARIABEL YANG RUMIT<br /> Penentuan harga transfer merupakan sesuatu yang baru timbul belakangan ini. Penentuan harga transfer di Amerika Serikat berkembang bersamaan dengan pergerakan desentralisasi yang mempengaruhi banyak usaha Amerika selama paruh pertama abad ke-20. Sekali perusahaan berekspansi secara internasional masalah penentuan harga transfer juga berekspansi dengan cepat. Terdapat faktor-faktor diantaranya :<br />1. Faktor Pajak<br />2. Faktor Tarif<br />3. Faktor Daya Saing<br />4. Faktor Evaluasi Kerja<br /><br /><br />Metodologi Penentuan Harga Transfer<br /> Dalam suatu dunia dengan pasar yang sangat kompetitif, tidak akan menjadi masalah besar ketika hendak menetapkan harga transfer sumber daya dan jasa antarperusahaan. Harga transfer dapat didasarkan pada biaya selisih kenaikan atau harga pasar. Pengaruh lingkungan atas harga transfer juga menimbulkan sejumlah pertanyaan mengenai metodologi penentuan harga.<br /><br />Harga Versus Biaya Versus<br /> Sistem harga transfer berbasis biaya dapat menanggulangi kekurangan ini. Lagi pula sistem ini sederhana untukdigunakan, didasarkan pada data yang langsung tersedia, mudah untuk dijelaskan kepada otoritas pajak, merupakan hal yang rutin dilakukan sehingga dapat menghindarkan terjadinya friksi internal yang sering terjadi apabila sistem arbiter digunakan.<br /> Sistem berbasis biaya terlalu mengandalkan biaya historis yang mengabaikan hubungan permintaan dan penawaran secara kompetitif dan tidak mengalokasikan biaya pada produk atau jasa dengan cara yang memuaskan. Masalah penentuan biaya sangat terasa dalam tingkat internasional karena konsep akuntansi biaya ini berada dari satu negara ke negara.<br /><br />Prinsip Wajar<br />OECD mengidentifikasikan beberapa meode yang lebih luas untuk memastikan harga wajar ini. Metode itu adalah :<br />1. Metode harga tidak terkontrol yang setara<br />2. Metode transaksi tidak terkontrol yang setara<br />3. Metode harga jual kembali<br />4. Metode biaya plus<br />5. Metode laba sebanding<br />6. Metode pemisahan laba<br /><br />Masa depan<br /> Setiap negara akan mengenakan pajak atas sebagian laba berdasarkan tarif yang dipandang sesuai. Jelasnya perpajakan dimasa depan menghadapi banyak perubahan dan tantangan.ninis_ughttp://www.blogger.com/profile/12516048044246319260noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2278691880973433693.post-62463427395621158702011-05-20T01:50:00.000-07:002011-05-20T01:54:20.109-07:00PELAPORAN DAN PENGUNGKAPANNama : Niswatun Amaro<br />NPM : 20207788<br />Kelas : 4EB05<br />Sumber : Choi Federick D.S dan Gary K.Meek.2005.Akuntansi internasional.edisi kelima.jakarta-salemba empat.<br /><br /> <span style="font-weight:bold;"></span>PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN<br /><br /> Kebanyakan pembahasan yang akan dilakukan meliputi pengungkapan yang terkait dengan pelaporan keungan bagi pengguna eksternal. Meskipun praktik pengungkapan berbeda-beda dari suatu negara dengan negara lain, perlahan mulai timbul kemiripan.<br /><br />Ratusan perusahaan telah meningkatkan pengungkapan mereka dengan :<br />1. Secara sukarela mengadopsi Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) atau GAAP AS<br />2. Mematuhi ketentuan pasar bursa efek dan badan regulator domestik dan luar negeri<br />3. Memberikan respons terhadap berbagai permintaan informasi yang diajukan para investor dan analis.<br /><br />Perkembangan Pengungkapan<br /> Perkembangan sistem pengungkapan sangat berkaitan dengan perkembangan sistem akuntansi. Standar dan praktek pengungkapan dipengaruhi oleh sumber keuangan, sistem hukum, ikatan politik dan ekonomi, tingkat pembangunan ekonomi, tingkat pendidikan, budaya dan pengaruh lainnya. Perbedaan nasional dalam pengungkapan umumnya didorong oleh perbedaan dalam tata kelola perusahaan dan keuangan.<br /> Dikebanyakan negara lain kepemilikan saham masih tetap sangat terkonsentrasi dan bank secara tradisional menjadi sumber utama pembiayaan perusahaan. Pengungkapan publik tidak terlalu maju dipasar-pasar ini dan perbedaan besar dalam jumlah informasi yang diberikan kepada pemegang saham besar dan kreditor dengan yang diberikan kepada publik masih diperbolehkan.<br /><br />Pengungkapan Sukarela<br /> Beberapa studi menunjukan bahwa manajer memiliki dorongan untuk mengungkapkan informasi tersebut secara sukarela. Manfaat dari pengungkapan yang lebih ditingkatkan adalah biaya transaksi yang lebih rendah dalam memperdagangkan surat berharga yang dikeluarkan perusahaan, minat para analis keuangan dan investor terhadap perusahaan yang semakin besar, liquiditas saham yang meningkat, dan biaya modal yang lebih rendah. <br /><br />Dalam sebuah penulisan klasik, dua orang penulis berpendapat bahwa komunikasi manajer dengan investor luar akan menjadi tidak sempurna jika :<br />1. Manajer memiliki keunggulan dalam informasi mengenai perusahaannya<br />2. Dorongan manajer tidak secara sempurna sejalan dengan kepentingan seluruh pemegang saham<br />3. Aturan akuntansi dan auditing tidak sempurna<br /><br />Ketentuan Pengungkapan Wajib<br /> Unuk melindungi para investor kebanyakan bursa efek (bersama dengan badan profesional atau pemerintah pembuat aturan seperti Komisi Pasar Modal AS dan Kementrian Keuangan di Jepang) memberlakukan keuntungan pelaporan dan pengungkapan bagi perusahaan domestik dan asing yang mencari akses kepada pasar tersebut.<br /> Bursa efek dan badan regulator pemerintah umumnya mengharuskan perusahaan asing yang mencatatkan saham untuk memberikan informasi keuangan dan nonkeuangan yang sama dengan yang diharuskan kepada perusahaan domestik. Perusahaan asing yang sahamnya tercatat pada suatu bursa efek umumnya memiliki fleksibilitas dalam prinsip akuntansi yang digunakan dan ruang lingkup pengungkapan.<br /><br />Debat Pelaporan Keuangan SEC AS<br /> SEC mengharuskan perusahaan pendaftar dari luar negeri untuk memberikan informasi keuangan yang pada dasarnya sama dengan yang diharuskan terhadap perusahaan domestik. Namun laporan keuangan perusahaan pendaftar asing tidak harus disusun sesuai dengan GAAP AS.<br /> Beberapa komentator berpendapat bahwa ketentuan pelaporan keuangan SEC terhadap perusahaan asing dapat menghambat perusahaan tersebut dari upaya menghadirkan surat berharga yang diterbitkan di Amerika Serikat.<br /><br />Praktik Pelaporan Dan Pengungkapan<br /> Praktik pengungkapan dalam laporan tahunan mencerminkan respons manajer terhadap ketentuan pengungkapan yang dikeluarkan oleh badan regulator dan insentif yang mereka dapatkan jika menyediakan informasi kepada pengguna laporan keuangan secara sukarela. Dikebanyakan bagian di dunia aturan pengungkapan tidak terlalu berarti dan itu berarti tidak ada pengawasan dan penegakan aturan. <br /><br />Kita memusatkan perhatian pada :<br />1. Pengungkapan informasi yang melihat masa depan<br />2. Pengungkapan segmen<br />3. Laporan arus kas dan dana<br />4. Pengungkapan tanggung jawab sosial<br />5. Pengungkapan khusus bagi para pengguna nondomestik laporan keuangan<br />6. Pengungkapan mengenai tata kelola perusahaan<br />7. Pelaporan dan pengungkapan bisnis melalui internet<br /><br />Pengungkapan Informasi Yang Melihat Masa Depan<br />istilah “informasi yang melihat masa depan” yang mencakup :<br />1. Ramalan pendapatan, laba/rugi, laba/rugi persaham (EPS) pengeluaran modal dan pos keuangan lainnya<br />2. Informasi prospektif mengenai kinerja atau posisi ekonomi masa depan yang tidak terlalu pasti bila dibandingkan dengan proyeksi pos, periode fiskal, dan proyeksi jumlah <br />3. Laporan rencana manajemen dan tujuan operasi di masa depan<br /><br />Pengungkapan Segmen<br /> Standar pelaporan keuangan internasional (IFRS) juga membahas pelaporan segmen yang sangat detail, sebagaimanajuga standar akuntansi dibanyak negara yang lain. Pengungkapan segmen membantu para pengguna laporan keuangan untuk memahami secara lebih baik bagaimana bagian dalam suatu perusahaan berpengaruh terhadap keseluruhan perusahaan. Sebenarnya risiko pengembalian dan kesempatanyang dihadapi oleh lini produk dan area di dunia sangat berbeda-beda. Pelaporan tanggung jawab sosisal mengacu pada pengukuran dan komunikasi informasi mengenai pengaruh suatu perusahaan terhadap kesejahteraan karyawannya, masyarakat setempat dan lingkungan.<br /><br />Pengungkapan Khusus Bagi Para Pengguna Laporan Keuangan Nondomestik Dan Atas Prinsip Akuntansi Yang Digunakan<br />Pengungkapan yang dimaksud seperti :<br />1. “Penyajian ulang untuk kenyamanan” informasi keuangan ke dalam mata uang nondomestik<br />2. Penyajian ulang hasil dan posisi keuangan secara terbatas menurut kelompok kedua standar akuntansi<br />3. Satu set lengkap laporan keuangan yang disusun sesuai dengan kelompok kedua prinsip akuntansi dan pembahasan mengenai perbedaan antara prinsip akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan laporan keuangan utama dan beberapa set prinsip akintansi yang lain.<br /><br />Pengungkapan Tata Kelola Perusahaan<br /> Tata kelola perusahaan berhubungan dengan alat-alat internal yang digunakan untuk menjalankan dan mengendalikan sebuah perusahaan. Masalah-masalah tata kelola perusahaan antara lain meliputi hak dan perlakuan kepada pemegang saham, tanggung jawab dewan, pengungkapan dan transparasi dan peranan pihak-pihak yang berkepentingan. Praktik tata kelola perusahaan semakin mendapat perhatian dari para regulator, investor dan analis. Amerika, Inggris, Australia merupakan contoh dari sejumlah negara yang mengharuskan perusahaan yang tercatat sahamnya untuk membuat pengungkapan tata kelola perusahaan secara khusus dalam laporan tahunannya.<br /><br />Pengungkapan Dan Pelaporan Bisnis Melalui Internet<br /> Perdagangan surat berharga dengan menggunakan internet telah meningkatkan permintaan terhadap pelaporan usaha dan keuangan berbasis web. Investor perorangan semakin menggunakan WEB untuk melakukan transaksi perdagangan dan membuat keputusan investasi, dan menggunakan WEB sebagai sumber informasi yang penting.<br /> Suatu perkembangan penting yang akan memfasilitasi peraturan usaha berbasis WEB adalah Bahasa Pelaporan Usaha Extensible. XBRL merupakan tahap awal revolusi pelaporan keuangan. Bahasa komputer ini dibangun kedalam hampir seluruh software untuk pelaporan akuntansi dan keuangan yang akan dikeluarkan di masa depan, dan kebanyakan pengguna tidak perlu lagi mempelajari bagaimana mengolahnya sehingga secara langsung dapat menikmati manfaatnya.<br /><br />Pengungkapan Laporan Tahunan Di Negara-Negara Pasar Berkembang<br /> Pengungkapan laporan tahunan perusahaan di negara-negara pasar berkembang secara umum kurang ekstensif dan kurang kredibel dibandingkan dengan pelaporan perusahaan di negara-negara maju. Namun permintaan investor atas informasi mengenai perusahaan yang tepat waktu dan kredibel di negara-negara pasar berkembang semakin banyak dan pihak regulator memberikan respons terhadap permintaan ini dengan membuat ketentuan pengungkapan yang lebih ketat dan meningkatkan upaya-upaya pengawasan dan penegakan aturan.<br /><br />Implikasi Bagi Para Pengguna Laporan Keuangan Dan Para Manajer<br /> Para pengguna laporan keuangan harusnya dapat menduga perbedaan yang besar dalam tingkat pengungkapan dan praktik pelaporan keuangan. Meskipun para manajer dari banyak perusahaan terus menerus sangat dipengaruhi oleh biaya pengungkapan informasi yang bersifat wajib, tingkat pengungkapan wajib maupun sukarela semakin meningkat di seluruh dunia.ninis_ughttp://www.blogger.com/profile/12516048044246319260noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2278691880973433693.post-7523012856771902202011-05-20T01:43:00.000-07:002011-05-20T01:48:26.197-07:00TRANSLASI MATA UANG ASINGNama : Niswatun Amaro<br />NPM : 20207788<br />Kelas : 4EB05<br />Sumber : Choi Federick D.S dan Gary K.Meek.2005.Akuntansi internasional.edisi kelima.jakarta-salemba empat.<br /><br /> <span style="font-weight:bold;"> TRANSLASI MATA UANG ASING</span><br /><br />Alasan-Alasan Untuk Melakukan Translasi<br />Alasan untuk translasi mata uang asing adalah <br />1. untuk mencatat transaksi mata uang asing<br />2. mengukur resiko suatu perusahaan terhadap pengaruh perubahan mata uang asing<br />3. berkomunikasi dengan para pihak berkepentingan dari luar negeri<br /><br />Latar Belakang Dan Terminologi<br /> Transaksi tidak sama dengan konversi yang adalah pertukaran dari satu mata uangke mata uang lain secara fisik. Translasi hanyalah perubahan satuan unit moneter seperti halnya sebuah neraca yang dinyatakan dalam pound inggris disajikan ulang kedalam nilai equivalen dolar AS.<br /><br />Permasalahan<br /> Jika kurs nilai tukar relatif stabil, translasi mata uang tidak akan lebih sukar dari proses translasi satuan inci atau kaki menjadi nilai equivalennya dalam unit matrik. Namun kurs nilai tukar jarang sekali stabil. Mata uang negara industri maju menemukan nilainya secara bebas dalam pasar mata uang.<br />Pengaruh Alternatif Kurs Translasi Terhadap Laporan Keuangan<br />Penggunaan kurs nilai tukar historis melindungi laporan keuangan dari keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing, yaitu dari kenaikan atau penurunan dalam equivalen dolar saldo mata uang asing yang timbul dari fluktuasi kurs translasi antar periode pelaporan. Penggunaan kurs ini menimbulkan terjadinya keuntungan atau kerugian translasi.<br /><br />Transaksi Mata Uang Asing<br /> Ciri utama yang istimewa dari sebuah transaksi mata uang asing adalah penyelesaiannya dipengaruhi dalam suatu mata uang asing. Jadi, transaksi dalam mata uang asing terjadi pada saatsuatu perusahaan membeli atau menjual barang dengan pembayaran yang dilakukan dalam suatu mata uang asing atau ketika perusahaan meminjam atau meminjamkan dalam mata uang asing. Suatu transaksi mata uang asing dapat berdeniminasi dalam satu mata uang, tetapi diukur atau di catat dalam mata uang yang lain.<br /><br />Persepektif Transaksi Tunggal<br /> Berdasarkan perspektif transaksi tunggal, penyesuaian nilai tukar diperlakukan sebagai penyesuaian terhadap akun transaksi yang awal berdasarkan premis bahwa suatu transaksi dan penyelesaiannyamerupakan satu peristiwa tunggal.<br /><br />Perspektif dua transaksi<br /> Berdasarkan perspektif dua transaksi penagihan piutang dalam krona dianggap sebagai peristiwa terpisah dari penjualan yang menyebabkan timbulnya piutang tersebut. <br /><br />Pengecualian utama terhadap ketentuan ini terjadi apabila :<br />1. penyesuaian nilai tukar berkaitan dengan transaksi antar perusahaan jangka panjang tertentu<br />2. transaksi tersebut dimaksudkan dan berfungsi efektif sebagai lindung nilai atas investasi dan komitmen mata uang asing.<br /><br />Translasi Mata Uang Asing<br /> Perusahaan yang beroperasi secara internasional menggunakan berbagai metode untuk menyatakan aktiva, kewajiban, pendapatan, dan beban yang dinyatakan dalam mata uang asing menjadi dalam mata uang domestik. Metode translasi ini dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu :<br />1. metode yang menggunakan kurs translasi tunggal untuk menyajikan ulang saldo dalam mata uang asing ke dalam nilai equivalen dalam mata uang domestik<br />2. metode yang menggunakan berbagai macam kurs<br /><br /><br />Metode Kurs Tunggal<br /> Metode kurs tunggal yang sudah lama populer di eropa menerapkan satu kurs nilai tukar, yaitu kurs terkini atau kurs penutupan untuk seluruh aktiva dan kewajiban lancar. Pendapatan dan beban dalam mata uang asing umumnya ditranslasikan dengan menggunakan kurs nilai tukar yang berlakupada saat pos-pos tersebut diakui.<br /><br />Metode Kurs Berganda<br /> Metode kurs berganda menggabungkan kurs nilai tukar historis dan kurs nilai tukar kini dalam proses translasi.<br /><br />Metode Kini-Nonkini<br /> Berdasarkan metode kini-nonkini aktiva lancar dan kewajiban lancar anak perusahaan luar negeri di translasikan ke dalam mata uang pelaporan induk perusahaannya berdasarkan kurs kini. Aktiva dan kewajiban tidak lancar di translasikan berdasarkan kurs historis.<br /><br />Metode Moneter-Nonmoneter<br /> Metode moneter-nonmoneter juga menggunakan skema klasifikasi neraca untuk menentukan kurs translasi yang tepat. Aktiva dan kewajiban moneter ditranslasikan berdasarkan kurs kini. Pos-pos nonmoneter aktiva tetap investasi jangka panjang dan persediaan investor ditranslasikan dengan menggunakan kurs historis.<br /><br />Metode Temporal<br /> Dengan menggunakan metode temporal translasi mata uang merupakan proses konversi pengukuran atau penyajian ulang nilai tertentu. Metode ini tidak mengubah atribut suatu pos yang diukur melainkan hanya mengubah unit pengukuran. Translasi saldo-saldo dalam mata uang asin g menyebabkan pengukuran ulang denominasi pos-pos tersebut, tetapi bukan penilaian sesungguhnya.<br /><br />Keuntungan Dan Kerugian Translasi<br /> Secara internasional perlakuan akuntansi atas penyesuaian-penyesuaian tersebut juga berbeda seperti halnya prosedur translasi. Pendekatan-pendekatan atas penyesuaian translasi berkisar dari penangguhan hingga tidak ada penangguhan dengan pendekatan hibrid yang terletak di antara keduanya.<br /><br />Penangguhan<br /> Kurs dapat berbalik penangguhan penyesuaian nilai tukar didasarkan pada prediksi nilai tukar, suatu pekerjaan yang sangat sulit dilakukan. Beberapa pihak berpendapat bahwa penangguhan keuntungan atau kerugian translasi menutupi perilaku perubahan kurs nilai tukar: yaitu perubahan kurs merupakan fakta historis dan para pengguna laporan keuangan terlayani dengan baik jika pengaruh fluktuasi kurs nilai tukar diperhitungkan pada periode saat terjadinya.<br /><br />Penangguhan Dan Amortisasi<br /> Beberapa pihak mendukung penangguhan keuntungan atau kerugian translasi dan melakukan amortisasi penyesuaian ini selama masa manfaat pos-pos neraca terkait. <br /><br />Penangguhan Parsial<br /> Melakukan penangguhan keuntungan translasi sementara mengakui kerugian translasi secara logika terlihat tidak konsisten. Pendekatan ini juga tidak memiliki kriteria eksplisit untuk menentukan kapan suatu keuntungan translasi direalisasi. Sejumlah pihak yang mendukung penangguhan keuntungan translasi juga tidak dapat menentukan berapa banyak yang harus ditangguhkan.<br /><br />Tidak Ditangguhan<br /> Pilihan terakhir adalah untuk mengakui keuntungan dan kerugian translasi dalam laporan laba rugi sesegera mungkin. Pilihan ini memandang penangguhan dalam bentuk apapun bersifat palsu dan cenderung menyesatkan. Kriteria penangguhan sering dikritik sebagai sesuatu yang tidak konsisten terhadap dirinya sendiri dan tidak mungkin dapat dilakukan.<br /><br />Perkembangan Akuntansi Translasi<br /> Berikut ini narasi singkat mengenai inisiatif pelaporan keuangan di Amerika Serikat yang mewakili pengalaman di negara-negara lain.<br /><br />Sebelum 1965<br /> Praktik translasi kebanyakan perusahaan AS dipandu oleh Accounting Research Bulletin No.4 yang kemudian diterbitkan kembali. Pernyataan ini mendorong penggunaan metode kini-nonkini. Keuntungan atau kerugian bersih disalingapuskan selama periode berjalan.<br /><br />1965-1975<br /> Memperbolehkan pengecualian tertentu atas metode kini-nonkini. Dalam keadaan tertentu persediaan dapat diteranslasikan berdasarkan kurs historis.<br /><br />1975-1981<br /> Untuk mengakhiri keanekaragaman perlakuan yang diperbolehkan menurut standar translasi sebelumnya, FASB mengeluarkan FAS No.8 yang kontroversial pada tahun 1975.<br /><br />1981- hingga kini<br /> Mei 1978 FASB mengundang komentar publik terhadap 12 pernyataan pertama yang dikeluarkannya. Menerbikan FAS No.52 pada tahun 1981.<br /><br />Translasi Mata Uang Asing Dan Inflasi<br /> FASB menolak penyesuaian inflasi sebelum proses translasi karena yakin bahwa penyesuaian tersebut tidak konsisten dengan kerangka dasar penilaian biaya historis yang digunakan dalam laporan keuangan dasar di AS.<br /><br />Translasi Mata Uang Asing Di Negara Lain<br /> Terdapat perbedaan penting antara IAS-21 dan FAS No.52. berdasarkan IAS 21 laporan keuangan anak perusahaan yang berada dalam lingkungan berinflasi tinggi harus disesuaikan untuk mencerminkan perubahan tingkat harga umum sebelum dilakukan translasi, suatu perlakuan yang mirip dengan ketentuan menurut standar Inggris.ninis_ughttp://www.blogger.com/profile/12516048044246319260noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2278691880973433693.post-7758973478114248372011-05-11T21:46:00.000-07:002011-05-13T13:40:54.637-07:00MANAJEMEN RESIKO KEUANGANNama : Niswatun Amaro<br />NPM : 20207788<br />Kelas : 4EB05<br />Sumber : Choi Federick D.S dan Gary K.Meek.2005.Akuntansi internasional.edisi kelima.jakarta-salemba empat.<br /><br /> MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN<br />Hal Mendasar<br /> Tujuan utama manajemen resiko keuangan adalah untuk meminimalkan potensi kerugian yang timbul dari perubahan tak terduga dalam harga mata uang, kredit, komoditas dan equitas. Resiko volatilitas harga yang dihadapi ini dikenal sebagai resiko pasar. Resiko pasar terdapat dalam berbagai bentuk. Meskipun fokus terhadap volatilitas harga atau tingkat, akuntan manajemen perlu mempertimbangkan resiko lainnya seperti :<br />1. Resiko liquiditas timbul karena tidak semua produk manajemen resiko keuangan dapat diperdagangkan secara bebas.<br />2. Diskontinuitas pasar mengacu pada resiko bahwa pasar tidak selalu menimbulkan perubahan harga secara bertahap. <br />3. Resiko kredit merupakan kemungkinan bahwa pihak lawan dalam kontrak manajemen resikotidak dapat memenuhi kewajibannya.<br />4. Resiko regulasi adalah risiko yang timbul karena pihak otoritas publik melarang penggunaan suatu produk keuangan untuk tujuan tertentu.<br />5. Resiko pajak merupakan resiko bahwa transaksi lindung nilai tertentu tidak dapat memperoleh perlakuan pajak yang diinginkan. <br />6. Resiko akuntansi adalah peluang bahwa suatu transaksi lindung nilai tidak dapat dicatat sebagai bagian dari transaksi yang hendak dilindungi nilai.<br /><br />Mengapa Mengelola Resiko Keuangan?<br /> Pertumbuhan jasa manajemen resiko yang cepat menunjukan bahwa manajemen dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan mengendalikan resiko keuangan. Jika perusahaan menyamai nilai kini arus kas masa depannya, manajemen potensi resiko yang aktif dapat dibenarkan dalam beberapa alasan. Laba yang stabil mengurangi kemungkinan resiko gagal bayar dan kebangkrutan atau resiko bahwa laba mungkin tidak dapat menutupi layanan jasa utang kontraktual.<br /><br />Peranan Akuntansi<br /> Akuntansi manajemen memainkan peranan yang penting dalam proses resiko manajemen. Mereka membantu dalam mengidentifikasikan eksposur pasar, menguantifikasikan keseimbangan yang terkait dengan strategi respon risiko alternatif, mengukur potensi yang dihadapi perusahaan terhadap resiko tertentu, mencatat produk lindung nilai tertentu dan mengevaluasi efektifitas program lindung nilai.<br /><br />Identifikasi Resiko Pasar<br />Kerangka dasar yang bermanfaat untuk mengidentiofikasikan berbagai jenis resiko market berpotensi dapat disebut dengan pemetaan resiko.<br /><br />Menguantifikasi Penyeimbangan<br /> Peran yang dimainkan para akuntan dalam proses manajemen risiko meliputi proses kuantifikasi penyeimbangan yang berkaitan dengan alternatif strategi respons resiko. Mungkin manajemen leih suka mempertahankan beberapa resiko yang dihadapi ketimbang harus melakukan lindung nilai apabila biaya perlindungan resiko dirasakan lebih tinggi dari pada manfaatnya.<br /><br />Manajemen Resiko di Dunia dengan Kurs Mengambang<br />Dalam dunia kurs mengambang, manajemen resiko mencakup :<br />1. Antisipasi pergerakan kurs<br />2. Pengukuran resiko kurs valuta asing yang dihadapi perusahaan<br />3. Perancangan strategi perlindungan yang memadai <br />4. Pembuatan pengendalian manajemen resiko internal<br /><br />Peramalan atas perubahan kurs<br /> Dalam mengembangkan program manajemen resiko nilai tukar, manajer keuangan harus memiliki informasi mengenai kemungkinan arah, waktu, dan magnetudo perubahan kurs. Karena menyadari prospek kurs sebelumnya, manajemen keuangan dapat menyusun ukuran-ukuran defensif memadai dengan lebih efesiensi dan efektif. Namun demikian apakah mungkin untuk memprediksi pergerakan mata uang dengan akurat tetaplah sebuah masalah.<br /> <br /> Jika peramalan kurs tidak mungkin atau terlalu mahal dilakukan, maka manajer <br />keuangan dan akuntan harus mengatur masalah-masalah perusahaan mereka sedemikian rupa untuk meminimalkan pengaruh buruk perubahan kurs. Proses ini dikenal sebagai manajemen potensi resiko.<br /> <br />Manajemen Potensi Resiko<br /> Potensi terhadap resiko valas timbul apabila perubahan kurs valas juga mengubah nilai aktiva bersih, laba dan arus kas perusahaan.<br /><br />Potensi Resiko Translasi<br /> Potensi resiko translasi mengukur pengaruh perubahan kurs valas terhadap nilai equivalen mata uang domestik atas aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing yang dimiliki oleh perusahaan.<br /><br />Strategi Perlindungan<br />Strategi ini mencakup :<br />1. Lindung nilai neraca<br />2. Lindung nilai operasional<br />3. Lindung nilai kontraktual<br /><br />Strategi Untuk Produk Lindung Nilai<br /> Produk lindung nilai kontraktual merupakan kontrak atau instrumen keuangan yang memungkinkan penggunaannya untuk meminimalkan, menghilangkan, atau paling tidak mengalihkanresiko pasar pada pundak pihak lain.<br /><br />Kontrak Forward Valas<br /> Kontrak forward valuta merupakan perjanjian untuk mengirimkan atau menerima jumlah mata uang tertentu yang dipertukarkan dengan mata uang domestik, pada suatu tanggal di masa yang akan datang, berdasarkan kurs tetap yang disebut sebagai kurs forward.<br /><br />Future Keuangan<br /> Suatu kontrak future keuangan memiliki sifat yang mirip dengan kontrak yang forward. Sepeti halnya forward, future merupakan komitmen untuk membeli atau menyerahkan sejumlah mata uang asing pada suatu tanggal tertentu dimasa depan dengan harga yang sudah yang ditentukan.<br /><br />Opsi Mata Uang<br /> Opsi mata uang memberikan hak kepada pembeli untuk membeli atau menjual suatu mata uang dari pihak penjual berdasarkan harga tertentu pada atau sebelum tanggal kadaluarsa yang telah ditentukan. Opsi jenis eropa hanya dapat dieksekusi pada tanggal kadaluarsa. <br /><br />Swap Mata Uang<br /> Swap mata uang mencakup pertukaran saat ini dan dimasa depan atas dua mata uang yang berbeda berdasarkan kurs yang telah ditentukan sebelumnya. Swap mata uang memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan akses terhadap pasar modal yang sebelum tidak didapat diakses dengan biaya yang relatif rendah. Swap ini juga mungkinkan perusahaan untuk melakukan lindung nilai terhadap resiko kurs yang timbul dari kegiatan usaha internasional.<br /><br />Perlakuan Akuntansi<br /> FASB menerbitkan FAS No. 133 yang diklarifikasi melalui FAS 149 pada bulan april 2003, unuk memberikan pendekatan tunggal yang kompherensif atas akuntansi untuk transaksi derivatif dan lindung nilai. IFRS No. 39 yang baru saja direvisi berisi panduan yang untuk pertama kalinya memberikan tuntunan yang universal terhadap akuntansi untuk derivatif keuangan. Sebelum kedua standar ini dibuat standar akuntansi global untuk produk tidak lengkap tidak konsisten dan dikembangkan secara bertahap.<br /><br />Isu Praktik<br /> Meskipun aturan penuntun yang dikeluarkan oleh FASB dan IASB telah banyak mengklarifikasi pengakuan dan pengukuran derivatif, masih saja terdapat beberapa masalah. Yang pertama berkaitan dengan penentuan nilai wajar. Wallance menyebutkan terdapat 64 kemungkinan perhitungan untuk mengukur perubahan dalam nilai wajar atas resiko yang sedang dilindungi nilai dan atas instrumen lindung nilai.<br /><br />Berspekulasi Dalam Mata Uang Asing<br /> Perlakuan akuntansi untuk instrumen mata uang asing lainnya yang dibahas adalah mirip dengan perlakuan untuk kontrak forward. Perlakuan akuntansi yang dibahas di sini berdasarkan pada sifat aktifitas lindung nilai yaitu apakah derivatif melindungi nilai komitmen perusahaan, transaksi yang akan terjadi, investasi bersih pada operasi luar negeri, dan sebagainya. <br /><br />Pengungkapan <br /> Melakukan analisis atas pengaruh potensial kontrak derivatif terhadap kinerja yang dilaporkan dan terhadap karakteristik risik suatu perusahaan merupakan hal sukar dilakukan. Pengungkapan yang diwajibkan oleh FAS 133 dan IAS 39 sedikit banyak telah menyelesaikan masalah ini. <br /><br />Pengungkapan itu antara lain:<br />1. Tujuan dan strategi manajemen resiko untuk melakukan transaksi lindung nilai<br />2. Deskripsi pos-pos yang dilindung nilai<br />3. Identifikasi resiko pasar dari pos-pos yang dilindung nilai<br />4. Deskripsi mengenai instrumen lindung nilai<br />5. Jumlah yang tidak dimasukan dalam penilaian efektivitas lindung nilai<br />6. Justifikasi awal bahwa hubungan lindung nilai tersebut akan sangat efektif untuk meminimalkan resiko pasar<br />7. Penilaian berjalan mengenai efektifitas lindung nilai aktual dari seluruh derivatif yang digunakan selama periode berjalan<br /><br />Poin-Poin Pengendalian Keuangan<br /> Sistem evaluasi kinerja terbukti bermanfaat dalam berbagai sektor. Sektor ini mencakup tetapi tidak terbatas pada bagian treasuri perusahaan, pembelian dan anak perusahaan luar negeri. Kontrol terhadap bagian treasuri perusahaan mencakup pengukuran kinerja seluruh program manajemen risiko nilai tukar, mengidentifikasikan lindung nilai yang digunakan dan pelaporan hasil lindung nilai. Sistem evaluasi tersebut juga mencakup dokumentasi atas bagaimana dan sejauh apa bagian tresury perusahaan membantu unit usaha lainnya dalam organisasi itu.<br /><br />Acuan Yang Tepat<br /> Objek dari manajemen resiko adalah untuk mencapai keseimbangan antara pengurangan resiko dan biaya. Dengan demikian standar yang tepat yang digunakan untuk menilai kinerja aktual merupakan bagian yang diperlukan dalam setiap sistem penilaian kinerja. Acuan ini perlu di perjelas dibagian awal sebelum pembuatan program perlindungan dan harus didasarkan pada konsep biaya kesempatan.<br /><br />Sistem Pelaporan<br /> Sistem pelaporan resiko keuangan harus dapat merekonsiliasikan sistem pelaporan internal dan eksternal. Kegiatan manajemen resiko memiliki orientasi kedepan. Namun pada akhirnya mereka harus merekonsiliasikan dengan pengukuran potensi resiko dan akun-akunkeuangan untuk keperluan pelaporan eksternal.ninis_ughttp://www.blogger.com/profile/12516048044246319260noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2278691880973433693.post-38574161696223406502011-05-10T22:12:00.000-07:002011-05-10T22:19:10.435-07:00PERKEMBANGAN DAN KLASIFIKASINama : Niswatun Amaro<br />NPM : 20207788<br />Kelas : 4EB05<br />Sumber : Choi Federick D.S dan Gary K.Meek.2005.Akuntansi internasional.edisi kelima.jakarta-salemba empat.<br /><br /> PERKEMBANGAN DAN KLASIFIKASI<br /><br />Perkembangan<br /> Standar dan praktik akuntansi setiap Negara merupakan hasil dari interaksi yang kompleks diantara factor ekonomi, sejarah,kelembagaan, dan budaya. Dapat diduga akan terjadinya perbedaan antar negara. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi nasional juga membantu menjelaskan perbedaan akuntansi antarbangsa.<br /><br /> Kami meyakini bahwa delapan factor berikut ini memiliki pengaruh byang signifikan dalam perkembangan akuntansi. Tujuh factor pertama berupa ekonomi,sejarah social, dan atau kelembagaan dan merupakan factor yang sering disebutkan oleh para penulisakuntansi. <br /><br />Akhir-akhir ini, hubungan antara budaya (factor kedelapan berikut ini).<br />1. Sumber pendanaan<br />Di Negara-negara dengan pasar ekuitas yang kuat, akuntansi memiliki focus atas seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan (profitabilitas), dan dirancang untuk membantu investor menganalisis arus kas masa depan dan resiko terkait. Pengungkapan dilakukan sangat lengkap untuk memenuhi ketentuan kepemilikan public yang luas. Sebaliknya, dalam system berbasis kredit di mana bank merupakan sumber utama pendanaan, akuntansi memiliki focus atas perlindungan kreditor melalui pengukuran akuntansi yang konservatif. Karena lembaga keuangan ini memiliki akses langsung terhadap informasi apa saja yang yang diinginkan, pengungkapan public yang luas dianggap tidak perlu.<br /><br />2. Sistem Hukum <br /> Sistem hukum menentukan bagaimana individu dan lembaga berinteraksi. Dunia barat memiliki dua orientasi dasar: hukum kode (sipil) dan hukum umum (kasus). Hukum kode utamanya diambil dari hukum romawi dan kode napoleon. Dalam Negara-negara hukum kode, hukum merupakan satu kelompok lengkap yang mencakup ketentuan dan prosedur sehingga aturan akuntansi digabungkan dalam hukum nasional dan cenderung sangat lengkap. Sebaliknya, hukum umum berkembang atas dasar kasus per kasus tanpa adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus dalam kode yang lengkap.<br /><br />3. Perpajakan<br /> Di kebanyakan Negara, peraturan pajak secara efektif menentukan standar karena perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk mengklaimnya untuk keperluan pajak. Ketika akuntansi keuangan dan pajak terpisah, kadang-kadang aturan pajak mengharuskan penerapan prinsip akuntansi tertentu.<br /><br />4. Ikatan Politik dan Ekonomi<br /> Ide dan tekhnologi akuntansi dialihkan melalui penaklukan, perdagangan dan kekuatan sejenis. Sistem pencatatan berpasangan yang berawal di Italia pada tahun 1400-an secara perlahan menyebar luas di Eropa bersamaan dengan gagasan pembaruanlainnya. Banyak negara yang berkembang menggunakan sistem akuntansi yang dikembangkan di tempat lain, entahy karena dipaksakan atau kepada negara tersebut atau karena pilihan mereka sendiri.<br /><br />5. Inflasi<br /> Inflasi menyebabkan distorsi terhadap akuntansi biaya historis dan mempengaruhi keenderungan (tendensi) suatu Negara untuk menerapkan perubahan terhadap akun-akun perusahaan. Israel, Meksiko dan beberapa negara Amerika Selatan mengguanakan akuntansi tingkat harga umum karena pengalaman mereka dengan hiperinflasi.<br /><br />6. Tingkat Perkembangan Ekonomi<br /> Faktor ini mempengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu perekonomian dan menentukan manakah yang paling utama. Pada gilirannya, jenis transaksi menentukan masalah akuntansi yang dihadapi. Saat ini banyak perekonomian industri berubah menjadi perekonomian jasa. Masalah akuntansi seperti penilaian aktiva tetap dan pencatatan depresiasi yang sangat relevan dalam sektor manufaktur menjadi semakin kurang penting.<br /><br />7. Tingkat Pendidikan<br /> Standard praktik akuntansi yang sangat rumit akan menjadi tidak berguna jika disalahartikan dan disalahgunakan. Pengungkapan mengenai resiko efek derivative tidak akan informative kecuali jika dibaca oleh pihak yang berkompeten.<br /> <br />8. Budaya<br /> Disini budaya berarti nilai-nilai dan prilaku yang dibagi oleh suatu masyarakat. Empat dimensi budaya nasional, menurut Hofstede: individualisme, jarak kekuasaan, penghindaran ketidakpastian, maskulinitas.<br /><br />Dimensi Nilai Akuntansi Yang Mempengaruhi Praktek Akuntansi.<br />1. Profesionalisme versus control wajib, preferensi terhadap pelaksanaan perimbangan professional individu dan regulasi sendiri kalangan professional dibandingkan terhadap kepatuhan dengan ketentuan hokum yang telah ditentukan.<br />2. Keseragaman versus fleksibilitas, preferensi terhadap keseragaman dan konsistensi dibandingkan fleksibilitas dalam bereaksi terhadap suatu keadaan tertentu.<br />3. Konservatisme versus optimisme, preferensi terhadap ukuran-ukuranlaba yang lebih konservatifmerupakan hal yang konsisten dengan penghindaran ketidakpastian yang kuat, yang berasal dari perhatian terhadap keamanan dan kebutuhan yang dipersepsikan untuk mengadopsi pendekatan yang hati-hati untuk menangani ketidakpastian peistiwa masa depan.<br />4. Kerahasiaan versus transparansi, preferensi atas kerahasiaan dan pembatasan informasi usaha menurut dasar kebutuhan untuk tahu dibandingkan dengan kesediaan untuk mengungkapkan informasi terhadap public.<br /><br />Klasifikasi Akuntansi Internasional<br /> Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan dalam dua cara: Dengan pertimbangan dan secara empiris. Klasifikasi dengan pertimbangan bergantung pada pengetahuan, intuisi dan pengalaman. Klasifikasi secara empiris menggunakan metode statistic untuk mengumpulkan data prinsip dan praktek akuntansi seluruh dunia.<br /><br />Empat pendekatan terhadap perkembangan akuntansi :<br />1. Berdasarkan pendekatan makroekonomi, praktek akuntansi didapatkan dari dan dirancang untuk meningkatkan tujuan makroekonomi nasional. Tujuan perusahaan umumnya mengikuti dan bukan memimpin kebijakan nasional, karena perusahaan bisnis mengkoordinasi kegiatan mereka dengan kebijakan nasional.<br />2. Berdasarkan pendekatan mikroekonomi, akuntansi bekembang dari prinsip-prinsip mikroekonomi. Tujuannya terletak pada perusahaan secara individu yang memiliki tujuan untuk bertahan hidup.<br />3. Berdasarkan pendekatan independent, akuntansi berasal dari praktek bisnis dan berkembang secara ad hoc, dengan dasar perlahan-lahan dan pertimbangan, coba-coba, dan kesalahan. Akuntansi dipandang sebagai fungsi jasa yang konsep dan prinsipnya diambil dari proses bisnis yang dijalankan dan bukan dari cabang keilmuan seperti ekonomi.<br />4. Berdasarkan pendekatan yang seragam, akuntansi distandariasi dan digunakan sebagai alat untuk kendali administrasi oleh pemerintah pusat. Keseragaman dalam pengukuran, pengungkapan, dan penyajian akan memudahkan perancang pemerintah, otoritas pajak, dan bahkan manajer untuk menggunakan informasi akuntansi dalam mengendalikan seluruh jenis bisnis.<br /><br />Akuntansi Juga Dapat Diklasifikasikan Dengan System Hukum Suatu Negara.<br />1. Akuntansi dalam negara-negara hukum umum memiliki karakter berorientasi terhadap penyajian wajar, transparansi, dan pengungkapan penuh dan pemisahan antara akuntansi keuangan dan pajak. Pasar saham mendominasi sumber-sumber keuangan dan pelaporan keuangan ditunjukkan untuk kebutuhan infrmasi investor luar. Akuntansi hukum umum disebut sebagai Anglo Saxon.<br />2. Akuntansi dalam Negara-negara hukum kode memiliki karakteristik beorientasi legalistic, tidak membiarkan pengungkapan dalam jumlah kurang, dan kesesuaian antara ankuntansi keuangan dan pajak. Bank atau pemerintah mendominasi ksumber keuangan dan pelaporan keuangan dan pelaporan keuangan ditujukan untuk perlindungan kreditor. Akuntansi ini disebut juga continental. Pemberian karakter akuntansi memparalelkan hal yang disebut sebagai model pemegang saham dan pihak berkepentingan tata kelila perusahaan dalan Negara hukum umum dan hukum kode.<br /><br />Banyak perbedaan akuntansi di tingkat nasional menjadi semakin hilang. <br />Terdapat beberapa alasan untuk hal ini :<br />1. Ratusan perusahaan saat ini mencatat sahamnya pada bursa efek di luar Negara asal mereka.<br />2. Beberapa Negara hukum kode, secara khusus Jerman dan Jepang mengalihkan tanggung jawab pembentukan standar akuntansi dari pemerintah kepada kelompok sector swasta yang professional dan independent.<br />3. Pentingnya pasar saham sebagai sumber pendanaan semakin tumbuh di seluruh dunia.<br /><br />Klasifikasi yang didasarkan padada penyajian wajar versus kepatuhan hukum menimbulkan pengaruh yang besar terhadap banyak permasalahan akuntansi, seperti :<br />1. Depresiasi, di mana beban ditentukan berdasarkan penurunan kegunaan suatu aktiva selama masa manfaat ekonomi (penyajian wajar) atau jumlah yang diperbolehkan untuk tujuan pajak (kepatuhan hukum).<br />2. Sewa guna usaha yang memiliki substansi pembelian aktiva tetap diperlakukan seperti itu (penyajian wajar) atau diperlakukan seperti sewa guna usaha operasi yang biasa (kepatuhan hukum).<br />3. Pensiun dengan biaya yang diakrual pada saat dihasilkan oleh karyawan (penyajian wajar) atau dibebankan menurut dasar dibayar pada saat berhenti kerja (kepatuhan hukum).<br /><br /> Masalah lain adalah penggunaan cadangan diskrit untuk meratakan laba dari satu periode ke periode yang lain. Penyajian wajar dan substansi mengungguli bentuk (substance over form) merupakan cii utama akuntansi hukum umum. Akuntansi kepatuhan hukum drancang untuk memenuhi ketentuan yang dikenankan pemerintah seperti perhitungan laba kena pajak atau memenuhi rencana makroekonomi pemerintah nasional. Pengukuran yang konservatif mamastikan bahwa jumlah yang hati-hati dibagikan. Akuntansi kepatuhan hukum akan terus digunakan dalam laporan keuangan perusahaan secara individu yang ada di Negara-negara hukum kode di mana laporan konsolidasi menerapkan pelaporan dengan penyajian wajar. Dengan cara ini, laporan konsolidasi dapat memberikan informasi kepada investor sedangkan laporan perusahaan individual untuk memenuhi ketentuan hukum.ninis_ughttp://www.blogger.com/profile/12516048044246319260noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2278691880973433693.post-22362603685343480622011-05-10T22:03:00.000-07:002011-05-10T22:10:59.914-07:00PERANCANGAN DAN KENDALI MANAJEMENNama : Niswatun Amaro<br />NPM : 20207788<br />Kelas : 4EB05<br />Sumber : Choi Federick D.S dan Gary K.Meek.2005.Akuntansi internasional.edisi kelima.jakarta-salemba empat.<br /><br /> PERANCANGAN DAN KENDALI MANAJEMEN<br /><br />Pembuatan Model Usaha<br /> Penentuan model usaha merupakan gambaran besar dan terdiri dari formulasi, pelaksanaan dan evaluasi rencana bisnis jangka panjang suatu perusahaan.<br /><br />Alat Perencanaan<br /> Suatu sistem dapat diterapkan untuk mengumpulkan informasi atas pesaing dan kondisi pasar. Baik pesaing dan kondisi pasar dianalisis untuk melihat pengaruh keduanya terhadap kedudukan persaingan dan tingkat keuntungan perusahaan.<br /> Salah satu alat tersebut adalah analis WOST-UP. Analisis ini menyangkut kekuatan dan kelemahan perusahaan yang berkaitan dengan lingkungan operasi perusahaan. Teknik ini membantu manajemen dalam menghasilkan serangkaian strategi yang dapat dijalankan.<br /><br />Penganggaran Modal<br /> Terdapat beberapa prosedur untuk menentukan struktur modal yang optimum dari suatu perusahaan , mengukur biaya modal suatu biaya perusahaan, dan mengevaluasi alternatif investasi berdasarkan kondisi ketidakpastian.<br /><br />Adaptasi oleh perusahaan multinasional atas model perencanaan investasi tradisional telah dilakukan dalam tiga bidang pengukuran yaitu:<br />1. Menentukan pengembalian yang relevan untu investasi m,ultinasional.<br />2. Mengukur ekspektasi arus kas<br />3. Menghitung biaya modal perusahaan multinasional<br /><br />Adaptasi ini memberikan data yang mendukung pilihan strategis.<br />Sudut Pandang Hasil Keuangan<br /><br />Pengembalian dari dua sudut pandangf ini dapat berbeda secara signifikan karena beberapa hal :<br />1. Pembatasan oleh pemerintah atas repatriasi laba dan modal<br />2. Biaya izin, royalti, dan pembayaran lain yang merupakan laba bagi induk perusahaan namun merupakan beban bagi anak perusahaan<br />3. Perbedaan laju inflasi nasional<br />4. Perubahan kurs valuta asing<br />5. Perbedaan pajak<br /><br />Mengukur Ekspektasi Pengambilan<br /> Metode untuk mengestimasikan proyeksi arus kas yang terkait dengan fasilitas di Rusia mirip dengan yang digunakan untuk sebuah perusahaan domestik. Perkiraan penerimaan didasarkan pada proyeksi penjualan dan pengalaman antisipasi penagihan. Beban operasi dan pajak lokal juga sama-sama diramalkan.<br />Biaya Modal Multinasional<br /><br /> Jika investasi luar negeri dievaluasi menggunakan model arus kas terdiskonto, maka tingkat diskonto yang tepat harus dikembangkan. Teori penganggaran modal secara khusus menggunakan biaya modal perusahaan sebagai tingkat diskontonya, dengan demikian suatu proyek harus menghasilkan pengambilan yang setidaknya sama dengan biaya modal perusahaan agar dapat diterima.<br /><br />Sistem Informasi Manajemen<br /> Penyusunan sistem informasi seluruh dunia milik suatu perusahaan merupakan hal krusial dalam mendukung strategi perusahaan, termasuk proses perencanaan.<br /><br />Isu Yang Berkaitan Dengan Sistem<br /> Keberhasilan yang dicapai bergantung pada kesesuaian rancangan sistem dengan strategi perusahaan. Tiga strategi tekhnologi informasi global :<br />1. Penyebaran rendah dengan sentralisasi yang tinggi<br />2. Penyaebaran tinggi dengan sentralisasi yang rendah<br />3. Penyebaran yang tinggi dengan sentralisasi yang tinggi<br /><br />Masalah Informasi<br /> Masalah informasi utama adalah pertanyaan mengenai translasi. Dalam mengevaluasi operasi para manajer AS lebih menyukai laporan yang disajikan dalam dolar AS. Dengan demikian laporan dari operasi luar negeri perusahaan multinasional AS umumnya ditranslasikan kedalam nilai equivalen dolar agar para manajer kantor pusat di AS melakukan evaluasi terhadap investasi mereka dalam dolar.<br /><br />Informasi Manajemen Dan Hiperinflasi<br /> Dalam lingkungan inflasi tinggi , laporan keuangan yang disusun sesuai dengan FAS 52 cenderung menimbulkan destorsi realitas melalui :<br />a. Menilai lebih atau menilai kurang pendapatan dan beban<br />b. Melaporkan keuntungan atau kerugian translasi yang besar yang sulit untuk di interprestasikan<br />c. Mendistorsikan perbandingan kinerja antarwaktu.<br /><br />Isu-Isu Dalam Pengendalian Keuangan<br /> Sistem pengendalian keuangan merupakan sistem pengukuran kuantitatif dan komunikasi yang memfasilitasi pengendalian melelui :<br />1. Komunikasi tujuan keuangan secara tepat di dalam organisasi<br />2. Memperinci kriteria dan standar dalam evaluasi kinerja<br />3. Mengawasi kinerja<br />4. Mengkomunikasikan penyimpangan antara kinerja aktual dan rencana kepada pihak yang bertanggung jawab<br /><br />Sistem Pengendalian Domestik Versus Multinasional<br /> Sejumlah studi menunjukan bahwa sistem yang digunakan banyak perusahaan multinasional untuk mengendalikan operasi luar negerinya dalam banyak hal sama dengan yang digunakan secara domestik. Bagian sistem yang umumnya dikirim keluar yang meliputi kontrol keuangan anggaran serta kecenderungan untuk menerapkan standar yang sama yang dikembangkan untuk mengevaluasi operasi domestik.<br /><br />Penganggaran Operasional<br /> Keuntungan dan kerugian translasi dari mata uang asing tidak dipertimbangkan pada saat operasi dievaluasi dalam mata uang lokal. Kurs yang sebanding dapat digunakan untuk melacak kinerja relatif terhadap anggaran. Jika kombinasi kurs yang berbeda digunakan untuk menyusun anggaran dan untuk melacak kinerja, hal ini akan menimbulkan perbedaan alokasi tanggung jawab terhadap perubahan kurs dan menyebabkan kemungkinan respons manajemen yang berbeda. Beberapa kemungkinan sebagai berikut :<br />1. Anggaran dan pelacakan kinerja berdasarkan kurs spot awal<br />2. Anggaran pada kurs akhir dan pelacakan berdasarkan kurs penutupan<br />3. Penganggaran berdasarkan kurs awal dan pelacakan berdasarkan kurs penutupan<br />4. Anggaran dan pelacakan kinerja menggunakan proyeksi kurs<br />5. Anggaran berdasarkan kurs proyeksi dan pelacakan berdasarkan kurs penutupan<br /><br />Penentun Biaya Strategis<br /> Konsep penentuan biaya strategis yang diperkenalkan oleh jepang adalah penentuan biaya perilaku. Dalam penentuan biaya proses, overhead diterapkan terhadap barang atau jasa rutin dengan menggunakan suatu tarif penerapan overhead. Dari sudut pandang akuntansi biaya tradisional, overhead manufaktr dialokasikan terhadap produk menurut dasar sebab-akibat.<br /><br />Konsistensi<br /> Hasil penelitian menunjukan bahwa tujuan utama evaluasi kinerja adalah untuk memastikan profitabilitas. Namun terdapat potensi untuk terjadinya konflik apabila sistem evaluasi kinerja tidak sesuai dengan sifat khusus operasi luar negeri yang mungkin memiliki tujuan yang berbeda dari laba jangka pendek. Penekanan pada profitabilitas dan efesiensi jangka pendek dalam mengalihkan perhatian dari strategi perusahaan dan manufaktur yang penting dan meniadakan karyawan perusahaan.<br /><br />Kriteria Kinerja<br /> Dalam sebuah studi evaluasi oleh Business Internasional sebelumnya,baik MNC dari AS dan non AS yang diteliti menyatakan bahwa kriteria keuangan paling pentingyang digunakan untuk mengevaluasi kinerja unit-unit luar negeri adalah laba yang dianggarkan versus laba aktual, baru diikuti oleh ROI. Yang dianggap paling penting adalah penjualan yang dianggarkan versus penjualan aktual, pengembalian atas penjualan, pengembalian atas aktiva, pengembalian atas investasi yang dianggarkan versua aktual dan arus kas operasi.<br /><br />Isu Pengukuran Dan Perubahan Harga Dalam Evaluasi<br /> Perancang sitem evaluasi untuk operasi luar negeri juga harus menghadapi isu pengukuran akuntansi. Penyajian ulang akan mempengaruhi secara lansung pengukuran berbagai komponen ROI dan Statistik kinerja untuk evaluasi anggaran dan kinerja. <br /><br />Praktik Evaluasi Kinerja : ICI<br /> ICI membagi ukuran kinerja dalam dua kategori yaitu jangka panjang dan jangka pendek. Arus kas yang dihasilkan oleh produk dan ROI merupakan ukuran jangka panjang yang utama. Dengan ukuran arus kas, ICI berupaya untuk menentukan apakah suatu produk akan menghasilkan uangyang cukup untuk membayar penggantian pabrik, bagiannya untuk biaya perusahaan dan menghasilkan laba yang cukupuntuk menandai pertumbuhanyang realistis. <br /><br />Pengaruh Mata Uang Asing<br /> Pengaruh ekonomi yang ditumbuhkan oleh perubahan kurs terhadap kinerja dapat lebih besar daripada yang terlihat melalui ukuran akuntansi saja. Untuk dapat menganalisis dengan lebih lengkap pengaruh inflasi dan volatilitas mata uang dan memperkuat kemampuan untuk bereaksi, perusahaan perlu untuk melakukan analisis porsi pasar kompetitif dan pengaruh perubahan mata uang terhadap biaya dan pendapatan dan terhadap persaingan.<br /><br />Standar Kinerja<br /> Suatu perusahaan mungkin telah memiliki beberapa standar dalam lingkungan perusahaan, seperti tingkat ROI minimum yang diminta yang berlaku untuk anak perusahaan sendiri atau untuk lini produk, atau perusahan dapat menentukan tingkat ROI berbeda atau acuan lain untuk anak perushaanatau lini produk yang berbeda. Standar ini dapat disatukan ke dalam anggaran dan kemudian dapat dibandingkan dengan hasil yang dicapai. Kinerja juga dapat diukur antarwaktu. Perusahaan dapat menetapkan peningkatan resmi dalam rasio tertentu atau laba. Kinerja masa lalu biasanya signifikan digunakan untuk membuat anggaran periode berikutnya. Akhirnya perusahaan dapat membandingkan kinerja luar negerinya sendiri dengan kinerja para pesaing atau membandingkan satu unitnya sendiri dengan unit yang lain.ninis_ughttp://www.blogger.com/profile/12516048044246319260noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2278691880973433693.post-550574921552032402011-05-10T21:50:00.000-07:002011-05-10T22:01:16.655-07:00AKUNTANSI KOMPARATIF 1Nama : Niswatun Amaro<br />NPM : 20207788<br />Kelas : 4EB05<br />Sumber : Choi Federick D.S dan Gary K.Meek.2005.Akuntansi internasional.edisi kelima.jakarta-salemba empat.<br /><br /> AKUNTANSI KOMPARATIF 1<br /><br /> Standar akuntansi adalah regulasi atau aturan (termasuk pula hukum dan anggaran dasar) yang mengatur penyusunan laporan keuangan. Penetapan standar adalah proses perumusan atau formulasi standar akuntansi. Dengan demikian standar akuntansi merupakan hasil dari penetapan standar. Namun praktik sebenarnya mungkin berbeda dari yang ditentukan oleh standar. Terdapat empat alasan untuk menjelaskan hal ini :<br />1. Di kebanyakan negara hukuman atas ketidakpatuhan dengan ketentuan akuntansi resmi cenderung lemah dan tidak efektif.<br />2. Secara sukarela perusahaan boleh melaporkan informasi lebih banyakdaripada yang diharuskan.<br />3. Beberapa negara memperbolehkan perusahaan untuk mengabaikan standar akuntansi jika dengan melakukannya operasi dan posisi keuangan perusahaan akan tersajikan secara lebih baik.<br />4. Dibeberapa negara standar akuntansi hanya berlaku untuk laporan keuangan<br /><br /> perusahaan secara tersendiri, dan bukan untuk laporan konsolidasi.<br />Auditing berhubungan paralel dengan jenis sistem hukum dan peranan serta tujuan pelaporan keuangan. Profesi auditing cenderung untuk dapat mengatur sendiri di negara-negara yang menganut penyajian wajar. Auditor juga lebih dapat melakukan pertimbangan apabila tujuan audit adalah untuk melakukan atestasi terhadap penyajian wajar laporan keuangan. Di negara tersebut tujuan utama audit adalah untuk memastikan bahwa catatan dan laporan keuangan perusahaan sesuai dengan ketentuan hukum.<br /><br /> Tren pelaporan keuangan saat ini mengarah pada penyajian wajar, setidaknya untuk laporan keuangan konsolidasi. Negara-negara hukum kode seperti Perancis, Jerman dan Jepang menyesuaikan pendekatan kepatuhan hukum tradisional yang dianut terhadap akuntansi untuk mencerminkan kenyataan pasar modal global.<br /><br />Enam sistem akuntansi nasional<br />1. Prancis<br /> Prancis merupakan pendukung utama penyeragaman akuntansi nasional di dunia. Kementrian ekonomi nasional menyetujui plan comptable general (kode akuntansi nasional) resmi yang pertama pada bulan september 1947.<br />plan comptable general berisi :<br />a. Tujuan dan prinsip akuntansi serta pelaporan keuangan <br />b. Definisi aktiva, kewajiban, equitas pemegang saham, pendapatan dan beban <br />c. Aturan pengakuan dan penilaian <br />d. Daftar akun atandar, ketentuan mengenai pengguanaan, dan ketentuan tata buku lainnya<br />e. Contoh laporan keuangan dan aturan penyajiannya<br /><br /> Dasar utama aturan akuntansi di perancis adalah hukum akuntansi 1983 dan dekrit akuntansi 1983yang membuat plan comptable general wajib digunakan oleh seluruh perusahaan. Kedua dokumen tersebut menjadi bagian dari code de commerce.<br /><br />Regulasi Dan Penegakan Aturan Akuntansi<br />5 organisasi utama yang terlibat dalam proses penetapan standar di perancis yaitu :<br />1. Counseil National de la Comptabilite atau CNC (Badan Akuntansi Nasional)<br />2. Comite de la Reglementation Comptable or CRC ( Komite Regulasi Akuntansi)<br />3. Autorite des Marches Financiers or AMF (Otoritas Pasar Keuangan)<br />4. Ordre des Experts-Comptables or OEC (Ikatan Akuntansi Publik)<br />5. Compagnie Nationale des Commisaires aux Comptes or CNCC (Ikatan Auditor Kepatuhan Nasional)<br /><br />2. Jerman<br /> Hukum pajak secara garis besar menentukan akuntansi komersial. Prinsip penentuan (Massgeblichkeitsprinzip) menentukan bahwa laba kena pajak ditentukan oleh apa yang tercatat dalam catatan keuangan perusahaan. Privisi pajak yang tersedia dapat digunakan hanya jika semua sudah tercatat.<br /><br /> Karakteristik fundamental ketiga dari akuntansi di jerman adalah ketergantungannya terhadap anggaran dasar dan keputusan pengadilan. Selain kedua hal itu tidak ada yang memiliki status mengikat atau berwenang.<br /><br />Regulasi dan penegakan akuntansi<br />Institut jerman memberikan konsultasi dalam berbagai tahap pembuatan hukum yang mempengaruhi akuntansi dan pelaporan keuangan, namun demikian tetap saja ketentuan hukumlah yang paling utama.<br /><br />Pelaporan keuangan<br /> Ciri utama pelaporan keuangan di jerman adalah adalah laporan secara pribadi oleh auditor kepada dewan direktur pengelola perusahaan dan dewan pengawas perusahaan. Laporan ini berisi pendapat terhadap prospek masa depan perusahaan, dan khususnya faktor-faktor yang mengancam kelangsungan hidup perusahaan.<br /><br />3. Jepang<br /> Akuntansi dan pelaporan keuangan di jepang mencerminkan gabungan berbagai pengaruh domestik dan internasional. Dua badan pemerintah yang terpisah bertanggung jawab atas regulasi akuntansi dan hukum pajak penghasilan perusahaan dijepang memiliki pengaruh lebih lanjut pula.<br /><br />Regulasi Dan Penegakan Aturan Akuntansi<br /> Pemerintah nasional masih memiliki pengaruh paling signifikan terhadap akuntansi di jepang. Regulasi akuntansi didasarkan pada tiga undang-undang pasar modal dan undang-undang pajak penghasilan perusahaan. Ketiga hukum tersebut berhubungan dan berkaitan satu sama lain.<br /><br />Pelaporan keuangan<br /> Catatan yang menyertai neraca dan laporan laba rugi menjelaskan kebijakan akuntansi dan memberikan detail pendukung sebagaimana yang dapat ditemukan di negara lainnya.<br /><br />4. Belanda<br /> Belanda memiliki ketentuan akuntansi dan laporan keuangan yang relatif permisif, tetapi standar praktik profesional yang sangat tinggi. Belanda merupakan negara hukum kode, namun akuntansinya berorientasi pada penyajian wajar. Pelaporan keuangan dan akuntansi pajak merupakan dua aktivitas yang terpisah.<br /><br />Regulasi Dan Penegakan Aturan Akuntansi<br /> Regulasi di belanda tetap liberal hingga tahun 1970 ketika UU Laporan Keuangan Tahunan diberlakukan. UU tersebut merupakan bagian dari program besar perubahan dalam bidang hukum perusahaan dan diperkenalkan sebagian untuk mencerminkan harmonisasi hukum perusahaan didalam UE yang akan terjadi.<br /><br />Pelaporan Keuangan <br /> Laporan arus kas tidak diwajibkan, tetapi direkomendasikan oleh sebuah tuntunan dewan dan kebanyakan perusahaan Belanda membuatnya. Catatan laporan keuangan harus menjelaskan prinsip akuntansi yang digunakan dalam penilaian dan penetapan hasil dan alasan-alasan dibalik setiap perubahan akuntansi yang dilakukan.<br /><br />5. Inggris<br /> Akuntansi di inggris berkembang sebagai cabang ilmu yang independen dan secara pragmatis menyikapi kebutuhan dan praktik usaha. Warisan Akuntansi Inggris bagi dunia sangat penting. Inggris merupakan negara pertama di dunia yang mengembangkan profesi akuntansi yang kita kenal sekarang. Konsep penyajian hasil dan posisi keuangan yang wajar juga berasal dari Inggris.<br /><br />Regulasi Dan Penegakan Aturan Akuntansi<br /> Dua sumber utama standar akuntansi keuangan di Inggris adalah hukum perusahaan dan profesi akuntansi. Kegiatan perusahaan yang didirikan di Inggris secara luas diatur oleh aktiva yang disebut sebagai UU perusahaan. UU perusahaan disesuaikan diperluas dan di konsolidasikan sepanjang tahun.<br /><br />Pelaporan Keuangan<br /> Pelaporan keuangan Inggris termasuk yang paling kompherensif di dunia. Laporan keuangan kelompok usaha diwajibkan selain laporan neraca indukperusahaan saja. Sifat laporan keuangan Inggris adalah bahwa perusahaan berukuran kecil dan menengah dikecualikan dari banyak kewajiban pelaporan keuangan. UU perusahaan menetapkan kriteria ukuran. Secara umum perusahaan berukuran kecil dan menengah diperbolehkan untuk menyusun akun yang diringkas beserta informasi wajib tertentu dalam jumlah minimum. Kelompok usaha yang berukuran kecil dan menengah dikecualikan dari penyusunan laporan konsolidasi.<br /><br />6. Amerika Serikat<br />Akuntansi di amerika serikat diatur oleh badan sektor swasta, tetapi sebuah lembaga pemerintah juga memiliki kekuasaan untuk menetapkan standarnya sendiri. Kunci utama yang menghubungkan dua sistem kekuasaan yang terbagi ini sehingga dapat bekerja secara efektif adalah SEC Accounting Series Release (ASR).<br /><br />Regulasi Dan Penegakan Aturan Akuntansi<br /> Sistem AS tidak memiliki ketentuan hukum secara umum mengenai penerbitan laporan keuangan yang di audit secara periodik. Perusahaan di AS dibentuk berdasarkan hukum negara bagian, bukan hukum federal. Setiap negara bagian memiliki hukum perusahaannya sendiri.<br /><br />Pelaporan Keuangan<br /> Laporan keuangan konsolidasi bersifat wajib dan laporan keuangan AS yang diterbitkan biasanya tidak hanya memuat laporan induk perusahaan saja. Aturan konsolidasi mengharuskan seluruh anak perusahaan dikendalikan harus dikonsolidasikan secara penuh walaupun operasi anak perusahaan tersebut tidak homogen.ninis_ughttp://www.blogger.com/profile/12516048044246319260noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2278691880973433693.post-3735947241900736552011-05-03T22:51:00.000-07:002011-05-03T22:54:19.179-07:00PELAPORAN KEUANGAN DAN PERUBAHAN HARGANama : Niswatun Amaro<br />NPM : 20207788<br />Kelas : 4EB05<br />Sumber : Choi Federick D.S dan Gary K.Meek.2005.Akuntansi internasional.edisi kelima.jakarta-salemba empat.<br /><br />PELAPORAN KEUANGAN DAN PERUBAHAN HARGA<br /><br />Definisi Perubahan Harga<br />Untuk memahami istilah perubahan harga, kita harus membedakan antara pergerakan harga umum dan pergerakan harga spesifik. Perubahan harga umum terjadi apabila secara rata-rata harga seluruh barang dan jasa dalam suatu perekonomian mengalami perubahan. Disebut inflasi jika terjadi kenaikan harga secara keseluruhan dan disebut deflasi jika terjadi penurunan harga. Perubahan harga spesifik mengacu pada perubahan dalam harga barang atau jasa tertentu yang disebabkan oleh perubahan dalam permintaan dan penawaran.<br /><br />Mengapa Laporan Keuangan Memiliki Potensi Untuk Menyesatkan Selama Periode Perubahan Harga?<br />Selama periode inflasi, nilai aktiva yang dicatat sebesar biaya akuisisi awalnya jarang mencerminkan nilai terkininya (yang lebih tinggi). Nilai aktiva yang lebih rendah menghasilkan beban yang dinilai lebih rendah dan laba dinilai lebih tinggi. Ketidakakuratan pengukuran ini mendistorsi (1) proyeksi keuangan yang didasarkan pada data seri waktu historis, (2) anggaran yang menjadi dasar pengukuran kinerja, dan (3) data kinerja yang tidak dapat mengisolasi pengaruh inflasi yang tidak dapat dikendalikan. Laba yang dinilai lebih pada gilirannya akan menyebabkan :<br />a.Kenaikan dalam proporsi pajak.<br />b.Permintaan deviden lebih banyak dari pemegang saham.<br />c.Permintaan gaji dan upah yang lebih tinggi dari pada pekerja.<br />d.Tindakan yang merugikan dari negara tuan rumah (pengenaan pajak lebih besar).<br /><br /><br />Penyesuaian Tingkat Harga Umum<br />Mata uang konstan biaya historis atau equivalen daya beli umum merupakan jumlah mata uang yang disesuaikan terhadap perubahan tingkat harga umum (daya beli). Jumlah nominal merupakan jumlah mata uang yang belum disesuaikan sedemikian rupa. <br /><br />Sebagai contoh, selama periode kenaikan harga, aktiva berumur panjang yang dilaporkan didalam neraca sebesar biaya akuisisi awalnya dinyatakan dalam mata uang nominal. Apabila biaya historisnya tersebut dialokasikan terhadap laba periode kini (dalam bentuk beban depresiasi), pendapatan, yang mencerminkan daya beli kini, ditandingkan dengan biaya yang mencerminkan daya beli (yang lebih tinggi) dari periode terdahulu saat aktiva tersebut dibeli. Oleh sebab itu, jumlah nominal harus disesuaikan untuk perubahan dalam daya beli umum uang agar dapat ditandingkan secara tepat dengan transaksi kini.<br /><br />Sudut Pandang Internasional Terhadap Akuntansi Inflasi<br />Berbagai negara telah mencoba metode inflasi yang berbeda. Praktik aktual juga mencerminkan pertimbangan paragmatis seperti parahnya laju inflasi nasional dan pandangan pihak yang secara langsung dipengaruhi oleh angka akuntansi inflasi. Mengamati beberapa metode akuntansi inflasi yang berbeda sangat bermanfaat pada saat menilai kondisi paling mutakhir saat ini.<br /><br />Amerika Serikat<br />Pada tahun 1979, FSAB mengeluarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (statement of financial accounting standards-SFAS) No. 33. Berjudul “pelaporan keuangan dan perubahan harga”, pernyataan ini mengharuskan perusahaan-perusahaan AS yang memiliki persediaan dan aktiva tetap.<br /><br />Banyak pengguna dan penyusun informasi keuangan yang telah sesuai dengan SFAS No.33 mengemukakan bahwa :<br />1.Pengungkapan ganda yang diwajibkan oleh FASB membingungkan.<br />2.Biaya untuk penyusunan pengungkapan ganda ini terlalu besar.<br />3.Pengungkapan daya beli konstan biaya historis tidak terlalu bermanfaat bila dibandingkan data biaya kini.<br /><br />Inggris<br /> Komite Standar Akuntansi Inggris (Accounting Standard Commitee-ASC) menerbitkan Pernyataan Standard Praktik Akuntansi 16 (Statement Of Standard Accounting Practice-SSAP 16), “akuntansi biaya kini”.<br /><br />Perbedaan SSAP 16 dengan SFAS 33 yaitu :<br />1.Apabila standar AS mengharuskan akuntansi dolar konstan dan biaya kini, SSAP 16 mengadopsi hanya metode biaya kini untuk pelaporan eksternal.<br />2.Apabila penyesuaian inflasi AS berpusat pad laporan laba rugi, laporan biaya kini di Inggris mewajibkan baik laporan laba rugi dan neraca biaya kini, beserta pencatatan penjelasan.<br /><br />Dalam perlakuan keuntungan dan kerugian terkait dengan pos-pos moneter, FAS 33 mengharuskan pengungkapan terpisah untuk tiap-tiap angka. SSAP 16 mengharuskan dua angka, yang keduanya mencerminkan pengaruh perubahan harga spesifik, diantaranya penyesuaian modal kerja moneter dan mekanisme penyesuaian<br />Standar di Inggris memperbolehkan tiga pilihan pelaporan :<br />1.Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya historis.<br />2.Menyajikan akun-akun biaya historis sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya kini.<br />3.Menyediakan akun-akun biaya kini sebagai satu-satunya akun yang dilengkapi dengan informasi biaya historis yang memadai.<br /><br />Badan Standar Akuntansi Internasional<br />IASB telah menyimpulkan bahwa laporan posisi keuangan dan kinerja operasi dalam mata uang lokal menjadi tidak berarti lagi dalam suatu lingkungan yang mengalami hiperinflasi. Secara khusus laporan keuangan suatu perusahaan yang melakukan pelaporan dalam mata uang perekonomian hiperinflasi, apakah didasarkan pada kerangka penilaian biaya historis atau biaya kini, harus disajikan ulang sesuai dengan daya beli konstan pada tanggal neraca. Aturan ini juga berlaku untuk angka terkait dalam periode sebelumnya. Keuntungan atau kerugian daya beli yang terkait dengan posisi kewajiban atau aktiva moneter bersih dimasukan kedalam laba kini. Perusahaan yang melakukan pelaporan juga harus mengungkapkan :<br />a.Fakta bahwa penyajian ulang untuk perubahan dalam daya beli unit pengukuran telah dilakukan<br />b.Kerangka dasar penilaian aktiva yang digunakan dalam laporan keuangan utama yaitu penilaian biaya historis atau biaya kini<br />c.Identitas dan tingkat indeks harga pada tanggal neraca, beserta dengan perubahannya selama periode pelaporan<br />d.Keuntungan atau kerugian moneter bersih selama periode tersebut<br /><br />Isu-Isu Mengenai Inflasi<br />Terdapat 4 isu akuntansi inflasi diantaranya adalah<br />1.Apakah dolar konstan atau biaya kini yang lebih baik mengukur pengaruh inflasi.<br />2.Perlakuan akuntansi terhadap keuntungan dan kerugian inflasi.<br />3.Akuntansi inflasi luar negeri.<br />4.Menghindari fenomena kejatuhan ganda.<br /><br />Keuntungan Dan Kerugian Inflasi<br /> Perlakuan keuntungan dan kerugian pos-pos moneter (yaitu kas, piutang, dan utang) tergolong kontroversial. Penelitian kami terhadap praktik di berbagai negara mengungkapkan perbedaan yang penting dalam hal ini.<br /><br /> Di Amerika, keuntungan atau kerugian pos-pos moneter dientukan dengan menyajikan ulang dalam dolar konstan, saldo awal dan saldo akhir. Serta transaksi dalam, seluruh aktiva dan kewajiban moneter (termasuk utang jangka panjang), angka yang dihasilkan diungkapkan sebagai saldo terpisah. Perlakuan ini memandang keuntungan dan kerugian pos-pos moneter sebagai hal yang berbeda dari jenis pendapatan yang lain.<br /><br />Keuntungan Dan Kerugian Kepemilikan<br /> Akuntansi untuk biaya kini membagi total laba menjadi 2 bagian :<br />1.Laba operasi (perbedaan antara pendapatan kini dan biaya kini sumber daya yang dikonsumsi).<br />2.Keuntungan yang belum direalisasi yang imbul dari kepemilikan aktiva nonmoneter dengan nilai pengganti yang meningkat bersamaan dengan inflasi. <br />Meskipun pengukuran keuntungan kepemilikan dilakukan secara langsung, namun perlakuan akuntansinya tidaklah seperti demikian. Kenaikan dalam biaya penggantian aktiva operasi yaitu proyeksi arus keluar yang lebih tinggi untuk mengganti peralatan, bukanlah suatu keuntungan baik itu direalisasikan atau tidak. Apabila laba berbasis biaya kini mengukur perkiraan kekayaan perusahaan yang dapat digunakan, maka perubahan biaya kini persediaan, aktiva tetap dan aktiva operasi lainnya merupakan revaluasi equitas pemilik yang merupakan bagian dari laba yang harus disimpan oleh perusahaan untuk mempertahankan modal fisiknya. <br /><br />Akuntansi Untuk Inflasi Diluar Negeri<br /> Para investor memberi perhatian terhadap potensi perusahaan untuk menghasilkan deviden, karena nilai investasi mereka sangat tergantung pada deviden dimasa depan. Potensi suatu perusahaan untuk menghasilkan deviden berkaitan langsung dengan kapasitasnya untuk memproduksi barang dan jasa.<br /><br />Jika suatu perusahaan mempertahankan kapasitas produksinya, baru ada suatu deviden masa depan yang dapat dipertimbangkan. Menyajikan ulang akun-akun perusahan luar negeri dan domestik menjadi ekuivalen harga kini akan menghasilkan informasi yang relevan dengan keputusan. Informasi ini memberikan kesempatan kepada investor untuk memperoleh informasi sebanyak mungkin yang menyangkut deviden dimasa depan. Jauh lebih mudah untuk membandingkan dan mengevaluasi hasil konsolidasi seluruh perusahaan daripada yang dilakukan dewasa ini.<br /><br />Menghindari Kejatuhan Ganda<br /> Ukuran penyesuaian yang terjadi untuk menghapuskan kejatuhan ganda tergantung pada kurs dan perbedaan inflasi dan berhubungan secara negatif. Penyesuaian inflasi terhadap harga pokok penjualan atau beban depresiasi dimaksudkan untuk mengurangi besarnya laba untuk menghindari penilaian lebih laba bersih.<br /><br /> Karena pengaruh hubungan terbalik antara inflasi lokal dan nilai mata uang, perubahan kurs valuta asing diantara laporan keuangan yang berurutan yang umumnya disebabkan oleh inflasi menyebabkan timbulnya sebagian pengaruh inflasi terhadap hasil operasi perusahaan.<br /><br /> Untuk menghindari proses penyesuaian terhadap pengaruh inflasi sebanyak dua kali, penyesuaian inflasi harus memperhitungkan kerugian translasi yang sudah tercemin dalam hasildari suatu perusahaan.ninis_ughttp://www.blogger.com/profile/12516048044246319260noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2278691880973433693.post-50870349309694697022011-05-03T22:48:00.000-07:002011-05-03T22:51:13.846-07:00HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONALNama : Niswatun Amaro<br />NPM : 20207788<br />Kelas : 4EB05<br />Sumber : Choi Federick D.S dan Gary K.Meek.2005.Akuntansi internasional.edisi kelima.jakarta-salemba empat.<br /><br />HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL<br /><br />Pendahuluan<br /> Harmonisasi adalah suatu proses untuk meningkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat beragam. Harmonisasi akuntansi internasional merupakan salah satu isu terpenting yang dihadapi oleh pembuat standar akuntansi, badan pengatur pasar modal, bursa efek, dan mereka yang menyusun atau menggunakan laporan keuangan.<br /><br /> Terkadang orang menggunakan istilah harmonisasi dan standardisasi seolah-olah memiliki arti yang sama. Namun berkebalikan dengan harmonisasi secara umum standardisasi berarti penetapan sekelompok aturan nyang kaku dan sempit dan bahkan mungkin penerapan satu standar atau aturan tunggal dalam segala situasi. <br /><br />Standardisasi tidak mengakomondasikan perbedaan-perbedaan antar negara oleh karenanya lebih sulit untuk di implementasikan secara internasional. Harmonisasi jauh lebih fleksibel dan terbuka, tidak menggunakan pendekatan satu ukuran untuk semua tetapi mengakomodasi beberapa perbedaan dan telah mengalami kemajuan yang besar secara internasional dalam tahun-tahun terakhir.<br /><br />Harmonisasi mencakup :<br />1.Standar akuntansi yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapan.<br />2.Pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan publik terkait dengan penawaran surat berharga dan pencatatan pada bursa efek.<br />3.Standar audit.<br /><br /><br /><br />Survei Akuntansi Internasional <br />Keuntungan Akuntansi Internasional<br /><br />Beberapa manfaat yaitu:<br />1.Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak diseluruh dunia tanpa hambatan berarti, standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten diseluruh dunia akan memperbaiki efesiensi alokasi modal.<br />2.Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik, portofolio akan lebih beragam dan resiko keuangan berkurang.<br />3.Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan akuisisi.<br />4.Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standar dapat disebarkan dalam mengembangkan standar global yang berkualitas tinggi.<br />Kritik Atas Standar Internasional<br /><br /> Internasionalisasi standar akuntansi juga menuai kritik. Pada awal tahun 1971 beberapa pihak mengatakan bahwa penentuan standar internasional merupakan solusi yang terlalu sederhana atas masalah yang rumit. Pada saat standar internasional diragukan dapat menjadi fleksibel untuk mengatasi perbedaan-perbedaan dalam latar belakang, tradisi dan lingkungan ekonomi nasional.<br />Beberapa pengamat berpendapat bahwa penetapan standar akuntansi internasional pada dasarnya merupakan sebuah taktik kantor-kantor akuntan besar yang menyediakan jasa akuntansi internasional untuk memperluas pasarnya. <br /><br />Rekonsiliasi Dan Pengakuan Bersama<br />Dua pendekatan yang diajukan sebagai solusi yang digunakan untuk mengatasi permasalahan dengan isi laporan keuangan lintas batas yaitu:<br />1.Rekonsiliasi <br />Rekonsiliasi berbiaya lebih rendah bila dibandingkan dengan penyusunan laporan keuangan lengkap berdasarkan prinsip akuntansi yang berbeda. Rekonsiliasi hanya menyajikan ringkasan dan bukan gambaran perusahaan yang utuh.<br />2.Pengakuan bersama<br />Pengakuan bersama terjadi apabila pihak regulator di luar negara asal menerima laporan keuangan perusahaan asing yang didasarkan pada prinsip-prinsip negara asal.<br />Penerapan Standar Internasional<br /><br /> Standar akuntansi internasional digunakan sebagai hasil dari:<br />1.Perjanjian internasional atau politis.<br />2.Kepatuhan secara sukarela.<br />3.Keputusan oleh badan pembuat standar akuntansi nasional.<br />Penerapan direktif EU yang berkaitan dengan akuntansi berawal dari perjanjian polotik internasional. Semakin banyak jumlah perusahaan yang memutuskan bahwa kepentingan terbaik perusahaan untuk menggunakan IFRS meskipun tidak diwajibkan. Banyak negara saat ini telah memperbolehkan perusahaan untuk mendasarkan laporan keuangan mereka pada IFRS, bahkan beberapa negara mengharuskannya.<br /><br />Sekilas Mengenai Organisasi Internasional Utama Yang Mendorong Harmonisasi Akuntansi<br />Enam organisasi telah menjadi pemain utama dalam penentuan standar akuntansi internasional dan dalam mempromosikan harmonisasi akuntansi internasional:<br />1.Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB)<br />2.Komisi Uni Eropa (EU)<br />3.Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)<br />4.Federasi Internasional Akuntan (IFAC)<br />5.Kelompok Kerja Ahli Antar Pemerintah Perserikatan Bangsa-bangsa atas Standar Internasional Akuntansi dan Pelaporan (Internasional standars of Accounting and Reporting-ISAR), bagian dari Konferensi Perserikatan Bangsa-bangsa dalam Perdagangan dan Pembangunan (United Nations Conference on Trade and Development-UNCTAD).<br />6.Kelompok Kerja dalam Standar Akuntansi Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Kelompok Kerja OECD).<br /><br />Badan Standar Akuntansi Internasional<br />Tujuan IASB yaitu :<br />a.untuk mengembangkan dalam kepentingn umum<br />b.untuk mendorong penggunaan dan penerapan standar-standar tersebut<br />c.untuk membawa konvergensi standar akuntansi nasional<br /><br />Pengakuan dan Dukungan bagi IASB<br />Standar Pelaporan Keuangan Internasional saat ini telah diterima secara luas diseluruh dunia. Sebagai contoh standar-standar itu :<br />1.digunakan oleh banyak negara sebagai dasar ketentuan akuntansi internasional<br />2.digunakan sebagai acuan internasional dikebanyakan negara-negara industri utama dan negara-negara pasar berkembang yang membuat standarnya sendiri<br />3.diterima oleh banyak bursa efek dan badan regulator yang memperbolehkan perusahaan asing atau domestik untuk menyampaikan laporan keuangan yang disusun menurut IFRS<br />4.Diakui oleh komisi Eropa oleh badan supranasional lainnya.<br /><br />Perbandingan antara IFRS dan Isi Prinsip Akuntansi Kompherenship lainnya.<br />Berbagai analisis telah membandingkan IFRS dengan isi prinsip akuntansi lainnya. <br /><br />Para regulator dan pembuat standar dikebanyakan negara ingin mengetahui tingkat kesesuaian antara prinsip negara asal dan IFRS, sejauh mana prinsip-prinsip dinegara asal harus direvisi agar menjadi sesuai dengan IFRS atau sejauh mana IFRS dapat diterima dengan menggunakan standar negara asal sebagai acuan.<br /><br />Badan standar akuntansi keuangan as (fasb) telah memulai suatu proyek besar yang membandingkan IAS dengan standar AS pada tahun 1995, dan menerbitkan laporan yang detail pada tahun 1996 dan 1999. Proyek perbandingan antara IASC dan GAAP merupakan bagian dari rencana FASB untuk aktivitas internasional, yang mencakup promosi daya banding internasional standar akuntansi. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk memberikan informasi dalam menilai dapat diterimanya ias untuk pencatatan surat berharga di Amerika Serikat.<br /><br />Uni Eropa (EU)<br />Traktat Roma mendirikan EU pada tahun 1957, dengan tujuan untuk mengharmonisasikan sistem hukum dan ekonomi negara-negara anggotanya. Tujuan EU adalah untuk mencapai integrasi pasar keuangan eropa.<br /><br />Federasi Internasional Akuntan (IFAC)<br />IFAC merupakan organisasi tingkat dunia yang memiliki 159 organisasi anggota di 118 negara, yang mewakili lebih dari 2,5 juta orang akuntan. Didirikan pada tahun 1957, misi IFAC adalah untuk mendukung perkembangan profesi akuntansi dengan harmonisasi standar sehingga akuntan dapat memberikan jasa berkualitas tinggi secara konsisten demi kepentingan umum.<br /><br /><br />Kelompok Kerja Antar Pemerintah Perserikatan Bangsa-Bangsa Untuk Pakar Dalam Standar Internasional Akuntansi Dan Pelaporan ISAR<br /><br /> ISAR dibentuk pada tahun 1992 dan merupakan satu-satunya kelompok kerja antar pemerintah yang membahas akuntansi dan audit pada tingkat perusahaan. ISAR merupakan pendukung awal atas pelaporan lingkungan hidup dan sejumlah inisiatif terbaru berpusat pada tata kelola perusahaan dan akuntansi untuk perusahaan berukuran kecil dan menengah.<br /><br />Organisasi Untuk Kerja Sama Ekonomi Dan Pembangunan (OECD)<br />OECD merupakan organisasi internasional negara-negara industri maju yang berorientasi ekonomi pasar. Dengan keanggotaan yang terdiri dari negara-negara industri maju yang lebih besar, OECD sering menjadi lawan yang tanggh terhadap badan-badan lain (Seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa Atau Konfederasi Internasional Persatuan Perdagangan Bebas) yang memiliki kecenderungannya untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan kepentingan anggota-anggotanyaninis_ughttp://www.blogger.com/profile/12516048044246319260noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2278691880973433693.post-28171323038890179662011-05-03T22:40:00.000-07:002011-05-03T22:45:25.269-07:00ANALISIS LAPORAN KEUANGAN INTERNASIONALNama : Niswatun Amaro<br />NPM : 20207788<br />Kelas : 4EB05<br />Sumber : Choi Federick D.S dan Gary K.Meek.2005.Akuntansi internasional.edisi kelima.jakarta-salemba empat.<br /><br />ANALISIS LAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL<br />Peluang Dan Tantangan Dalam Analisis Lintas Batas<br />Analisis keuangan lintas batas mencakup berbagai wilayah yurisdiksi.Seorang analis mungkin beberapa kali melakukan study terhadap sebuah perusahaan yang berada di luar negara asalnya atau membandingkan perusahaan yang berasal dari dua negara atau lebih. Tantangan unik menghadang mereka yang melakukan analis internasional.<br />Analisis dan penilaian keuangan internasional ditandai dengan banyak kontradiksi. Begitu cepatnya proses harmonisasi standar akuntansi telah mengarah pada semakin meningkatnya daya banding informasi keuangan di seluruh dunia. Globalisasi dan perbaikan dalam akuntansi dan pengungkapan internasional yang masih berlanjut mengamburkan perbedaan antara analisis keuangan lintas batas dan dalam satu wilayah. <br />Globalisasi juga berarti analis yang terlalu domestik menjadi semakin kurang relevan. Ketergantungan satu sama lain semakin meningkat dan tidak ada perusahaan dapat menghindar dari peristiwa yang terjadi diseluruh dunia.<br />Kerangka Dasar Analisis Usaha<br />Kerangka dasar tersebut terdiri empat tahap analisis yaitu :<br />1.Analisis strategi usaha<br />2.Analisis akuntansi<br />3.Analisis keuangan (analisis rasio dan analisis arus kas)<br />4.Analisis prospektif (peramalan dan penilaian)<br />Derajat pentingnya masing-masing tahap bergantung pada tujuan analisis. Kerangka analisis usaha ini dapat diterapkan dalam banyak situasi keputusan, termasuk analisis surat berharga, analisis kredit, dan analisis merger dan akuisisi.<br /><br />Analisis Strategi Usaha Internasional<br />Analisis strategi usaha merupakan langkah penting pertama dalam analisis laporan keuangan. Analisis ini memberikan pemahaman kualitatif atas perusahaan dan para pesaingnya terkait dengan lingkungan ekonominya. Dengan mengidentifikasikan faktor pendorong laba dan resiko usaha yang utama, analisis strategi usaha membantu para analis untuk membuat peramalan yang realistis.<br />Analisis strategi usaha seringkali rumit dan sukar dilakukan dalam lingkungan internasional. Sebagaimana disebutkan sebelumnya, pendorong keuntungan yang utama dan jenis resiko usaha berbeda-beda disetiap negara.<br /><br />Ketersediaan Informasi<br />Analisis strategi usaha sulit dilakukan khususnya dibeberapa negara karena kurang andalnya informasi mengenai perkembangan makroekonomi.Pemerintah di negara-negara maju kadang-kadang dianggap telah menerbitkan statistik ekonomi yang menyesatkan. Beberapa negara menunda penerbitan statistik apabila angka-angkanya tidak menggembirakan, atau kadang memalsukan angka-angka ekonominya.<br />Rekomendasi Untuk Melakukan Analisis<br />Keterbatasan data membuat upaya untuk melakukan analisis strategi usaha dengan menggunakan metode riset tradisional menjadi sukar dilakukan. World Wide Web juga menawarkan akses yang cepat terhadap informasi yang hingga akhir-akhir ini masih belum tersedia atau sukar untuk diperoleh.<br />Informasi negara juga dapat ditemukan dalam penerbitan “siaran internasional “ yang disebarkan oleh kantor akuntan besar, bank, dan broker. Federasi Internasional Bursa Efek (FIBV, http://www.fibv.com) dan Federasi Bursa Efek Eropa (FESE, http://www.fese.be) menerbitkan newsletter internasional yang sangat informatif dan majalah Accountancy, The Economist, Financial Analysts Journal, dan euromoney menyediakan banyak artikel yang sangat relevan untuk melakukan analisis keuangan internasional.<br /><br />Analisis Akuntansi<br />Tujuan analisis akuntansi adalah untuk menganalis sejauh mana hasil yang dilaporkan perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Para analis perlu untuk mengevaluasi kebijakan dan estimasi akuntansi, serta menganalisis sifat dan ruang lingkup fleksibelitas akuntansi perusahaan. Yang terakhir ini mengacu pada diskresi manajemen dalam menentukan kebijakan dan estimasi akuntansi yang harus diterapkan dalam suatu peristiwa akuntansi tertentu.<br /><br /> Untuk memperoleh kesimpulan yang dapat diandalkan, analisis harus menyesuaikan jumlah akuntansi yang dilaporkan untuk menghilangkan distorsi yang disebabkan oleh penggunaan metode akuntansi yang menurut analis itu tidak layak. Fleksibelitas dalam pelaporan keuangan merupakan hal penting karena memungkinkan manajer untuk menggunakan pengukuran akuntansi yang paling mencerminkan situasi dan keadaan operasi tertentu dari perusahaan.<br /><br /> Namun, manajer memiliki insentif untuk mendistorsikan kenyataan operasi dengan menggunakan diskresi akuntansi yang dimiliki untuk mendistorsikan laba yang dilaporkan. Salah satu alasan bahwa laba yang dilaporkan seringkali digunakan sebagai dasar evaluasi kinerja manajemen mereka.<br /><br />Saran-Saran Untuk Para Analis<br />Teristimewa pada saat melakukan analis terhadap perusahaan-perusahaan dinegara pasar berkembang, para analis harus sesering mungkin bertemu dengan manajemen untuk mengevaluasi insentif pelaporan keuangan dan kebijakan akuntansi mereka. Banyak perusahaan dan negara yang sekarang telahmemiliki situs Web yang membuat setiap orang yang tertarik menjadi lebih mudah untuk memperoleh informasi.<br /><br />Analisis Keuangan Internasional<br />Tujuan analisis keuangan adalah untuk untuk mengevaluasi kinerja perusahaan pada masa kini dan masa lalu dan untuk menilai apakah kinerjanya dapat dipertahankan. Analisisa rasio mencakup mencakup perbandingan rasio antara suatu perusahaan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama, perbandingan rasio suatu perusahaan antarwaktu atau dengan periode fiskal yang lain, dan perbandingan rasio terhadap beberapa acuan yang baku. Analisis ini memberikan masukan terhadap derajat perbandingan dan relatif pentingnya pos-pos laporan keuangan dan dapat membantu dalam mengevaluasi efektifitas kebijakan operasi, investasi, pendanaan dan retensi laba yang diambil manajemen.<br /><br />Analisis arus kas berfokus kepada laporan arus kas arus kas, yang memberikan informasi mengenai arus kas masuk dan arus kas keluar perusahaan, yang diklasifikasikan menjadi aktifitas operasi, investasi dan pendanaan, serta pengungkapan mengenai aktivitas investasi dan pendanaan non kas secara periodik. Para analis dapat menggunakan analis arus kas untuk menjawab banyak pertanyaan mengenai kinerja dan manajemen perusahaan.<br /><br />Analisis Rasio<br />Sejumlah bukti yang kuat menunjukan adanya perbedaan besar antar negara dalam profitabilitas, pengungkit, dan rasio serta jumlah laporan keuangan lainnya yang berasal dari faktor akuntansi dan non akuntansi<br /><br />Analisis Arus Kas<br />Laporan arus kas yang sangat mendetail diwajibkan menurut GAAP AS, GAAP Inggris, IFRS, dan standar akuntansi disejumlah negara yang jumlahnya semakin bertambah. Ukuran-ukuran yang berkaitan dengan arus kas sangat bermanfaat khususnya dalam analisis internasional karena tidak terlalu dipengaruhi oleh perbedaan prinsip akuntansi, bila dibandingkan dengan ukuran-ukuran berbasis laba. Apabila laporan arus kas tidak disajikan, seringkali ditemukan kesulitan untuk menghitung arus kas dari operasi dan ukuran arus kas lainnya dengan menyesuaikan laba berbasis akrual.<br />Mekanisme untuk mengatasinya<br /><br />Beberapa analis menyajikan ulang ukuran akuntansi asing menurut sekelompok prinsip yang diakui secara internasional, atau sesuai dengan dasar lain yang lebih umum. Algoritma penyajian ulang yang relatif sederhana cukup efektif untuk digunakan. Algoritma penyajian ulang hanya berfokus pada empat perbedaan prinsip akuntansi :<br />1.Asumsi biaya persediaan <br />2.Metode depresiasi<br />3.Bonus terhadap direksi dan auditor wajib<br />4.Pajak tangguhan dan cadangan pajak khusus<br /><br />Analis Prospektif Internasional<br />Analis prospektif mencakup tahap peramalan dan penilaian. Ketika melakukan peramalan para analis membuat ramalan mengenai prospek perusahaan secara eksplisit berdasarkan strategi usaha, catatan akuntansi, dan analis keuangan.<br /><br />Ketika melakukan penilaian analis mengubah ramalan kuantitatif menjadi suatu estimasi nilai perusahaan. Penilaian digunakan secara implisit maupun eksplisit dalam banyak keputusan usaha. Sebagai contoh, penilaian merupakan dasar rekomendasi investasi yang diberikan oleh analis equitas. Ketika menganalis kemungkinan merger, calon pembeli akan mengestimasi nilai perusahaan yang menjadi target. Terdapat banyak pendekatan penilaian yang berbeda digunakan dalam praktik, mulai dari analis arus kas terdiskonto hingga teknik yang lebih sederhana yang berdasarkan perkalian berbasis harga.<br /><br />Isu Lebih Lanjut<br />Keempat tahap analis usaha (analis usaha, akuntansi, keuangan dan prospektif) dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut ini : 1. Akses informasi, 2. Ketepatan waktu informasi, 3. Hambatan bahasa dan terminologi, 4. Masalah mata uang asing, 5.perbedaan dalam jenis dan format laporan keuangan.<br /><br />Akses Informasi<br />Suber informasi yang berharga yaitu 1. Publikasi pemerintah, 2. Organisasi riset ekonomi, 3. Organisasi internasional seperti perserikatan bangsa-bangsa, 4. Organisasi akuntansi, audit dan pasar surat berharga.<br /><br />Ketepatan waktu informasi<br />Ketepatan waktu laporan keuangan, laporan tahunan, laporan kepada pihak regulator, dan siaran pers yang menyangkut laporan akuntansi berbeda ditiap negara. Pelaporan tiap kuartal merupakan praktek yang lazim dilakukan di Amerika Serikat, sedangkan ditempat lain masih jarang dilakukan. Jangka waktu pelaporan keuangan juga dapat diestimasi dengan membandingkan akhir tahun fiskal sebuah perusahaan dengan tanggal laporan audinya. Tanggal terakhir ini dianggap sebagai tanggal indikasi kapan informasi keuangan perusahaan pertama kali tersedia untuk masyarakat umum.ninis_ughttp://www.blogger.com/profile/12516048044246319260noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2278691880973433693.post-72312576700378572742010-12-23T21:08:00.000-08:002010-12-23T21:24:46.408-08:00Kisah Pandawa Lima<br />Pandawa Lima merupakan tokoh yang tidak dapat dipisahkan dengan kisah Mahabarata, karena Pandawa Lima merupakan tokoh sentralnya bersama dengan Kurawa.<br /><br />Pandawa lima adalah sebutan lima bersaudara, putra dari Pandu Dewanata yakni Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa.<br /><br />Yudistira dengan nama kecilnya Puntadewa, Bima dengan nama kecilnya Sena, dan Arjuna dengan nama kecilnya Permadi dilahirkan dari ibu Dewi Kunti sedang Nakula dengan nama kecilnya Punten dan Sadewa dengan nama kecilnya Tangsen dilahirkan dari ibu Dewi Madrim.<br /><br />1. Yudisthira(Puntadewa)<br />Yudisthira merupakan sulung dari para Pandawa. Dia memiliki sifat jujur, adil, sabar, taat, dan penuh percaya diri. Dikisahkan juga bahwa selama hidupnya, Yudisthira tidak pernah berbohong. Yudisthira mahir menggunakan tombak sebagai alat perang. Dikisahkan juga bahwa setelah perang Baratayuda, Yudisthira adalah pemegang tahta kerajaan Hastinapura.<br /><br />2.Bima(Bimasena)<br />Bima adalah anak kedua dari keluarga Pandawa. Bima memiliki arti “mengerikan” dalam bahasa sansekerta. Mungkin hal ini karena Bima memang memiliki perawakan yang besar diantara saudaranya yang lain. Tak heran, Bima menjadi panglima perang dalam perang Baratayuda, memimpin tentara Pandawa. Bima diceritakan memiliki sifat gagah berani, teguh, kuat, jujur, tabah, dan patuh. Selain itu, Bima dikenal sebagai tokoh yang to the point, tidak suka basa-basi. Dikisahkan juga bahwa Bima adalah titisan Bayu, dewa angin, yang menjelma menjadi Pandu saat menikahi dewi Kunti. Bima mahir menggunakan senjata gada yang terkenal dengan nama Rujakpala, tidak ketinggalan senjata lainnya, yaitu kuku Bima, yang dinamakan Pancakenaka. Pada perang Baratayuda, Bima adalah tokoh penutup perang yang berhasil membunuh Duryodana, pemimpin tertinggi Kurawa. Bima memiliki anak dari perkawinannya dengan Dewi Arimbi yang bernama Gatotkaca.<br /><br />3.Arjuna(Wijaya)<br />Arjuna adalah anak ketiga. Dikisahkan Arjuna merupakan titisan dewa Indra, raja semua Dewa. Dikisahkan Arjuna memiliki sifat mulia, cerdik, berani, berjiwa kesatria, imannya kuat, tahan terhadap godaan duniawi, gagah berani, dan selalu berhasil merebut kejayaan. Arjuna adalah tokoh yang paling rupawan diantara saudara-saudaranya. Sehingga tidak heran, kalau Arjuna sering dianalogikan sebagai lelaki yang tampan, gagah, dan gentle di kehidupan kita sekarang. Arjuna lihai memainkan senjata panah. Dalam perang Baratayudha, Arjuna menggunakan Pasupati, nama panahnya, untuk membunuh Bisma, panglima besar Kurawa. Dalam perang juga, Arjuna dikenal sebagai ksatria tanpa tanding, karena saat bertempur, Arjuna tidak pernah sekalipun menemui kekalahan. Arjuna memiliki banyak istri karena ketampanannya, salah satunya yang terkenal adalah dewi Srikandi yang membantu Arjuna membunuh Bima.<br /><br />4.Nakula<br />Anak keempat dari Pandawa, dan lahir dari perkawinan antara Pandu dengan dewi Madri. Nakula diceritakan memiliki sifat taat, setia, belas kasih, tahu membalas budi, dan menyimpan rahasia. Nakula memiliki saudara kembar, yaitu Sadewa. Nakula juga terkenal sebagai orang yang tampan, namun tidak seperti Arjuna yang rendah hati dengan ketampanannya. Nakula lebih membanggakan ketampanannya dan tidak mau mengalah. Nakula lihai memainkan senjata pedang pada perang Baratayuda. Kelebihan lainnya yang dimiliki Nakula adalah ilmu pengobatan, karena Nakula dipercaya sebagai titisan dewa Aswin, dewa pengobatan. Selain itu, Nakula lihai mengengendarai kuda, dan memiliki ingatan yang sangat tajam dan tidak terbatas.<br /><br />5.Sadewa<br />Adalah bungsu dari Pandawa lainnya. Merupakan kembaran dari Nakula. Jika Nakula dianugerahi ketampanan, maka Sadewa dianugerahi kepandaian, terutama dalam bidang astronomi, sehingga Sadewa memiliki kemampuan meramal untuk masa depan. Sifat Sadewa adalah bijak dan pandai, bahkan Yudisthira pernah berkata bahwa Sadewa memiliki kebijaksanaan lebih tinggi daripada Wrehaspati, guru para Dewa. Dikisahkan juga bahwa Sadewa adalah tokoh yang berhasil membunuh Sengkuni, paman para Kurawa yang terkenal dengan kelicikannya dan pintar menghasut. Sadewa berhasil membunuh Sengkuni dengan kecerdikan dan kepandaian yang dia miliki. Sadewa merupakan tokoh pendiam dalam kisah Mahabharata.ninis_ughttp://www.blogger.com/profile/12516048044246319260noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2278691880973433693.post-34406279538408760992010-12-23T21:00:00.000-08:002010-12-23T21:03:10.698-08:00TEORI-TEORI ETIKA DAN PERKEMBANGANNYATEORI-TEORI ETIKA DAN PERKEMBANGANNYA<br /><br />TEORI-TEORI ETIKA<br />Etika Deontologi, berasal dari kata Yunani deon yang berarti kewajiban. Etika deontologi menekankan kewajiban manusia untuk bertindak secara baik. Menurut teori ini tindakan dikatakan baik bukan karena tindakan itu mendatangkan akibat baik, melainkan berdasarkan tindakan sendiri sebagai baik pada dirinya sendiri. <br /> Contoh: manusia beribadah kepada Tuhan karena sudah merupakan kewajiban manusia untuk menyembah Tuhannya, bukan karena perbuatan tersebut akan mendapatkan pahala.<br />Etika Teleologi, berasal dari kata Yunani telos yang berarti tujuan, sasaran, akibat dan hasil. Menurut teori ini, suatu tindakan dikatakan baik jika tujuannya baik dan membawa akibat yang baik dan berguna. <br /><br /><br />Dari sudup pandang “apa tujuannya”, etika teleologi dibedakan menjadi dua yaitu:<br />Teleologi Hedonisme (hedone= kenikmatan) yaitu tindakan yant bertujuan untukmencari kenikmatan dan kesenangan.<br />Teleologi Eudamonisme (eudamonia=kebahagiaan) yaitu tindakan yang bertujuan mencari kebahagiaan hakiki.<br /><br /> Dari sudut pandang “untuk siapa tujuannya”, etika teleologi dibedakan menjadi dua yaitu:<br />Egoisme Etis, yaitu tindakan yang pada dasarnya bertujuan untuk mengejar kepentingan pribadi dan memajukan dirinnya sendiri.<br />Utilitarianisme, yaitu tindakan yang berguna dan membawa manfaat bagi semua pihak.<br /><br /><br />PERKEMBANGAN TEORI ETIKA<br />1. Etika Teleologis<br /> Etika Aristoteles adalah etika teleologis, yakni etika yang mengukur benar/salahnya tindakan manusia dari menunjang tidaknya tindakan tersebut ke arah pencapaian tujuan (telos) akhir yang ditetapkan sebagai tujuan hidup manusia.<br />2. Etika pengembangan diri sesuai dengan kodratnya<br /> Etika Aristoteles merupakan etika pengembangan diri, karena kebahagiaan (eudaimonia) yang menjadi tujuan hidup manusia tercapai kalau manusia menge<br />3. Etika Keutamaan<br /> Etika Aristoteles, lain dengan etika yang biasa disebut sebagai etika kewajiban mbangkan dirinya secara penuh sesuai dengan kodratnya.ninis_ughttp://www.blogger.com/profile/12516048044246319260noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2278691880973433693.post-23350193686362366232010-04-21T21:53:00.001-07:002010-04-21T21:53:43.499-07:00audit lingkunganNama : Niswatun Amaro<br />Kelas : 3eb05<br />Tugas : Audit Lingkungan<br />Dosen : Renny Nur’ainy<br /><br />Audit Lingkungan<br />Audit lingkungan dimaksudkan untuk mengukur kinerja lingkungan dan posisi lingkungan. Dengan cara ini mereka menjalankan fungsi analog audit keuangan. Sebuah laporan audit lingkungan idealnya berisi pernyataan kinerja lingkungan dan posisi lingkungan, dan mungkin juga bertujuan untuk menentukan apa yang perlu dilakukan untuk mempertahankan atau memperbaiki indikator kinerja dan posisi tersebut. <br />Auditor lingkungan dapat memperoleh sertifikasi melalui ujian tertulis dan penerimaan dari Asosiasi Auditor Lingkungan kode etik. Tergantung pada sifat dari audit, ada beberapa sebutan yang berbeda untuk dipilih. CECAB mengelola penunjukan ini :<br />Definisi ISO 14001 <br />ISO 14001 mendefinisikan audit lingkungan sebagai: ISO 14001 adalah standar lingkungan terhadap organisasi yang dinilai. Ini menentukan persyaratan untuk EMS, yang menyediakan kerangka kerja bagi suatu organisasi untuk mengendalikan dampak lingkungan dari kegiatan, produk dan jasa. Standar lain untuk isu-isu lingkungan hidup adalah ISO 1OOO. <br />Tiga jenis <br />Mattsson dan Olsson (hal. 178) mengatakan bahwa ada tiga jenis audit: <br />1. Kewajiban audit <br />2. Sebuah manajemen audit <br />3. Sebuah audit fungsional (kadang-kadang disebut suatu aktivitas atau isu audit) <br />Kewajiban menilai audit sesuai dengan kewajiban hukum. Manajemen audit memverifikasi bahwa Strategi Pengelolaan Lingkungan yang dinyatakan memenuhi tujuan. Sebuah kegiatan audit dapat menyelidiki daerah tertentu seperti energi atau penggunaan air. <br />http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Environmental_auditsninis_ughttp://www.blogger.com/profile/12516048044246319260noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2278691880973433693.post-55591407132568342492010-04-21T21:40:00.000-07:002010-04-21T21:46:32.010-07:00audit gcgNama : Niswatun Amaro<br />Kelas : 3eb05<br />Tugas : GOOD CORPORATE GOVERNANCE<br />Dosen : Renny Nur’ainy<br /><br /><br /> GOOD CORPORATE GOVERNANCE<br /><br />A. Pengertian<br />Multi krisis yang melanda Indonesia sejak tahun 1997 mangakibatkan keterpurukan di berbagai bidang. Kelemahan dan keterbatasan pemerintah serta perkembangan lingkungan global berujung pada ketidak percayaan masyarakat kepada pemerintah. Setelah era reformasi di awali, pemerintah mulai melakukan perubahan paradigma pemerintahan yang dipakai selama ini yaitu dari paradigma government ( pemerintah ) ke governance ( kepemerintahan ).<br />Perubahan ini ditujukan untuk mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih ( good governance ), yang pada umumnya berlangsung pada masyarakat yang memiliki kontrol sosial efektif yang merupakan ciri masyarakat demokratis.<br />Rogers W’O Okot Uma dari Common wealth secretariat London ( ndraha, 2003 : 692) mendefinisikan good governance sebagai compressing the processing and structure that guides political and social economic relationship, with particular reference to " commitment to democratic values, norms and honest business. (mempersingkat proses dan struktur yang mengatur hubungan ekonomi sosial dan politis, dengan acuan tertentu untuk memenuhi nilai-nilai demokratis, norma-norma dan bisnis yang sehat).<br />Tim GCG BPKP mendefinisikan Good Corporate Governance , yaitu: komitmen, aturan main, serta praktik penyelenggaraan bisnis secara sehat dan beretika.<br />Dalam Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor : Kep-117/M-Mbu/2002 Tentang Penerapan Praktek Good Corporate Governance Pada Badan Usaha Milik Negara (Bumn) dijelaskan bahwa Corporate governance adalah suatu proses dan struktur yang digunakan oleh organ BUMN untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder lainnya, berlandaskan peraturan perundangan dan nilai-nilai etika.<br />Jadi Good Corporate Governance dapat diartikan sebagai suatu proses dan struktur yang digunakan untuk meningkatkan keberhasilan usaha, dan akuntabilitas perusahaan yang bertujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan dalam jangka panjang dengan memperhatikan kepentingan stakeholders serta berlandaskan peraturan perundang-undangan, moral dan nilai etika.<br />Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa dalam Good Corporate Governance, terdapat beberapa hal penting yaitu :<br />1. Efektivitas yang bersumber dari Budaya Perusahaan, Etika, Nilai, Sistem, Proses bisnis, Kebijakan dan Struktur Organisasi rusahaan yang bertujuan untuk mendukung dan mendorong pengembangan perusahaan, pengelolaan sumber daya dan resiko secara lebih efektif dan efisien, pertanggungjawaban perusahaan kepada pemegang saham dan stakeholders lainnya.<br />2. Seperangkat prinsip, kebijakan dan sistem manajemen perusahaan yang diterapkan bagi terwujudnya operasional perusahaan yang efisien, efektif dan profitable dalam menjalankan organisasi dan bisnis perusahaan untuk mencapai sasaran strategis yang memenuhi prinsip-prinsip praktek bisnis yang baik dan penerapannya sesuai dengan peraturan yang berlaku, peduli terhadap lingkungan serta dilandasi oleh nilai-nilai sosial budaya yang tinggi. <br />3. Seperangkat peraturan dan ataupun sistem yang mengarahkan kepada pengendalian perusahaan bagi penciptaan pertambahan nilai bagi pihak pemegang kepentingan (Pemerintah, Pemegang saham, Pimpinan perusahaan dan Karyawan) dan bagi perusahaan itu sendiri<br />B. Latarbelakang<br />Konsep Good Corporate Governance ini mulai banyak di perbincangkan di Indonesia pada pertengahan tahun 1997, saat krisis ekonomi melanda Asia Tenggara termasuk Indonesia. Dampak dari krisis tersebut, banyak perusahaan berjatuhan karena tidak mampu bertahan, salah satu penyebabnya adalah karena pertumbuhan yang dicapai selama ini tidak dibangun di atas landasan yang kokoh sesuai prinsip pengelolaan perusahaan yang sehat.<br />Menyadari situasi dan kondisi demikian, pemerintah melalui Kementerian Negara BUMN mulai memperkenalkan konsep Good Corporate Governance ini di lingkungan BUMN, sebagai salah satu upaya untuk memperbaiki kinerja BUMN yang memiliki nilai aset yang demikian besar untuk mendukung pencapaian penerimaan/pendapatan negara, sekaligus menghapuskan berbagai bentuk praktek inefisiensi, korupsi, kolusi, nepotisme dan penyimpangan lainnya untuk memperkuat daya saing BUMN menghadapi pasarglobal. <br />Menurut Kartiwa (2004 : 8.7) terdapat dua perspektif tentang Good Corporate Governance yaitu :<br />1. perspektif yang memandang Corporate Governance sebagai suatu proses dan struktur yang digunakan untuk mengarahkan dan mengelola bisnis dalam rangka meningkatkan kemakmuran bisnis dan akuntabilitas perusahaan.<br />2. perspektif yang lain Good Corporate Governance menekankan pentingnya pemenuhan tanggung jawab badan usaha sebagai entitas bisnis dalam masyarakat kepada stakeholder.<br />Penerapan Good Corporate Governance di Indonesia telah diperkuat dengan kapastian hukum, dengan lahirnya peraturan perundangan antara lain :<br />1. Ketetapan MPR No. XI/MPR/1998 Tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).<br />2. Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang dirobah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001.<br />3. Keputusan Menteri Negara/Kepala Badan Penanaman Modal dan Pembinaan Badan Usaha Milik Negara No. Kep-23/PM PBUMN/2000 tanggal 31 Mei 2000 Tentang Pengembangan Praktek GoodCorporate Governance (GCG) dalam Perusahaan Perseroan. <br />4. Keputusan Menteri Negara BUMN No. KEP-117/M-MBU/2002 tanggal 1 Agustus 2002 Tentang Penerapan Praktek Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara.<br />5. Surat Edaran Menteri PM-PBUMN No. S-106/M-PM.PBUMN/2000 tanggal 17 April 2000 perihal Kebijakan Penerapan Corporate Governance yang baik di semua BUMN.<br />6. Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia No. 37a/M-PAN/2002 tanggal 28 Februari 2002 perihal Intensifikasi dan Percepatan Pemberantasan KKN.<br />7. Surat Komisaris PT Pos Indonesia (Persero) Nomor. 518/S-KU/2000 tanggal 2 Oktober 2000 perihal Pelaksanaan GCG dan Instruksi Untuk Pembentukan Tim Perumus Panduan Penerapan GCG.<br />8. Surat Komisaris PT Pos Indonesia (Persero) Nomor. 520/S-KU/2000 tanggal 2 Oktober 2000 perihal Pembentukan Komite Audit. 9. Keputusan Direksi PT Pos Indonesia (Persero) No. 81/Dirut/1201 tanggal 27 Desember 2001 Tentang Gerakan Moral Pos Indonesia ? BTP (Bersih, Transparan dan Profesional).<br />C. Pelaksanaan<br />Setelah Indonesia dan negara-negara di Asia Timur lainnya mengalami krisis ekonomi yang dimulai pada pertengahan tahun 1987, isu mengenai corporate governance telah menjadi salah satu bahasan penting dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi dan pertumbuhan perekonomian yang stabil di masa yang akan datang.<br />Pada dasarnya terminologi tersebut digunakan untuk suatu konsep lama yang merupakan kewajiban dari mereka yang mengontrol perusahaan untuk bertindak bagi kepentingan seluruh pemegang saham dan stakeholder. <br />Khusus di Indonesia, karena struktur kepemilikan perusahaan yang sangat terkonsentrasi, maka masalah biaya perusahaan dapat timbul dari perbedaan kepentingan antara pemegang saham pengendali dengan pemegang saham minoritas ( stakeholders ). Karena kewajiban inilah maka dewan komisaris, direksi atau pemegang saham pengendali perusahaan dilarang untuk mengambil keuntungandari orang yang memberi kepercayaan yakni pemegang saham minoritas dan stakeholder lainnya seperti kreditur melalui transaksi yang tidak wajar dan tidak adil. <br />Pada April 1998, (OECD) telah mengeluarkan seperangkat prinsip corporate governance yang dikembangkan seuniversal mungkin ( Herwidayatmo, 2000 : 25). Hal ini mengingat bahwa prinsip ini disusun untuk digunakan sebagai referensi di berbagai negarayang mempunyai karakteristik sistem hukum, budaya, dan lingkungan yang berbeda. Dengan demikian, prinsip yang universal tersebut akan dapat dijadikan pedoman oleh semua negara atau perusahaan namun diselaraskan dengan sistem hukum, aturan, atau nilaiyang berlaku di negara masing-masing bilamana diperlukan. <br />Prinsip-prinsip good corporate governance yang dikembangkan OECD meliputi 5 hal sebagai berikut :<br />1.Perlindungan terhadap hak-hak pemegang saham. <br />2.Persamaan perlakuan terhadap seluruh pemegang saham.<br />3.Peranan stakeholders yang terkait dengan perusahaan.<br />4.Keterbukaan dan Transparansi.<br />5. Akuntabilitas dewan komisaris (board of directors) <br />Secara umum Good Corporate Governance diperlukan untuk mendorong terciptanya pasar yang efisien, transparan dan konsisten dengan peraturan perundang-undangan yang berlandaskan pada beberapa prinsip dasar yaitu :<br />1. Pertanggungjawaban (responsibility).<br />Tanggung jawab perusahaan tidak hanya diberikan kepada pemegang saham juga kepada stake holder.<br />2. Transparansi (transparency)<br />perusahaan harus menyediakan informasi yang material dan relevan dengan cara yang mudah diakses dan dipahami oleh pemangku kepentingan.<br />3. Akuntabilitas (accountability)<br />Perusahaan harus dapat mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan dan wajar<br />4. Kesetaraan dan Kewajaran (Fairness )<br />Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan harus senantiasa memperhatikan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya berdasarkan asas kesetaraan dan kewajaran<br />5. Independensi (Independency)<br />Untuk melancarkan pelaksanaan asas GCG, perusahaan harus dikelola secara independen sehingga masing-masing organ perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak lain. <br />Dalam pelaksanaan Good Corporate Governance di Indoneisia, salah satu BUMN yang telah melaksanakannya yaitu PT POS Indoneisia. Ketentuan pelaksanaan Good Corporate Governance di PT POS Indonesia tercantum dalam Keputusan Direksi Pt Pos Indonesia (Persero) Nomor : Kd 55/Dirut/1202 Lampiran : 1 (Satu) Tentang Pedoman Penerapan Good Corporate Governance (Gcg) Di Lingkungan Pt Pos Indonesia (Persero)<br />DAFTAR PUSTAKA<br />Kartiwa, Asep dan Sawitri Budi Utami. 2004. Usaha-usaha Milik Negara dan Daerah. Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.<br />Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor : Kep-117/M-Mbu/2002 Tentang Penerapan Praktek Good Corporate Governance Pada Badan Usaha Milik Negara (Bumn).<br />Keputusan direksi pt pos indonesia (persero) nomor : kd 55/dirut/1202 lampiran : 1 (satu) tentang pedoman penerapan good corporate governance (gcg) di lingkungan pt pos indonesia (persero).<br />Ndraha, taliziduhu. 2003. Kybernologi ( Ilmu-ilmu Pemerintahan Modern) 2. Jakarta : Penerbit Rineka Cipta.<br />Setiawan, dharma, salam. 2004. Manajemen Pemerintahan Indonesia. Jakarta : Penerbit Djambatan.<br />Tim GCG BPPKB. 2005. Good Corporate Governance. Jakarta : http://www.bpkp.go.id/index.php?idunit=21&idpage=326<br />http://one.indoskripsi.com/node/7061ninis_ughttp://www.blogger.com/profile/12516048044246319260noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2278691880973433693.post-92097938684144660442010-04-21T21:38:00.000-07:002010-04-21T21:39:02.536-07:00tugas 3, resume 2RESUME<br />Sulastri1<br />Sangsang Sangabakti2<br />Jurnal, Universitas Gunadarma, 2010.<br />PERAN MOTIVASI KERJA DAN KEPUASAN KERJA DALAM MENURUNKAN STRES KERJA<br /><br />Pendahuluan<br />Persaingan perekonomian yang pesat di Indonesia menyebabkan persaingan semakin tajam. Dengan demikian tingginya persaingan dunia bisnis menyebabkan perusahaan mempunyai tuntutan yang besarterhadap karyawannya, untuk itu agar para karyawan mengimbangi tuntutan perusahaan tersebut maka dibutuhkan adanya motivasi dalam diri karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji mengji apakah motivasi kerja dan kepuasan kerja memiliki peranan dalam menurunkan stres kerja.<br />Landasan Teori <br /> Motivasi adalah suatu yag dapat memberikan dorongan atau daya penggerak yang dapat meningkatkan gairah kerja seseorang agar bekerja efektifdan terintegrasi dengan segala daya upaya kearah tercapainya suatu tujua tertentu / untuk mencapai suatu kepuasan.<br />Motivasi kerja adalah kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan memelihara perilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja.<br />Faktor yang mempengaruhi motivasi kerja :<br />1. Faktor Individu yang meliputi sikap dan minat serta kemampuan.<br />2. Faktor organisasi yang meliputi peraturan dan misi organisasi.<br />3. Faktor Pekerjaaan yang meliputi tugas kerja.<br />Metode Penelitian <br />Dalam penelitian ini beberapa variabel yang dikaji adalah vaiabel preditor satu (X1) : motivasi kerja, variabel preditor dua (X2) : kepuasan kerja dan variabel kriterium (Y) : stress kerja. Subjek dalam penelitian ini adalah karyawan PT. X yang berlokasi di Jakarta.<br />Hasil dan Pembahasan<br />Hasil pengujian regresi menunjukan bahwa koefesian relasi (R) memiliki nilai 0.186 dan koefesien F bernilai 1.193 dengan taraf signifikansi sebesar (p ≥ 0.05). Karena taraf signifikasi tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku (p ≤ 0.05)maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi kerja (X1) dan kepuasan kerja (X2) dengan stress kerja (Y).<br />Skala stress kerja terbukti memiliki nilai ME yang jauh lebih kecil dari nilai MH, bahkan selisih lebih dari 2SD atau MH ≥ ME + 2SD. Hal tersebut embuktikan bahwa karyawan PT. X tidak menunjukan tingkat stress yang berlebihan<br />Kesimpulan dan saran<br />Pengujian peranan motivasi kerja (X1) dan kepuasan kerja (X2) dalam menurunkan stress kerja (Y) menunjukan bahwa koefesien korelasi (R) memiliki nilai 0.186 ; Koefesie peranan (R2) sebesar 0.035 atau 3.5% dan koefesien F bernilai 1.193 dengan taraf siqnifikansi sebesar 0.153 (p ≥ 0.05). Karena taraf signifikasi tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku (p ≤ 0.05) maka dapat dikatakan bahwa motivasi kerja (X1) dan kepuasan kerja (X2) tidak memiliki peanan yang signifikan terhadap stress kerja. Oleh karna itu, hipotesis pertama dalam penelitian yaitu “terdapat peranan yang signifikan antara motivasi kerja (X1) dan kepuasan kerja (X2) dalam menurunkan stress kerja (Y)” dinyatakan gugur.<br />Saran yhang dapat diberikan bagi karyawan PT. X sebaiknya mempertahankan ritme kerja yang ada dengan penekanan pada faktor-faktor pemicu timbulnya stres kerja karena sudah tampak bahwa stress kerja memiliki hubungan langsung terhadap kepuasan kerja.ninis_ughttp://www.blogger.com/profile/12516048044246319260noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2278691880973433693.post-14142007311958804952010-04-21T21:36:00.000-07:002010-04-21T21:37:18.536-07:00tugas 3, resume 1RESUME<br /><br />Ekaning Setyarini<br />Jurnal, Universitas Gunadarma, 2010.<br />ANALISISRASIO MODAL KERJA PADA PT. XXX GUNA PENINGKATAN INVESTASI MODAL KERJA AKTUAL<br /><br />Pendahuluan<br />Manajemen moal kerja menjadi satu hal yag sangat penting bagi pusahaan karena lebih dari lima puluh persen asset perusahaan digunakan untuk aktiva lancar. Modal kerja yang terlalu besar dapat mengakibatkan perusahaankehilngan perusahaan untuk memperoleh keuntungan karena kelebihan dari modal kerja dapat digunkan penanaman alternative investasi yang dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan. <br />Landasan Teori<br />Modal Kerja adalah sejumlah dana yang dikeluarkan untuk membelanjai operasional perusahaan.<br />Jenis-jenis modal kerja :<br />1. Modal kerja permanent<br />2. Modal kerja variabel <br />Faktor yang mempengaruhi modal kerja Rianto (1996:64) :<br />1. Periode perputaran / periode terikarnya modal kerja<br />2. Pengeluaran kas rata-rata setip hari<br />Kebutuhan moda kerja adalah jumlah modal yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam suatu periode.<br />Metode penelitian <br />Alat analisis yang digunakan adalah metode Cash Conversion Cycle (CCC) adalah jangka waktu pembayaran untuk pembelian bahan baku sehingga terealisasinya penagihan piutang atas penjualan suatu produk.<br />Hasil Dan Pembahasan <br />Data yang digunakan<br />1. Neraca Perusahaan PT. XXX<br />2. Laporan Rugi Laba PT. XXX<br />Analisa terhadap modal kerja :<br />1. Kas<br />Dimana kenaikan paling besar terjadi pada tahun 2002tu sebesar Rp. 37.928.916 dan penurunan paling terkecil pada tahun 2000 sebesar 29.150.214.<br />2. Piutang<br />Tingkat perputaran paling tinggi tahun 1999 sebanyak 62 kali.<br />3. Persediaan<br />Pada perhitungan periode konversi selalu mengalami perubahan tahun 1999 127hari dan tahun 2000 192 hari<br />Simpulan dan saran <br />Dari analisi modal kerja PT.XXX mengalami peningkatan dan penurunan dikarenakan besar kecilnya nilai rasio perusahaan.<br />Berdasarkan simpulan diatas maka perusahaan agar dapat mencukupi modal kerja PT. XXX untuk meningkatkan investasi pada modal kerja aktualnya.ninis_ughttp://www.blogger.com/profile/12516048044246319260noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2278691880973433693.post-19460690235587137662010-04-21T21:34:00.000-07:002010-04-21T21:35:01.935-07:00tugas 2, abstrak 2ABSTRAK<br /><br />Yusye Milawaty<br />Jurnal, Universitas Gunadarma, 2010.<br />ANALISIS PERGERAKAN HARGA SAHAM PT. ANTM – ANEKA TAMBANG TBK DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN METODE CAN SLIM<br />Kata Kunci : Analisis Pergerakan Harga Saham<br /><br />Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dibandingkan dengan berinvestasi dengan metode konvensional, tetapi berinvestasi di bursa saham mempunyai resiko yang cukup besar. Untuk menghindari kerugian dalam berinvestasi maka diperlukan analisis ini dalam mengetahui waktu yang tepat untuk menjual atau membeli saham agar mendapatkan keuntungan yang maksimal. Dalam penulisan ini digunakan metode penelitian yang menjadi objek penelitian adalah PT. ANTM – ANEKA TAMBANG Tbk. Penelitian ini menggunakan metode CAN SLIM dengan tujuan untuk mengukur pergerakan harga saham. Berdasarkan hasil analisis pergerakan harga saham dinyatakan bergerak kearah yang positif damn merupakan saham yang baik untuk dimiliki.ninis_ughttp://www.blogger.com/profile/12516048044246319260noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2278691880973433693.post-65167137690338237472010-04-21T21:32:00.000-07:002010-04-21T21:33:23.978-07:00tugas 2, abstrak 1ABSTRAK<br />Retno Suwiyanti1<br />Liesda Muchtariany2<br />Jurnal, Universitas Gunadarma, 2010.<br />ANALISIS KINERJA PRODUK REKSADANA DENGAN MENGGUNAKAN NAB PER UNIT PADA PT. MANDIRI MANAJEMEN INVESTASI<br />Kata Kunci : Kinerja Produk Reksa Dana, PT. Mandiri Manajemen Investasi.<br /><br />Penelitian ini dilakukan untuk reksa dana yang mempunyai kinerja yang optimal periode 31 januari 2008 sampai 30 januari 2009. Dalam penulisan ini digunakan metode penelitian yang menjadi objek penelitian adalah reksa dana yang mempunyai Nilai Aktiva Bersih, yaitu Reksa Dana Saham Mandiri Manajemen Investasi. Penelitian ini menggunakan metode Time Weight Rate of Return dengan tujuan untuk menghitung kinerja histories suatu periode tertentu. Berdasarkan hasil analisis kinerja produk reksa dana yang dihitung selama satu tahun berjalan kurang baik, karena tiap bulanya sering mengalami penurunan. Penurunan terbesar pada bulan Oktober 2008. Pada indeks juga tiap bulannya menggambarkan keadaan yang kurang baik, karena penurunan indeks akan seiring dengan penurunan kinerja. Sehingga investor akan menanggung resiko yang cukup besar.ninis_ughttp://www.blogger.com/profile/12516048044246319260noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2278691880973433693.post-50354175138092252142010-04-21T21:26:00.000-07:002010-04-21T21:31:07.526-07:00tugas 1I. TUGAS 1<br /><br />1. Hasil Penelitian AKuntansi<br />Judul : Analisa Laporan Keuangan Pada Bank Permata Tahun 2006,2007, Dan 2008<br />Penulis : Sulistining Trimulyani<br />Waktu penerbitan : 15/januari/2010<br />Nama Majalah : UG JURNAL<br />Lembaga Penerbit : UG Coloring The global Future<br />Volume : 4<br />No Majalah : 01<br /><br />2. Komponen-komponen<br />A. Bagian awal<br /> a. judul<br /> b. Abstrak<br />B. Bagian Pokok<br /> I. PENDAHULUAN<br /> II. LANDASAN TEORI<br /> III. METODE PENELITIAN<br /> IV. PEMBAHASAN<br /> V. PENUTUP<br /> 1.1 Kesimpulan<br /><br />C. Bagian Akhir<br /> a. Daftar pustaka<br /><br /><br />3. Identifikasi artikel<br /> A. Applid Reseachninis_ughttp://www.blogger.com/profile/12516048044246319260noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2278691880973433693.post-18723616811876674562010-03-07T23:12:00.000-08:002010-03-07T23:14:24.198-08:00audit pemasaranNama : Niswatun Amaro<br />Npm : 20207788<br />Kelas : 3EB05<br />Dosen : Renny<br />Tugas : Audit Pemasaran<br /><br /><br /><br /> Audit Pemasaran merupakan sejumlah cara titik mulai yang benar untuk proses perencanaan pemasaran strategis, karena melalui audit strategis sampai pada mutu suatu tolak ukur baik dari peluang dan ancaman lingkungan ataupun kemampuan pemasaran organisasi.<br /><br /> Menurut Kothler, Audit Pemasaran merupakan pengujian yang kompherenshif, sistematis, independent, dan periodic atau berkala dari suatu perusahaan-perusahaan atau unit usaha lingkungan pemasaran, tujuan strategis, dan aktifitas dengan maksud untuk menentukan area masalah dan peluang serta merekomondasikan suatu rencana tindakan untuk memperbaiki kinerja perusahaan.<br /><br /> Apabila digabungkan, kedua definisi diatas menyoroti 3 unsur pokok dan manfaat potensial dari audit pemasaran yaitu :<br />1. Analisis mengenai lingkungan eksternal dan situasi internal<br />2. Penelitian kinerja masa lalu dan aktifitas-aktifitas sekarang, dan<br />3. Identifikasi peluang dn ancaman yang akan datang<br /><br />Setiap Perusahaan yang melakukan Audit akan menghadapi dua variable, yaitu :<br />1. Terdapat variabel yang perusahaan tidak mempunyai pengendalian langsung. Varibel tersebut bisanya dalam bentuk apa yang dapat dilukiskan sebagai variabel lingkungan, pasar dan kompetitif<br />2. Terdapat variabel yang mempunyai pengendalian penuh<br /><br /> Variabel tersebut dapat kita namakan sebagai variabel operasional. Hal tersebut member kita petunjuk, yaitu bagaimana kita dapat menstruktur suatu audit. Hal ini akan diuraikan dalam dua bagian, yaitu :<br />1. Audit eksternal (Eksternal Audit)<br />2. Audit Internal ( Internal Audit )<br /><br /> Menurut Richard M.S. Wilson, dkk, struktur audit pemasaran terdiri dari 3 langkah diagnostic utama yang rinci, yang termasuk penelahan dari :<br />1. Lingkungan Organisasi (Pelung dan Ancaman)<br />2. Sistem Pemasaran (Kekuatan dan Kelemahan)<br />3. Aktivitas PemasaraN<br />Sumber :<br />MODUL LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A, UNIVERSITAS GUNADARMAninis_ughttp://www.blogger.com/profile/12516048044246319260noreply@blogger.com0